CHAPTER 16

254 39 2
                                    

( CHAPTER 16 )

THE SECRET
BY : ANNELL CJROSEY ADOREY

" Help me please! " Jorgy berteriak.

Langkah Archilles terhenti dan dia menoleh ke belakang, kelihatan darah mengalir ke betis Jorgy. Archilles panik dan segera mendapatkan Jorgy.

" Apa sudah jadi ni? " Stella dan Gordon sudah berada di depan mereka.

" Jorgy terjatuh dari tangga, masa kejar saya " Archilles

" What are you waiting for? Bawa dia pigi hospital sekarang.. " Kata Stella

Archilles mengangkat tubuh Jorgy. Jorgy pula sudah tidak sedarkan diri. Stella dan Gordon mengiringi Archilles ke pintu dan membantunya membuka pintu kereta Archilles.

" You go with Archilles Dear... Nanti saya menyusul " Gordon

" Okay, Dear.. " Stella masuk ke dalam kereta Archilles dan memangku badan Jorgy.

Dalam perjalanan ke hospital, wajah Archilles kelihatan tegang sekali. Dia tidak menyangka yang Jorgy boleh jatuh dari tangga semasa mengejarnya tadi.

" Actually, what happen Arch? Kenapa Jorgy buli jatuh dari tangga? Kau tolak dia? " Tiba-tiba Stella membuka kata.

" Swear to god Ma... Jahat-jahat saya pun nda mungkin saya mau buat Jorgy begitu, ya saya memang nda pernah ada perasaan sama Jorgy tapi anak dalam perut dia tu tetap darah daging saya.. " Archilles

" She is your wife Arch. Nda bulikah kau buang ego kau and your past with Kara? Mulakan hidup baru..  Cubalah untuk terima Jorgy dalam hati kamu... Mustahil tiada sikit pun perasaan sayang kamu untuk anak saya ni... " Stella

" I try Ma, but i can't... " Archilles

" Kalaulah kamu tau perasaan kamu nda buli berubah untuk Jorgy, macam mana kamu boleh terlanjur berkali-kali.. " Stella

Archilles hanya diam membisu. Dia benar-benar terkesan dengan kata-kata terakhir dari ibu Jorgy.

" Walaupun Jorgy tidak sebaik Kara. Tapi bila sesuatu yang buruk terjadi kepada Jorgy hati saya turut sakit Arch.. Semua ibu akan merasa hal yang sama " Stella

" I'm so sorry Ma... " Archilles

" Bukan dengan saya yang kau patut cakap begitu Arch.. " Stella

Keadaan di dalam kereta itu kembali suram dan sunyi. Selepas beberapa minit mereka sampai ke hospital. Jorgy dimasukkan terus ke wad kecemasan. Beberapa jam kemudian seorang doktor lelaki keluar dari wad kecemasan.

Belum sempat Doktor itu membuka mulut untuk berkata, Stella sudah bersuara.

" Macam mana dengan anak perempuan saya Doc? " Stella dengan wajah bimbangnya.

" Sorry to said this... Kami tidak dapat menyelamatkan kandungan Puan Jorgy. Dia kehilangan banyak darah.. " Doktor itu meminta diri selepas itu.

Archilles kelihatan amat sedih.

" This is all my fault!!! " Archilles

" Sudah terlambat untuk kau menyesal sekarang Arch. Now you have to think... Either you divorce Jorgy or kau bawa dia pergi tempat baru... Mulakan hidup baru, forget Kara! " Stella

Mulut Archilles tidak bisa bersuara ketika itu. muncul seorang jururawat memberitahu mereka yang Jorgy sudah dipindahkan ke Wad biasa. Dan mereka boleh masuk melawatnya.

" Arch, you go first saya mau buat panggilan dulu.. " Stella beredar dari sana.

Archilles melangkah menuju ke wad Jorgy ditempatkan. Bila sampai sahaja di dalam wad itu. Archilles duduk di kerusi tepi katil itu. Dia merenung wajah pucat Jorgy ketika itu. Terdetik perasaan kasihan di dalam hatinya.

