Typo masih bertebaran di mana-mana. Maapkeun yaaa~
Selamat baca ~~
*ngemilbarengJahe
🍁🍁🍁"Taeyongie, kau harus makan. Lihat, badanmu semakin kurus."
Taeyong hanya terdiam, menatap lurus ke depan tanpa memperdulikan Johnny yang saat ini terlihat sangat khawatir. Tangan kanan Johnny masih setia memegangi sendok makan dan berusaha untuk menyuapi Taeyong. Tatapan Johnny sangat lembut, namun Taeyong sama sekali tidak balas menatap Johnny.
Pikirannya masih sangat kacau, hatinya masih sangat sakit. Taeyong seperti sangat lelah untuk meneruskan hidupnya. Ingin terbebas, ingin seperti dulu. Taeyong hanya ingin bahagia. Apa itu tidak bisa? Mengapa pria Jung itu selalu memberinya luka?
"Taeyongie, please.."
Johnny menggenggam tangan kecil Taeyong, tangan itu terasa sangat lemas dan dingin. Taeyong menoleh ke arah Johnny, bibir tipis pucatnya tidak bergeming dan masih sangat terlihat raut sedih dan sakit di wajah itu. Johnny jadi semakin khawatir.
"Aku tidak nafsu untuk makan, Hyung. Aku kuat, tidak makan sehari tidak akan membuatku mati."
"Ini sudah hari ketiga, Taeyongie. Setidaknya beri tubuhmu energi. Jangan sakiti tubuhmu seperti ini."
Ya. Benar. Bukan sehari, tapi sudah tiga hari Taeyong tidak makan. Hanya meminum air putih dan itupun jika Taeyong inginkan. Taeyong sudah seperti mayat hidup yang membuat semua orang menjadi sangat khawatir.
Bukan keinginan Taeyong membuat semua orang khawatir. Tapi tubuhnya selalu menolak jika diberi sesuatu, lagipula bukankah saat ini Taeyong sudah sakit? Jadi untuk apa makan? Begitulah isi pikiran Taeyong.
"Nanti aku makan, Hyung." memberikan senyuman paksa, hanya untuk meyakinkan Johnny.
"Bukan nanti tapi sekarang!! Aku tidak ingin kau semakin sakit." ucapan Johnny masih terdengar lembut namun nada ketegasan di dalam kalimatnya. Membuat Taeyong menghela nafas pasrah dan melirik sebentar piring makanan yang sedang dipegang Johnny.
Taeyong sedikit mual melihatnya. Ck, bagaimana Taeyong bisa menelan makanan itu jika melihatnya saja Taeyong sangat tidak bernafsu.
"Baiklah, tapi jangan paksa aku lagi jika makanan itu ditolak oleh tubuhku."
Johnny tersenyum senang. Tidak apa, walaupun hanya sedikit yang terpenting Taeyong makan!
"Aaaa..." Johnny memberikan instruksi dan Taeyong hanya mendengus kecil.
Taeyong membuka mulutnya pelan dan bersiap menerima satu sendok makan, hanya berisi bubur khas orang sakit. Taeyong menggerakkan bibirnya untuk mengunyah bubur itu. Baru saja Taeyong menelan bubur itu tapi perutnya sudah sangat sakit. Terlihat Taeyong meringis dan memegang perut ratanya.
Taeyong sungguh tidak kuat untuk meneruskan makannya. Perutnya sakit seperti dikoyak, belum lagi rasa mual dan perih yang bersamaan membuatnya menutup mulut kemudian.....
"Kenapa dimuntahkan? Aish, Lee Taeyong kau benar-benar."
Doyoung yang baru saja datang dengan sigap membantu Taeyong, memijit pelan tengkuknya dan setelah itu mengelus punggung Taeyong. Johnny menyimpan kembali mangkok buburnya dan ikut membersihkan muntahan Taeyong diselimut tebal itu, meski tidak banyak tetap saja selimutnya menjadi kotor.
"Aku sudah bilang, tubuhku pasti akan menolaknya." keluh Taeyong dengan lemas.
"Itu karena kau tidak makan selama tiga hari. Lambungmu pasti sudah tidak berfungsi dengan baik. Hari ini aku akan memanggil dokter untuk datang."

KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
RomanceBisakah aku meraihmu kembali setelah aku menghancurkan kepercayaanmu? - Jung Jaehyun - ⚠ WARNING!!! ⚠ BXB BOYSLOVE STORY JAEYONG ANGST