.
.
.
.
.
.
.Pagi di rumah Mina udah ribut. Pasalnya mereka bangun kesiangan.
"JAM BERAPA INI WOY?!!"
"KOK GUE NGGAK DI WAKE UP IN?!!"
"EH BENTAR INI GUE DIMANA?!!"
"KAMAR MANDI DIMANA SIH?!!"
"KESIANGAN!!"
"KOK ADA KALIAN?!!"
"BACOT SEMUA!!"
Haduh.
Jam tujuh lewat sepuluh mereka bertujuh baru berangkat. Untungnya Woojin bawa mobil dan Lucas bawa motornya, jadi mereka bisa cepat kesekolah. Tepat semenit lagi bel berbunyi mereka sampai dengan selamat sejahtera.
Mereka semua menjatuhkan diri ke kursi masing-masing sembari menarik napas banyak. Baru saja duduk, guru pun masuk dan langsung mengajar.
🙄
"Minaa, lo nggak ke kantin?" Tanya Yeri menghampiri meja Mina. Mina yang tadi nya tiduran diantara lipatan lengannya mendongkak kemudian ia menggeleng. "Yakin? Kita kan nggak sarapan tadi"
"Gue masih ngantuk. Yaudah nitip roti ya" Mina mengambil uangnya di ransel. "Eh, sekalian nitip sweater Mi-Mark ya Yer, daripada gue lupa lagi. Makasiih"
"Siip, selamat tidur Kang tidur" Yeri pergi keluar yang sebelum nya ngasih sweater dulu ke Mark. "Yuk"
Mark melirik ke dalam kelas, cuma ada Mina yang lagi tiduran. Mark yang udah ada di depan pintu balik lagi ke dalam menuju meja Mina. Kemudian ia lampirkan sweater nya ke kepala Mina biar wajahnya ketutupan dari sinar matahari.
Jam istirahat telah usai, dan Mina masih tertidur. Tadi nya Mina udah dibangunin Sohye dan Arin tapi dia bilang masih ngantuk. Sampai guru masukpun dia masih tidur.
"Min, Mina bangun" Arin mencoba membangunkan Mina lagi. "Gurunya udah masuk" bisik Arin lagi.
Tiba-tiba sang guru mendekat dan "EHEM! KANG MINA!"
Mina tersentak kaget "Iya buk iya, kenapa?"
"Sekarang kamu keluar!"
"Aduh.. Buk, maaf saya-"
"KELUAR" Mendengar suara lengking sang guru Mina berdiri, membungkuk lalu keluar ruangan. Teman kelasnya ketawa. "Diam!"
Mina mengusap matanya yang masih ngantuk, ia duduk di kantin sekalian makan. "Aduh sial! Kok nggak ada yang bangunin sih? Ini lagi kenapa sweater Mark ada di gue lagi?"
Mina menatap sweater yang ada di tangannya, ia tersenyum simpul.Mina menerawang ingatannya, kemudian ia menatap sekeliling. Cuma ada dia dan penjual di kantin. Karena sepi, jadi suara yang kecil lumayan terdengar. Suara tempe di goreng aja kedengeran. Selagi makan, tak sengaja Mina mendengar suara tuts piano yang nyaring, kayak ditekan kasar. Mina menghentikan makannya, ia coba mendengar sekali lagi.
Treengg
Mina melotot sendiri. Dia cepat habiskan makanannya. "Teh! Teteh dengar sesuatu nggak tadi?" Tanya Mina pada salah satu penjual di kantin.
Yang ditanyai mengangguk, "Iya neng"
Mina mengeryit tak mengerti, "Teteh nggak penasaran itu bunyi apa?"
"Udah biasa itu neng,"
"Biasa gimana Teh?"
"Dari dulu juga sering bunyi begitu, tapi tiga tahun terakhir nggak kedengeran lagi dan akhir-akhir ini bunyinya balik lagi" jelas Teteh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Hunters | 99L✔
Mystery / ThrillerSemenjak kejadian di gudang, kehidupan ketujuh insan ini sedikit berubah. Potongan-potongan puzzle kian tersusun dan mengungkapkan peristiwa lima tahun yang lalu. #99L