01. Moonlight adalah nama panggilanku

189 50 90
                                    

												🌸	🌸	🌸	🌸	🌸	🌸	🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸

Namaku yang sebenarnya adalah Selena Cristallyne , akan tetapi sekarang namaku adalah "Moonlight" .

Itu adalah nama baru yang mereka berikan pada diriku disaat aku pertama kali baru bekerja di Bar Club malam sebagai Bar Waitress. Setiap hari aku berkerja mulai dari jam 22:00 - 03:00 pagi , atau bahkan mungkin aku bisa pulang pagi harinya. Oleh karena itu , pada akhirnya mereka pun memanggil diriku dan menamai diriku dengan nama sebutan baru "Moonlight" si gadis malam.

"Aku tidak tau apa yang sering dikatakan orang-orang yang ada diluar sana tentang diriku , bahkan mungkin mereka sering menggunjingkan aku."

"Tetapi siapa yang peduli dengan hal itu lagi...!"

"Apapun penilaian mereka tentang diriku , mereka semua tidaklah lagi memiliki hak untuk itu. Sebab setiap jalan hidup yang kutempuh , akulah yang memutuskanya..."

"Semua itu sudah tak heran lagi bagi diriku , dan juga tidak terlalu aku pikirkan ataupun ku pedulikan."

"Itu semua adalah hal yang wajar bagi diriku....."

"Karena itulah pekerjaan ku , melayani tamu-tamu minum dan juga menemani mereka minum, berpesta hura , karoke ataupun juga menari di stage sebagai Sexy Dancer."

"Jadi wajar saja bila banyak orang yang bertanya tentang pekerjaan ku , ataupun mempertanyakan tentang ke Virgin-an diriku".

"Sebab tidak sedikit juga orang yang mempertanyakannya dan bahkan mungkin meragukan."

"Sama halnya pula ada begitu banyak orang yang menyukai kehadiranku, bahkan banyak yang ingin mengenal diriku."

"Namun tidak sedikit orang pula yang tidak suka padaku , bahkan menghujat pekerjaan dan kehidupan ku."

"Tetapi tidak pernah ada yang mempertanyakan mengapa aku berada dan bekerja disana."

"Adakah yang mencoba memperdulikan ku,..?"

Maka inilah jalan kehidupan yang aku pilih, dan inilah kisah hidupku...
Sebuah kisah yang aku pilih, dan tidak akan tau dimana akan berakhirnya...
Akankah waktu dapat mengubahnya, dan memberiku pilihan yang lain ...
Atau malah terus membawaku terlarut didalamnya ...
Dapatkah aku kembali dan keluar dari dunia ini...

🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸

"Seandainya.... , seandainya saja keluargaku masih berada disini..." pikirku sejenak menerawang penuh harap.
Namun yang kudapati semua hanya seutas harapan yang semu , yang begitu jauh dari mimpi yang selalu ku mimpikan...

"Bagaimana mungkin mereka ada disini , merekalah yang membuatku berada disini." kataku yang tertahan keluar dan juga mulai dipenuhi kabut rasa kecewa serta sambil tersenyum menertawai nasib kehidupan ku sendiri.

Lalu aku pun mulai menarik kembali setiap angan dan khayalku dengan cara menengguk sloki milikku yang berisi vodka , dan berusaha membuat diriku mabuk agar aku tidak lagi mengingat setiap kejadian - kejadian di masa yang lalu.

Akan tetapi semakin keras ku mencoba untuk melupakan semua itu , semakin sulit pula aku melupakan semua kenangan itu.

Semua terasa pedih , haru - pilu menjadi jerit tangis yang terpendam di dalam hati yang tidak dapat diluapkan dan hanya terus menghanyutkan ku ke lautan emosi di dalam hati. bahkan setiap kelembutan dan kasih sayang yang begitu hangatnya , dapat berubah dalam seketika saja menjadi rasa sakit yang semakin lama semakin kian menyayat luka didalam hati sampai menoreh dan membuat bekas yang dalam.

Akhirnya tanpa terasa air mata ini begulir membasahi wajahku , sesak terasa di dalam dada menusuk sampai ke dalam relung hati yang terdalam. berat nafas ini terhembus perlahan-lahan , sampai dapat kurasakan rasa lelah dari setiap perhentian hembusan nafasku sendiri.

"Lupakanlah , selena telah tiada." ucapku dalam hati sambil mengambil nafas panjang untuk melepas penat di hati dan aku menyeka butiran air mataku dengan telapak tanganku.

"Sekarang namaku adalah Moonlight." Ujar ku menegaskan suara hatiku , agar tidak terus terhanyut dalam kepedihan dan kembali terbawa dalam emosi perasaan yang terus berkecamuk.

Lalu aku mencoba menenangkan pikiran ku ini dengan memejamkan kedua kelopak mata ini sejenak, dan lagi - lagi kembali mengulang menarik nafas panjang sampai beberapa kali. Namun apalah daya ku , kenangan itu masih melekat dalam ingatanku dan terus menjerat hidupku sehingga sulit rasanya untuk melepaskan semua belenggu ini.

Lalu ku kembali berpikir lagi sejenak, "dapatkah aku membenci mereka , atau malah sebaliknya memaafkan mereka." tanya ku pada hati kecilku.

Karena hanya pertanyaan itulah yang terus menghantui hatiku dan isi pikiran ku , dan selalu membuatku hanyut tenggelam bersama hempasan gelombang kenangan di masa lalu ke dalam lautan emosi diriku sendiri.

Practice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang