Ko tiba tiba jantung gue berpacu lebih cepat ya? Masa gue punya penyakit jantung sih? Setiap aku berada didekatnya,aku merasakan itu.
Bisa kan kasi vote buat cerita ini? Yayayayaya? Biar gue cepet up nya gitu loh:)
—
Sabtu.
Hari yang super males dan sangat pw untuk terus berada di kasur. Yap! Hari ini adalah hari sabtu,hari dimana para umat manusia bermalas-malasan dan tersantai. Tapi tidak dengan cewek yang baru saja bangun setelah tidur lagi sehabis sholat subuh. Ia harus pergi ke sekolah sekarang. Untuk apa? Apalagi jika tidak eskul karawitan,eskul yang baru saja ia gabungi kemarin. Sebenarnya Shila ingin membatalkan menjadi anggota tari alias karawitan karena menurutnya mungkin tarian tidak segampang yang ia bayangkan,ditambah gurunya yang asal ceplas-ceplos saat memarahi jika ada gerakan yang salah. Terpaksalah karena Lita-sahabatnya-memaksanya untuk latihan hari ini dengan alasan "takut dimarahin bu Efa kalau kita ga latihan". Apalah dayanya yang saat itu memang benar-benar membayangkan apa jadinya jika bu Efa menceramahinya dengan ucapannya yang begitu pedas saat latihan berikutnya karena tidak latihan hari ini.
Shila langsung berangkat setelah makan,mandi,dan nge chat teman-temannya karena dia ragu jika nanti disekolah tidak ada satu pun yang latihan,bagaimana jadinya?. Dan saat Lita sudah mengabarinya bahwa Lita sudah berada di sekolah dengan adiknya. Langsung saja ia mengorder gojek karena tidak ada yang mengantarnya untuk waktu yang masih pagi ini.
"Shila berangkat dulu ya bu" pamitnya sambil menyalimi tangan ibunya saat driver gojek-nya sudah berada di depan rumah Shila
****
Heran meihat sekolahnya banyak kelas XII yang berhamburan dengan tas dipunggungnya. Shila langsung berjalan cepat dengan wajah tidak peduli-nya itu. Dilihatnya Lita sudah stay,sit on chair yang ada di depan pos satpam."hei! Kemana yang lain?" sapanya sambil melirik sana-sini,mencari temannya yang se eskul dengannya.
"gatau,tadi gue udah coba hubungi Mela tapi ga dibaca atau di read sama sekali,malah ceklis satu lagi wa-nya" tutur Lita yang membuat Shila tepuk jidat,kalau begini mending gue tidur lagi!
"yu kak ke sana" ajak Ray-adik Lita
Lita,Shila,dan Ray berjalan menuju ruang guru untuk menemui bu Efa dan sekalian mengambil kunci ruang karawitan. Daritadi Shila sudah mengomel ingin pulang,males,mending dirumah,gausah latihan,dan masih banyak lagi. Yang mendengarnya tidak berkata apapun,bisa dibilang ya telmi gitulah sahabatnya yang satu ini. Tapi dia punya rasa solidaritas dan juga baik,jadi lupakan saja ke telmi-an nya itu dan menerimanya sebagai sahabat.
"yuk" Lita berjalan mengikuti Ray yang sudah mengambil kuncinya dari bu Efa
Sesampainya didepan ruang karawitan,Ray langsung membuka pintunya dan terlihat jelas ruang karawitan itu kosong. Shila dan Lita tidak masuk,menunggu saja katanya akan ada kelas XII yang akan mengajarinya.
"sini dek" ucap kak Dinda dan kak Fifah
"iya kak" jawab keduanya berusaha ramah didepan kakak kelas
Kak Dinda dan kak Fifah melatihnya dengan sangat sempurna. Mulai dari teknik harus lentur. Gerakan tangan,kaki,kepala. Bisa dibilang si ini awal pertemuan dengan kak Dinda dan kak Fifah orang yang baik *menurutnya saat ini.
Mereka terus berlatih sambil diselangi obrolan-obrolan. Tak sadar dan kaget juga ketika melihat kak Dhimas berada dihadapannya. Dia langsung menahan salting sekaligus pipinya yang akan bersemu merah ketika sepasang mata milik kak Dhimas menatapnya secara dalam dan memiliki banyak makna didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Someday
Teen FictionRank #1 someday /1/05/20 "Selamanya atau hanya sebatas singgah?" Apa yang akan kalian pilih jika diberi sebuah pertanyaan? Menunggu seseorang yang tak pasti,tapi hati sering memaksa ingin memilikinya. Atau Menerima seseorang di masa lalu yang sudah...