"Selamat pagi."Sapa Saka sambil membukakan pintu mobil untuk kedua wanita yang sekarang tampak cantik nan imut itu.
"Pagi."Jawab mereka berdua.
Pagi ini Saka memang langsung bekerja, dan seperti sebelum nya dia akan mengantarkan Acha ke sekolah dan Sabiya ke rumah sakit.
"Siap?."Tanya Saka sambil melirik Acha dari dalam spion mobil.
"Siap dong!"Sahut Acha bersemangat, Saka tersenyum tipis ketika melirik Sabiya yang sedang menatap ke arah jendela mobil.
"Kita berangkat sekarang."
Setelah mengantarkan Acha sekolah, kini di dalam mobil berwarna hitam itu tampak sunyi, tak ada yang memulai pembicaraan.
"Hmm, Nona?."Panggil Saka.
Sabiya menoleh."Iya?."
"Apa ... Ada masalah?."Tanya Saka hati-hati, karena sedari tadi dia melihat Sabiya yang tampak murung.
"Ah... Tidak ada."Sahut Sabiya sambil tersenyum.
Saka hanya mengangguk, ketika hendak turun ingin membukakan pintu untuk Sabiya, gerakan nya terhenti."Nona, biar aku saja."
Sabiya tersenyum."Aku bisa sendiri."
Saka menghela nafasnya."Baiklah, aku harus kembali ke sekolah Acha."Pamit Saka lalu berjalan ke arah mobil.
Sabiya masih berdiri ketika mobil Saka melaju melewatinya.
Tuk...
"Aw..."Rintih Sabiya sambil mengusap keningnya yang di Sentil oleh orang kurang ajar.
"Heh! Berangkat sama siapa Lo, Hmm?."Tanya nya sambil berkacak pinggang di depan Sabiya.
Sabiya mendengus lalu melewati nya begitu saja, membuat orang itu menganga lalu buru-buru mengekori Sabiya."Pen, pendek!"Panggil nya keras.
Sabiya tak memperdulikan nya dia hanya memutar bola matanya malas.
"He~llo cowok ganteng disini."Katanya ketika sudah berada di depan Sabiya sambil menggerakkan telapak tangan nya tepat di wajah Sabiya.
"Apa si rehantu!."
Rehan sahabat nya sejak kecil pun tersenyum lebar."Lo berangkat sama siapa, Hmm? Itu tadi bukan Kak Alman, kan?."
"Hmm."Sabiya kemudian melanjutkan perjalanan nya.
"Pen? Siapa dia? Kok cowok?."Tanya Rehan terus menerus. Rehan memang sudah menganggap Sabiya sebagai adiknya begitu pun Sabiya yang menganggap Rehan sebagai kakaknya.
"Saka."Jawab Sabiya dia tersenyum dan memberi hormat pada dokter yang sedang berlalu lalang di lorong rumah sakit.
"Sama gue aja gak pernah hormat!."Kata Rehan sambil geleng-geleng kepala."Btw... Saka mana nih? Rasaka Batara Wiratmaja?."Tanya nya."Bodyguard Lo sama si acha itu?."
Sabiya mengangguk."Iyah."Jawab nya."Rehan jauh-jauh ih nanti ada yang cemburu!."Sabiya sedikit risih dengan tatapan tidak suka para perawat dan dokter di sana.
Rehan menyeringit heran."Lah, siapa?."Tanya nya."Gue kan jomblo Pen! Bebas."Rehan dengan santai merangkul bahu Sabiya membuat dokter dan perawat di sana gigit jari tak terima.
"Emang sama Vika udah beneran break?"
Rehan tersenyum kikuk."Hmm."
"Ah masa? Masih cinta kali."Goda Sabiya yang di balas dengusan oleh Rehan, jujur dia memang masih mencintai mantan cerewet nya itu. "Makan nya jangan di pacarin tapi di halalin!"
KAMU SEDANG MEMBACA
IRWAN & SABIYA
Spiritual{Follow, Votes and commens yah 😚} perjodohan yang di anggap konyol oleh Irwan menyebabkan nya harus rela menikah dengan seorang yang tidak dicintai nya, karena jujur di dalam lubuk hatinya sekarang dia sudah mempunyai wanita istimewa yang sudah mem...