24. Yang Terpendam

14 0 0
                                    

Jika pada akhirnya kamu berada di dekapan ku,tak sia-sia aku menunggu.
-Intan


Setelah sekian lama otak gue mogok😭😭. Sekalinya bikin panjang bett dah haha biar kenyang readers siders kuh💕




Arya yang mendengar percakapan mereka tertawa. "Lo bisa nge lawak juga ternyata."

"Kalau gitu,lo udah kenal gue." Shila memamerkan sederet gigi putihnya.

Suara mereka mereda sebelum matahari terbenam. Sudah jam 19.00 WIB,Arya dan Shila pamit. Pasangan itu membelah jalanan ditemani malam.

Sesampainya di rumah Shila,Arya langsung pamit pergi karena sudah larut. Shila melambaikan tangan sambil tersenyum. Hari-harinya indah sejak dia datang,perlahan kesedihan nya memudar.

Shila masuk ke rumah dan segera pergi ke kamar. Mamahnya sedang keluar,reuni smp katanya. Tubuhnya lelah,hatinya senang. Shila mandi dan menghapus segala dosa yang menempel di tubuhnya.

Headset sudah terpasang di telinganya. Lagu untuk pentas seni nanti terus ia dengarkan,sambil menyanyi. Perasaannya tenang jika mendengar alunan musik,serasa dirinya berada di dalam mimpi. Shila memejamkan matanya,membayangkan setiap harinya bersama Arya,lagunya pas.

Merasa ngantuk dan meguap hingga keluar air mata,Shila mencabut headset nya dan terlelap. Sebelumnya,ia sudah bertukar kabar dengan Arya.

****

"Met pagii mah!" Shila sudah siap dengan seragam putih abunya.

Liana memoles selai strawberry ke dalam roti. "Gimana kamu sama Arya?" Tak ada angin tak ada hujan.

Shila menjawab dengan roti yang masih di kunyah. "Baik-baik aja mah cuma kemarin dia nge prank pura-pura mati. Kalau mati beneran gimana? Nangis kejer Shila."

Pagi gini udah bucin.

"Mati atau ngga nya gaada yang tahu,kayaknya Arya gabakal mati,soalnya ada kamu." Pantesan aja mamahnya juga bucin.

Panjang umur. Orang yang terus dibicarakan muncul dan masuk ke dalam rumah. Rambut yang dipoles pomed menyempurnakan tampilan Arya. Arya menyalimi Liana.

"Jaga baik-baik anak tante ya. Tante percaya sama kamu." Arya langsung merangkul pundak Shila.

"Tenang Tan,aman ko."

Mereka berpamitan dan pergi. Rambutnya terkibas karena angin,Shila merentangkan tangannya dan tersenyum. Arya melihatnya dari spion. Tiba-tiba motornya melaju cepat.

Refleks Shila memeluk perut Arya sambil memejamkan mata. "Plis Ya,gue belum mau mati!"

Ketampanannya bertambah ketika ia tertawa. Jangan buat gue mati sekarang Ya!

Kedatangan couple goals ini selalu menarik perhatian para murid. Kaum adam dan hawa tercengang melihat Arya yang sengaja mengumbar kemesraannya dengan menggenggam tangan Shila.

Seperti biasa,mereka berpisah setelah naik tangga di belokan.

Keadaan di kelas sudah cukup ramai. Shila berjalan menuju bangkunya.

Lita dan Ziah menghampiri Shila. Matanya berbinar dan senyam-senyum gak jelas. Shila mengangkat sebelah alisnya. "Ngapain liatin gue kayak gitu?"

"Liat tugas inggris yaaa bepp." Shila tersenyum masam. Keluarlah buku catatan inggris miliknya.

Lita dan Ziah langsung menyerbu benda berharga itu. "Makasihh makin cwinta deh!"

Berbeda dengan Intan yang sudah mengerjakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If Someday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang