1

27.9K 621 16
                                    

Belum lama ini keluarga Hamdan Sulaeman Bhayu Yuda Dirgantara seorang marsekal TNI A.U yang terkenal dan melegenda di terror oleh seorang musuh negara.

Al hasil yang menjadi incaran mereka tentu saja Istri juga anak-anak nya.

Dan yang bernasib buruk itu adalah Sabiya dan Acha anak perempuan keluarga Dirgantara yang sempat di serang di sebuah mall besar di kota Bandung. Mereka di serang di tempat parkir mobil yang sial nya terletak di bawah tanah.

Beruntung Sabiya dan Acha selamat, walaupun Acha sempat tertembak dan tak sadar kan diri. Sabiya juga mengalami trauma besar sampai sekarang dia tidak berani untuk masuk ke sebuah ruangan bawah tanah ataupun mall-mall besar di manapun.

Sabiya Dharmawangsa Hamdan Dirgantara anak ke tiga dari pasangan Hamdan Dirgantara dengan Fania kottaman Dharmawangsa  lahir di keluarga militer.

Kakak pertamanya bernama Yudha Kottaman Cakra Dirgantara seorang tentara A.L yang sudah mempunyai anak berusia enam tahun bernama Aska Yudha Dharmawangsa Dirgantara yang lahir dari rahim Julaiha Sholeha seorang gadis Betawi asli yang berprofesi sebagai atlet.

Lalu ada Salman Bhayu Dirgantara yaitu kembaran nya, Salman memilih tidak mengikuti jejak kakek, Abah dan Kak Yudha. Salman seorang pengusaha ternama di bidang industri dan informasi.

Salman termasuk pengusaha muda yang sedang naik daun sekarang.

Dan terakhir Acha Paundra Nugroho, adik perempuan satu-satunya yang kini sedang menginjak kelas 12 SMA.

Seperti biasa malam ini keluarga besar Hamdan akan makan malam bersama.

Mama menghela nafas nya sambil memandangi Salman yang tengah memainkan tablet ditangan nya."Alman jangan main ponsel saat makan! Berapa kali Mama bilang si?."

Salman mendongak lalu tersenyum lebar melihat raut kesal sang Mama."Ada email yang harus dicek Mah."Katanya menjelaskan.

"Nanti kan bisa! Lagian kamu ini, kalau kerja gak ingat waktu."Abah ikut nimbrung, sang kepala keluarga yang sedang menunggu istrinya menuangkan lauk pauk di piring menggelengkan kepalanya pelan.

"He-eh, Papa tau gak?"Acha yang tengah mengupas buah apel pun menoleh ke arah sang Papa."Jam 2 dini hari, Kak Alman masih main laptop Pah! Acha kira waktu itu maling, abisnya Kak Alman main nya di teras si!."

Salman yang gemas dengan adiknya pun segera mengapit kepala Acha di antara ketiaknya, membuat gadis yang masih duduk di bangku SMA itu pun meminta di lepaskan.

"Hei... Jangan usili princess ku."Seseorang melepaskan Acha dari Salman.

Acha menoleh ke samping dan mendapati orang yang sangat di kagumi nya tengah mengusap kepala nya dengan sayang.

Acha membelakakkan matanya tak percaya, dia sangat merindukan sosok itu.

"Loh? K...kak Saka!"Acha membeo sedangkan keluarga nya yang lain tersenyum melihat keceriaan putri mereka yang sudah lama hilang.

Saka, pria tampan nan gagah itu tersenyum."Kejutan."

Acha menjerit histeris lalu menerjang Saka dengan cepat, Acha bahkan menangis di pelukan Saka.

"Loh? Bukan nya seneng kok malah nangis?."Saka mengusap-usap punggung Acha sambil terkekeh supaya gadis itu menghentikan tangisnya."Acha, kamu mau Kakak di tembak mati sama Papa, Hmm?"

Acha melepaskan pelukan nya lalu menggeleng polos."Kak Saka kok gak bilang sama Acha mau main?."Tanya gadis itu sambil menghentakkan kakinya kesal."Sebel ah."

Saka adalah bodyguard Acha yang sudah sangat dekat dengan Acha, sudah hampir satu tahun dia menjaga Acha! Untuk itu Acha sudah dianggap nya sebagai adik perempuan nya sendiri. Saka juga orang yang berada bersama Acha dan Sabiya waktu penyerangan terjadi.

IRWAN & SABIYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang