🍁🍁🍁"Aku pikir kau ingin berpisah dalam artian....yah kau tau itu."
Lelaki manis itu hanya terkekeh kecil dan merapatkan coat coklat Jaehyun yang sedikit terbuka. Matanya menatap lembut iris pria tampan itu dan kemudian dipeluknya tubuh atletis sang kekasih.
Berbagi kengahatan di musim dingin tidak salah bukan?
"Mana mungkin aku pergi meninggalkan laki-laki tampan sepertimu. Dan aku terlalu mencintaimu, Jae. Jadi tidak mungkin aku meninggalkanmu."
Ten mendongak, lagi-lagi ia menatap lembut Jaehyun yang saat ini tengah tersenyum. Tidak terlihat seperti biasanya, senyuman itu terlihat dipaksakan membuat Ten sedikit merasakan kembali rasa nyeri di dadanya.
Ten paham betul arti senyuman itu, tapi untuk yang kesekian kalinya ia tetap akan berpura-pura tidak tahu.
Jaehyun melepaskan pelukannya dan tangan besarnya menangkup kedua pipi Ten. Sedikit memberikan kecupan singkat di bibir tipis itu.
"Seharusnya tidak mendadak seperti ini. Jika kau memberitahuku dari awal aku akan mengantar mu ke sana."
"Kau tidak perlu khawatir, Sayang. Aku hanya ingin memastikan bahwa memang benar aku masih memiliki keluarga di sana. Selama ini kau juga tahu, jika aku hanyalah seorang yatim piatu. Tapi setelah mendapat informasi bahwa orang tuaku masih hidup itu membuatku sangat senang."
Ten memberikan senyuman manisnya kembali, sedang Jaehyun hanya tersenyum tipis kemudian mengamit tangan mungil itu mulai memasuki bandara international Incheon.
"Berapa lama di Thailand?"
Di sela perjalanan menuju counter check in Jaehyun bertanya pada Ten. Tangan kirinya masih menggenggam tangan Ten dan tangannya yang lain membantu Ten membawakan kopernya.
Romantis sekali Jung Jaehyun ini.
"Hanya satu minggu. Aku pastikan itu."
Ten mengambil alih koper yang sedari tadi dibawa Jaehyun karena Ten harus masuk dan check in.
Jika Jaehyun perhatikan hari ini Ten banyak tersenyum. Berbeda dengan satu minggu yang lalu, Ten hanya berdiam diri tanpa mau memberikan senyumannya. Bahkan pada Jaehyun.
"Sepertinya kau senang sekali pergi meninggalkanku~!!"
Jaehyun memicing tajam saat Ten tertawa kecil, sedikit bibir sebelah kirinya terangkat ke atas memamerkan senyum tajam tapi tidak memudarkan kadar ketampanannya.
"Ayolah Jae, aku ke Thailand untuk bertemu keluargaku. Jadi wajar jika aku terlihat senang. Dasar bodoh~!!"
Jaehyun yang mendengar jawaban Ten hanya bisa tersenyum kecil dan kembali memeluk tubuh mungil kesayangannya itu. Membenamkan wajahnya di bahu sempit sang kekasih dan sesekali mencium kecil bahu yang terhalang jaket denim yang Ten kenakan.
"Aku pasti akan merindukanmu, Baby. Kau harus hati-hati di sana dan langsung hubungi aku jika terjadi sesuatu!!"
Ten senang mendengar kalimat perhatian dari Jaehyun, ini sama saja dengan membuat Ten menjadi satu-satunya orang yang paling berharga dalam hidup Jaehyun bukan?
"Baiklah Tuan Jung, aku akan menghubungimu setiap waktu. Sekarang bisakah lepaskan pelukanmu? Pesawatku akan segera berangkat dan aku tidak mau jika harus berlarian untuk mengejar pesawat!" Canda Ten.
Jaehyun tertawa kecil dan melepaskan pelukan hangat itu, mendekatkan wajahnya dan sedikit melumat bibir tipis Ten.
"Aku pergi dan sampai bertemu lagi di satu minggu ke depan~!"

KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
RomanceBisakah aku meraihmu kembali setelah aku menghancurkan kepercayaanmu? - Jung Jaehyun - ⚠ WARNING!!! ⚠ BXB BOYSLOVE STORY JAEYONG ANGST