Pagi ini tak begitu bersahabat. Langit mendung, ditambah rintikan hujan membuat ia terpaksa melakukan segala aktivitanya di dalam ruangan. Ia masih tertidur nyenyak, tak perduli ini sudah pagi atau masih malam.
Drrt Drrt
Ponselnya berdering membangunkan Juna, dengan sekali usap ia dapat membaca sebuah pesan yang terkirim.
Lo kemana aja semaleman?
Tanya Aldi di seberang.Juna enggan untuk membalas. Ia beralih ke dapur untuk minum sedikitnya seteguk air saja untuk membasahi tenggorokannya.
Baru saja sampai di pintu, mata dinginnya menangkap sosok perempuan yang asik dengan kegiatannya. Segala macam alat masak beserta bahan bahannya begitu berserakan.
"Lo ngapain?" Juna menghampirinya.
Taly menoleh sembari tersenyum,
"cuma masak sop, enak kan hujan gini makan yang anget-anget?"Juna tak membalas, ia yakin Taly tidak bisa memasak. Dipa memasuki dapur dan langsung mencomot beberapa potong wortel di atas talenan.
"Eh! Gue udah capek capek motong, lo malah ngambil. Balikin nggak?"
"Nggak. Masa iya motong gitu bikin capek, banyakan ngeluh nggak jadi jadi tuh makanan, mampus!" ledek Dipa.
Taly kesal pada Dipa dan juga Juna yang tak mau membelanya, padahal ia rela masak demi Juna, dan ia jarang sekali untuk mau berkecimpung dalam hal masak memasak.
"Lo ganggu gue berduaan aja!, pergi kek, gue bilangin kakak gue lo ya!" ucap Taly tanpa sadar. Seketika Juna menolehkan pandangannya tepat di wajah Taly. Taly mulai gelagapan.
"Maksud lo berduaan? Gue ganggu lo berduaan gitu? Ok gue cabut daripada ganggu, dan lo berdua silahkan masak" Juna lalu melenggang pergi menuju kamar Tara.
Taly merasa sangat kesal, gadis itu membanting sendok hingga menimbulkan efek bunyi yang sangat memekik telinga. Dipa amat terkejut dengan itu. Ada apa dengannya? Apa dia sedang pms? Dipa tak habis pikir.
"Woy lo! Bikin gue jantungan ya bocah. Nggak kebayang ya gimana rasanya punya istri kayak lo tiap hari gue godain dikit bakal ngamuk." Dipa berujar sambil mengelus dadanya pelan.
"Lo kenapa sih!? harus ada disaat gue mau pdkt sama kak Jun. Lo ganggu tau nggak? Kenapa lo tadi harus dateng coba? Kenapa lo nggak tidur aja sih tadi," cerocos Taly sambil memukul Dipa.
"Nah! Ketahuan lo mau pdkt sama Juna, untung dah dia nggak cepet peka. Sini sama gue aja biar pasti."
Taly tanpa basa basi langsung ikut pergi meninggalkan area dapur, sepertinya ia kehilangan mood untuk memasak. Karena tujuannya cuma untuk pdkt dengan Juna, ia sebenarnya tidak bisa memasak.
"Woy, ni yang masak siapa!? Masa iya gue yang masak" Dipa menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil terus menatap bahan bahan dan alat masak area dapur milik Tara.
***
Juna memasuki area kamar Tara tanpa mengetuk terlebih dahulu, dilihatnya kamar Tara begitu berantakan. Bekas kaleng minuman yang tertumpuk . Plastik makanan berada di atas kasur dan beberapa baju yang tak terlipat jatuh tergerai di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here
Teen FictionMasalah selalu saja menghampiri Indri. Gadis itu menyembunyikan segala beban dari hadapan publik, ia tersenyum dibalik keterpurukannya, hanya satu orang mengetahui itu. Juna, cowok yang dulunya seorang pribadi yang bijaksana dan selalu di banggakan...