" What have you done, Arch?? " Suara hati Arch menerpa.

Jari jemari Archilles mula mengusap dahi Jorgy.

" Dia jadi begini sebab obses dengan cinta kau Arch..  " Sekali lagi suara hati Archilles muncul.

" I am sorry Jorgy... " Archilles

Tiba-tiba mata Jorgy terbuka. Archilles meraih tangan Jorgy dan mengucupnya. Riak wajah Jorgy pula seperti keliru dengan tindakan Archilles sebentar tadi.

" What happen? " Jorgy mula bersuara.

" We lost our baby... I'm so sorry Jorg " Archilles

Jorgy mula menangis. Archilles pula cuba menenangkannya.

" So what next Arch? Kau mau kasi tinggal sayalah kan? Tanpa baby dalam perut ini, kau buli rasa bebas sudah... " Jorgy

" No Jorg... Kita mulakan hidup baru " Archilles

" Really, saya nda bermimpikah ni... For the first time saya baru dengar kau buli cakap macam ni sama saya Arch?? " Jorgy meminta kepastian.

Tetapi Archilles cuma menguntumkan senyuman ke arah Jorgy.

" Ikhlaskah Archilles atau terpaksa disebabkan oleh rasa bersalahnya terhadap Jorgy? "

Stella dan Gordon yang dari tadi sudah lama berada di luar wad Jorgy, tidak jadi meneruskan langkah kakinya untuk masuk ke dalam bila mendengar perbualan mereka. Stella terus membawa Gordon untuk beredar dari sana.

" Kenapa nda jadi masuk, lawat Jorgy? " Gordon

" Biarlah dulu, let them spend some time to discuss about their life after this... " Stella beriringan bersa!a suaminya meninggalkan hospital itu.

****

" So when? " Calexy

" Apa yang when.. When tu? " Kara

" Jumpa bakal mentua? " Calexy mengenyitkan matanya.

" Wait and see... Later i tell you, sabar bulikah? " Kara cuba menahan dari tergelak.

" Nda buli! " Calexy datang merapati tubuh Kara.

Kara pula cuba berundur, tetapi dia tidak dapat meneruskan tindakannya itu bila kabinet di dapur itu menghalang langkahnya.  Calexy tersenyum nakal sambil kedua tangannya menahan sebelah menyebelah kabinet di dapur itu dia mulai merapatkan wajahnya ke arah Kara. Sambil matanya merenung ke bibir Merah Kara.

" Stop it, Cale! " Kara cuba melarang Calexy dari berbuat bukan-bukan padanya.

" Why? Apa yang kau fikir?? " Calexy tersenyum nakal lagi.

Nafas mereka semakin bersatu. Kara memejamkan matanya. Seperti merelakan apa yang berlaku selepas ini. Tetapi hembusan nafas Calexy seperti beralih ke arah lain. Calexy mengucum pipi Kara dan membisikkan sesuatu ke telinga Kara.

" Gotcha!! I know you want me to kiss you right? " Calexy

Kara membuka matanya dan cuba menolak badan sasa Calexy. Tetapi Calexy tetap tidak berganjak dari sana.

" I love you Kara... " Calexy  masih merenung wajah Kara.

Kara tertunduk malu.

" No matter what, bisuk saya mau juga jumpa bakal mentua saya!! Ni arahan... " Calexy tersenyum dan mengusap pipi Kara. Lalu beredar dari sana.

Kara yang masih dalam terkejut akhirnya menguntumkan senyuman juga.

" Gosh!! " Sambil mengusap-usap Dadanya.

" He is the one for you, Kara!! " Kedengarannya seperti suara hati Kara, bersorak.

" Dalam hati ada tamanlah tu... Haha "  Madam Maria muncul di dapur dan mengusik Kara.

THE SECRETWhere stories live. Discover now