12. DONT LEAVE ME ALONE ~ 1 ~

34 22 26
                                    


Thom yang bergegas pergi , ternyata saat itu ia pergi menyusul diriku sampai ke sebuah terminal.

Tanpa kusadari dari kejauhan thom terus mengikuti dan mengawasi diriku dari dalam balik mobilnya.

Disana Thom terus melihati diriku yang sedang kebingungan mencari-cari mama , kak gilang , dan juga mya.

Namun tidak kudapati siapa pun disana , tidak tau sekarang dimana keluargaku berada , tapi yang aku tau kalau mereka pasti ada di sekitar sini.

"Tapi dimana mereka ? dimana mereka sekarang ?"tanyaku yang semakin sesak terasa.

Berulang kali aku mencari mondar-mandir tidak jelas arah tujuan , memeriksa setiap bus yang ada di terminal bus itu bahkan bertanya pada orang-orang disana dengan menujukan foto keluarga yang kupunya saat itu.

Tetapi tetap saja aku tidak bisa menemukan mereka disana , entah kemana lagi aku harus mencari mereka.

Aku merasa seperti sudah putus asah , lelah letih sudah kurasakan sampai-sampai rasanya tidak sanggup lagi aku untuk berjalan apa lagi untuk berlari kesana-kemari tanpa arah tujuan yang jelas.

Tanpa terasa pagi pun berubah menjadi siang , dan matahari pun bersinar kian teriknya sehingga membuat udara terasa semakin kian panasnya.

Ditambah dengan tebalnya asap kendaraan yang ada di terminal , membuat semua tampak semakin sesak.

Sehingga membuat kepalaku menjadi pusing , dan nafasku pun semakin sesak seperti layaknya kehabisan oksigen sampai serasa tidak lagi mampu bernafas.

Namun aku mencoba untuk terus bertahan , memikul semua rasa sesak , sakit , lelah ,dan luka yang kurasakan , tanpa henti aku terus mencari keluargaku dan juga menahan setiap rasa kecewa yang kurasa saat itu.

Akan tetapi kepala ini semakin terasa berat , dan kian sakit terasa seperti serasa ingin pecah , dan serasa membuat dunia ini berputar putar juga bergoyang layaknya gempa.

Lalu lama - kelamaan pandanganku pun mulai tampak buram , tidak dapat melihat jelas yang semakin lama akhirnya tubuh ini pun tidak sanggup lagi menahan berat beban yang kurasakan.

Sampai akhirnya aku pun tumbang dan terjatuh , lemas tidak berdaya lagi , setiap hembusan nafas yang kian berat serasa semakin cepat bagaikan akan segera berhenti.

Sayup-sayup aku melihat seseorang berjalan mendekati diriku , namun pandanganku yang kabur membuat aku tidak dapat mengenalinya.

Kulihat sosoknya yang semakin lama semakin kabur , lalu aku pun akhirnya menutup sepasang kelopak mata ini dengan perlahan dan pingsan dalam kelelahanku.

• • • • • • •

Siang itu bagaikan sebuah siksaan kehidupan yang terberat bagi diriku , mungkin semua sakit , lelah , dan luka yang masih berbekas ditubuhku masih dapat aku abaikan.

Namun kali ini semua rasa itu beerubah menjadi sebuah bentuk rasa kekecewaan yang terbesar dalam hidupku.

"Dimana kalian berada ? kenapa ? kenapa kalian meninggalkan aku ?" tanyaku dalam keadaan tidak sadar , meracau mengigau ketika pingsan.

"Apa salahku sampai kalian membuang aku ?"tanyaku kembali meracau.

"Mama , mama ! kak gilang , mya , papa ! jangan tinggalkan aku !" seruku yang terus memanggil keluargaku meracau tidak jelas.

Practice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang