8.New Student

33 4 0
                                    

"Cuma part tambahan. Gajelas dan ga terlalu penting. Tapi kalau kalian lihat Queena kayak gimana,mata kalian bisa bisa copot begitu saja."
-Author cuek nan judes.

Bisa kan kasi vote buat cerita ini? Yayayayaya? Biar gue cepet up nya gitu loh:)

Kejadian kemarin benar-benar seperti film yang berdurasi 10 menit,short film. Tak menyangka juga,cowok yang Shila sukai mempunyai sifat dingin dan irit bicara,tapi dia mengabaikannya. Mungkin selama ini juga kak Dhimas ga kenal Shila kan?.

Hari ini dia memasng muka datar. Hanya dia sedang mengulang kejadian kemarin yang begitu indah baginya. Memang agak berlebihan,tapi apa salahnya jika ia memikirkan orang yang ingin diperjuangkan olehnya?

Tak sadar,Bu Rahma,selaku walikelas datang dan memberi perintah untuk diam.

"Sini masuk." Perintah Bu Rahma dan memang benar,ada murid baru yang masuk ke kelasnya.

"Kenalin,nama gue Queena Aulia,gue pindahan dari pesantren Al-Azhar." Suara nya yang bisa dibilang sedikit cempreng ini langsung disuruh Bu Rahma untuk duduk ditempat yang kosong,ternyata dia sebangku sama Caca,bangkunya tepat dibelakang gue.

" Suara nya yang bisa dibilang sedikit cempreng ini langsung disuruh Bu Rahma untuk duduk ditempat yang kosong,ternyata dia sebangku sama Caca,bangkunya tepat dibelakang gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana kelas menjadi ribut,lebih ramai daripada tadi. Semuanya menoleh pada Queena dan menjulurkan tangannya ingin berkenalan. Wajahnya polos,bahkan bisa dibilang imut,lucu. Itu gambaran Queena yang ada dipikiran Shila.

"Untuk perkenalan bisa dilakukan nanti di jam ISTIRAHAT!!" Tegas Bu Rahma membuat para murid kembali ke tempat duduknya masing-masing.

****

Jam istirahat. Waktu itu-lah yang ditunggu para murid dikelas untuk berkenalan dan mengobrol dengan 'new friend' yang baru saja menghebohi kelasnya. Oh ralat! Bukan semua murid cewek-cowok,tapi selebihnya murid cowok yang kegatelannya naudzubilah.

"Kantin yu," ajak Shila pada Intan,hari ini dia sedang malas mendengar suara-suara ribut nan ramai itu.

"Gak mau kenalan sama new friend dulu? Dia bisa jadi sahabat baru kita nih,kayaknya dia polos,cantik sih ga terlalu,baik juga deh kayaknya." Detail Intan yang masih melihat Queena dari 'kayaknya'.

"Hm,udah deh gausah banyak ngomong."Tanpa mendengar ucapan Intan lagi,dia sudah merangkul sahabatnya sedikit paksa dan berjalan menuju kantin.

****

Shila mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin,jadinya dia belok ke perpustakaan untuk merileks-kan otak dan tubuhnya. Sekaligus hatinya. Ia pun menjelajahi rak novel yang terhitung lumayan banyak dan melihat-lihat cover yang menarik,setelah itu ia bawa dan baca. Tapi sejauh mata memandang,belum ada buku yang ia ingin baca. Ah itu! Cover berbalut ungu galaksi membuatnya tertarik dengan novel itu.

Entah apa yang membuatnya tidak sadar kalau ada tangan yang menyentuh buku itu juga. Kini tangannya dan tangan seseorang bersentuhan saat akan mengambil novel itu. Shila menoleh orang yang ada disampingnya itu. Gila gila gila!. Gue ga salah liat kan? Ternyata sesorang itu adalah Kak Dhimas sendiri.

"Eh,maaf kak." Gugup Shila yang berusaha setenang mungkin.

"Ini bukunya buat kakak aja," ucapnya sambil menyodorkan novel bersampul galaksi itu karena tadi Dhimas melepas tangannya dari novel itu.

"Gak usah. Lo aja yang baca."

Setelah itu Dhimas pergi begitu saja.

Gue harus banyak ngomong sama dia! Tapi apa? Bantu gue cari topik please! Oh ya!

"Kak," panggilnya.

"Hm?"

"Gue.....mau....."

"Mau apa?" tanya nya karena melihat tingkah Shila yang so basa-basi. Sengaja sih.

"Gue mau minta maaf soal kemarin. Gak marah kan?" ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya,seperti anak kecil yang melakukan kesalahan besar.

"Iya,gapapa. Enggak," jawabnya dan langsung pergi meninggalkan Shila yang kini sedang mematung kegirangan karena akhirnya dia bisa melakukan pembicaraan dengan pria ini.

Sebelumnya Shila dan Arya sudah merencanakan ini. Arya memberitahu Shila kalau Kak Dhimas akan darang ke perpus saat jam istirahat nanti. Ya,ini kesempatan bagus untuknya bertemu Kak Dhimas,jadilah dia ke perpus untuk bermodus.

****

"Shil,nanti temenin gue keliling sekolah ya," ajak Queena saat jam pelajaran terkahir sudah berakhir.

"Iya. Sama Intan juga ikut ya."

Sepulang sekolah,Shila dan Intan menemani Queena untuk melihat-lihat ruangan atau detail sekolah Prasicha ini. Tumbennya Shila ingin berlama-lama disekolah,hanya alasan sedang malas diam dirumah cuma main hp,nonton drakor,lagu,nyanyi,dll. Bosan. Plus juga ingin melihat eskul basket latihan yang diketuai oleh Kak Dhimas.

Saat dijalan,mereka benar-benar seperti temam yang sudah akrab. Queena memulai topik dari yang tergaring sampai terlucu sampai membuat mereka tertawa hqq. Dia juga sering curhat tentang pesantrennya yang membosankan. Itulah alasan Queena pindah ke SMA Prasicha. Tam terasa waktu sudah menunjulan pukul 16.30 yang menandakan mereka harus segera pulang. Badan dan pikiran ini pun sudah lelah,apalagi HATI!

"Makasih ya udah nemenin gue tadi. Gue dah dijemput tuh,dahh!!" ucapnya dan langsung pergi sambil melambaikan tangan dengan senyum cantiknya.

****

If Someday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang