Prolog

284 20 1
                                    


Senja ku tak lagi menyenangkan setelah kau memilih pergi,
Dan malam benar,
Aku tak pernah siap kehilangannya.


.....

Sendiri. Hampa. Sunyi. Tidak ada yang bisa mengerti dirinya kecuali diri sendiri. Bahkan sahabat pun kadang terpeleset ketika menanyakan dirinya. Orangtuanya sudah tidak harmonis lagi. Hancur. Berantakan. Susah mencari titik terang pada saat itu. Masa lalu terus menghantui pikirannya. Memulai berjuang atau mengakhiri segalanya–belum sempat memilih. Tapi pada hari itu dia melihat cahaya yang mungkin akan mengubah hidupnya. Kenyataannya,dia jatuh cinta. Pada seseorang yang belum tentu termiliki. Baru lagi rasa ini datang–setelah kecewa pada masa lalu. Tapi semuanya jadi rumit setelah rentetan kejadian datang.

"Tunggu!" teriak gadis di sebrang sana.

"Ada apa?"

"Aku cinta sama kamu!" teriaknya lagi sambil berlalri menghampiri.

"Lucu banget sih,makan apaan sih?"

"Makan janji manis kamu!" gadis itu tertawa.

"Tapi janji aku bener kan. Gak kayak cowok-cowok lain." Dia menaikan sebelah alisnya.

"Iya-iya. Love you!" Si gadis mencium pipi si cowok.

Mereka pun tenggelam dalam kemesraan. Sampai tak sadar jika ada yang mengamati dari jauh,tersenyum licik.

"Kalau nanti ada orang ketiga diantara kita,kamu bakal ngelakuin apa?"

"I will always love you. Apapun yang terjadi."

"Promise?"

"Promise."

Lagi-lagi seseorang mengamati mereka. Tatapannya dalam. Satu tetes air keluar dari matanya.

Si cowok meminta pacarnya untuk menunggu di kursi taman, "Tunggu di sini ya,jangan kemana-mana." Dia pun berlari kecil menuju sebuah kedai.

Di tangannya sudah ada dua es krim dengan varian berbeda. Si cowok terus mengukir senyumnya sambil menatap gadis yang tengah menunggu. Tatapannya terus bertemu dengan mata indah gadis itu,sampai dia tidak sadar jika ada sebuah mobil yang terus mengklaksonnya.

"AWAS DHIM!"


Alhasil.....














Duk!

Mobil dengan pengendara mabuk berhasil menabrak si cowok. Gadis itu berlari setelah melihat kejadian yang sangat menyakiti hatinya.

Dia menepis dan berusaha masuk ke kerumunan. Tangisnya pecah ketika melihat darah mengucur dari kepala pacarnya. Dia mengangkat kepala si cowok ke atas pahanya.

"BANGUN DHIM! BANGUN! LO PASTI BERCANDA KAN? PLIS BILANG KALAU INI CUMA CANDAAN KAMU DOANG!"

"AKU BELUM SIAP KEHILANGAN KAMU. HIKS....HIKS.....HIKS...."

Pria yang menabrak pun keluar, "Aduh gimana ini,saya gak sengaja. Masukin aja ke mobil,saya akan tanggung jawab."

Si gadis ikut masuk ke dalam mobil. Ia menangis tersedu-sedu. Baru saja tawa menghampirinya,mengapa tiba-tiba duka datang?

If Someday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang