11.Semua Tahu

18 5 0
                                    

"Ternyata ice cream bisa bikin mood gue balik."
-Chillhood





Bisa kan kasi vote buat cerita ini? Yayayayaya? Biar gue cepet up nya gitu loh:)

Tak terasa laju motor sangat cepat. Sekarang mereka sudah berada di depan rumah Shila.

"Makasih ya," ucap Shila sambil melepas helm-nya.

"Sama-sama. Masuk gih sana!" Suruhnya. Serasa pacar saja!

"Iya-iya!" Dia pun masuk ke rumah dan diam-diam mengintip dari jendela yang dilihatnya Arya sudah tidak ada lagi.

****

Jumat. Hari dimana kelas XI Ipa 2,alias kelas Shila. Sedang menunggu perwakilan OSIS untuk menagih infak. Banyak murid yang sedang mengobrol,tertawa,makan nasi kuning(?),dll. Sungguh beragam! Shila suka ngakak kalau temannya sedang makan terus tiba-tiba ada guru masuk,semua pada gugurubukan. Liat aja sekarang!

"OSIS uyy!" Teriak salah satu murid yang membuat semua murid diam dan duduk dibangkunya masing-masing.

Ziah,teman sebangkunya,menaikan alisnya. Sambil menahan tawa. Degupan jantung Shila pun rasanya ingin copot! Lihat saja. Kini,yang berdiri didepannya adalah kak Dhimas sendiri. Suhu badannya pun berubah jadi panas seketika. Dhimas mulai berjalan ke bangku Shila.

Tatapan itu. Kini mereka berhadapan,sayangnya Shila memalingkan wajah dan tidak ingin melihat matanya yang bisa membunuhnya kapan saja.

"Berapa?" Suara berat dan satu alis yang terangkat harus membuat Shila mendongak menatapnya.

"Pas." Singkat Shila. Napasnya kini lumayan lega setelah kak Dhimas tidak ada dihadapannya lagi.

Shila tersenyum kikuk pada Ziah sambil mengomel tidak jelas tentang perasaannya tadi. Ziah pun ikut tertawa walau masih ia tahan,karena takut ketahuan oleh teman-temannya yang lain.

Shila menoleh ke belakang,ke arah Intan. Pun sama intan juga tersenyum sambil menaikan alisnya,seperti sedang menggodanya.

"Oohh Shila tuh Dhimas!" seru Azura yang membuat Shila kesal sekaligus malu.

"Alahhhhh cieeeeee....."

Kini semua murid perempuan yang menyorakinya.

Apa daya ia sekarang. Semua sudah mengetahuinya bahwa Shila menyukai seseorang bernama Dhimas itu. Kesal,sebal,kesal,sebal. Itu yang dia rasakan saat ini. Ia tidak seperti orang lain yang mengumbar-umbar jika menyukai seseorang,tidak. Shila tidak seperti itu. Dia tidak ingin siapapun-kecuali teman terdekatnya-mengetahui perasaanya.

"Siapa yang ngasih tau sih,Zi?" tanyanya dengan nada kesal.

"Itu,gue liat sih si Kirana," jawab Ziah sambil menunjuk ke arah Kirana.

"Kirana!" Shila mengembuskan napas kasar dan meredam emosinya lagi,harusnya dia marah sama Kirana,tapi dia tidak ingin terkalahkan hanya dengan masalah kecil ini.

Selang beberapa menit,bu Tati–guru bahasa inggris-masuk ke kelas sambil membawa setumpuk kertas,yang diyakini para murid adalah 'soal latihan!'.

"Sekarang kerjain ini ya,boleh open book." Suruh bu Tati dan dugaan para murid pun memang benar.

****

"Kantin Shil!" Suara Intan mengalihkan lamunannya.

"Hm?" Dia baru tersadar dengan pikirannya tadi.

"Ngapain sih ngelamun mulu,nanti kesambet setan tau rasa lo!" Timpal Lita sekaligus bikin tambah badmood-nya.

"Males ah! Udah sana gih,gue lagi badmood." Ziah,Lita dan Intan pun langsung berlalu dari hadapannya.

If Someday Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang