Kambek wuhuu! Gantung nih,menurut kalian,Shila bakal terima Arya/ngga?
–
Tidak usah terburu-buru. Perlahan tapi pasti,lo bakal jadi milik gue.
"Lo mau ga jadi pacar gue?"
Sontak suara itu menghentikan nyanyainnya. Juga menghentikan aktivitas mereka. Jantungnya kini berdegup melebihi ritme biasanya,apa maksudnya? Ngga salah Arya ngomong gitu? Sudahlah,daripada terus bertanya dalam hati,lebih baik menanyakannya langsung.
"Nanya ke gue?" bodoh. Sudah jelas tatapannya mengarah pada dirinya.
"Iya neng,gimana?" Oh tidak,harus jawab apa?
"Terima aja Shil!" kompor Intan diikuti dengan yang lainnya
"Daripada lo ngarepin kak Dhimas yg gajelas"
"Udah ada yang pasti masa di sia-sia in sih"
"Ayolah Shila sayang,kasian tuh hati gaada pemilik nya."
Oke. Shila membalikan badan. Ia terus berkutat pada pikirannya. Sekelibat bayangan Dhimas pun ada. Tentang rasa itu,rasa yang mungkin konyol untuk bisa memilikinya. Entahlah,ingin terus berjuang tapi ujung-nya sama saja,ingin berhenti,hati masih memiliki rasa. Bagaimana ini? Sebagian hati ingin menerimanya,sisanya masih dengan rasa itu. Kini dirinya memberanikan diri untuk memberi jawaban.
"Ga jawab sekarang gapapa kan?" gue belum siap Ya,batinnya.
"Gapapa sih tapi jangan terlalu lama ya! Takut keburu direbut sama yang lain nih! Ahahahaha" pede Arya:)
"Udah dulu ya bucin nya,mending bakar jagung!" seru Lita dan semuanya mengambil jagung yang sudah disediakan lalu membakarnya diatas api unggun
Malam minggu saat ini terasa sangat dingin,udara nya menusuk ke seluruh tubuh,dengan obrolan mereka yang menghiasi gelap. Mereka tertawa dengan teka-teki yang dimainkan Intan. Malam yang sempurna. Sekejap mereka hanya merasa bahagia,tanpa beban sedikit pun. Langit dihiasi dengan begitu banyak nya bintang dan bulan,mereka menelentangkan tubuh dengan beralas karpet dan menatap langit yang indah itu. Tak ada yang berbicara,sampai suara semilir angin pun terdengar. Eh ada bintang jatuh! Banyak orang yang membuat permintaan saat bintang jatuh,katanya permintaan itu bisa langsung dikabulkan oleh bintang.
"Gimana kalau kita buat permintaan?" tanya Ziah,memecah keheningan.
"Itu mah cuma mitos kali ah," komen Arya.
"Coba aja dulu siapa tau beneran terkabul" ikut Shila dan menyuruh sahabat nya memejamkan mata sembari mengucapkan permintaan didalam hati masing-masing
"Dah yu mending masuk villa,ga kerasa udah jam 11," untung saja Lita mengingatkan,rasanya baru sebentar,tapi malam sudah sangat gelap.
Mereka kembali ke Villa dengan rasa lelah karna telah melewati hari yang penuh dengan kegiatan. Interior Villa Anggrek ini cukup mengesankan,dengan nuansa putih abu dengan hiasan dinding dan vas bunga yang menyempurnakan ruangan,terlihat aestethic. Kamar yang disediakan disini juga hanya ada 3,pas buat mereka yang hanya memerlukan 2 kamar,1 kamar untuk Shila,Ziah,Lita,dan Intan,1 kamar untuk Arya.
Keempat cewe ini pun langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur. Serasa lelahnya hilang ditelan kasur empuk ini. Semua sibuk dengan hp-nya masing-masing. Intan dengan chattingan nya bersama kak Vian,Lita dengan wattpad nya,Ziah dengan vc nya bersama Hilmi,Shila? Entahlah,absurd banget pikirannya saat ini. Dia memutuskan untuk mendengarkan musik dengan headset-nya,berniat untuk menenangkan pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
If Someday
Teen FictionRank #1 someday /1/05/20 "Selamanya atau hanya sebatas singgah?" Apa yang akan kalian pilih jika diberi sebuah pertanyaan? Menunggu seseorang yang tak pasti,tapi hati sering memaksa ingin memilikinya. Atau Menerima seseorang di masa lalu yang sudah...