Ada berapa bnyak mimpi yang sering kita kejar,...
Jika suatu hari kita dihadapi dua pilihan ....
yang manakah harus aku pilih ?
Di antara cinta atau uang ?
dapatkah aku memilih ke duanya...
Atau hanya memilih salah satunya...
Yang pastinya semua pil...
Pikiranku yang kembali lepas ini membawaku kembali flash back terbayang akan semua kenangan indah disaat bersama keluarga ku dimasa lalu sewaktu aku masih bersama-sama dengan mereka.
Masih teringat jelas di dalam ingatanku setiap saat, di setiap detik suasana kehangatan yang di penuhi dengan kebahagiaan yang selama ini ku lewati bersama keluargaku ... .
Di saat sebelum semua hal buruk itu terjadi ... .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di kala itu, masih jelas terasa sampai saat ini. Di waktu fajar mulai menyingsing dari ufuk timur. Tampak indah terasa pada waktu itu, di saat biasan cahaya matahari yang berwarna kuning keemasan itu menyusup masuk kedalam jendela kamarku yang dengan tirai setengah terbuka.
Pagi itu, terasa begitu indah dan hangat sekali. Perasaan nyaman, dan penuh kehangatan itu seperti seakan membelaiku untuk terus tertidur. Enggan rasanya aku membuka kedua kelopak mata ini, karena masih terlena pada ambigu dunia mimpi dan kenyataan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Namun tiba-tiba, lembutnya sebuah tangan datang membelaiku pada waktu itu. Setiap kali usapan itu membangunkanku, dan selalu menyadarkanku dari lelapnya malam dan dari bias-bias mimpiku. Kehangatan tangan itu melebihi hangatnya sinar matahari yang memasuki jendela kamar diriku, sehingga mampu memberiku semangat yang baru di setiap paginya.
Lalu terdengar pula samar-samar sebuah suara bisikan seseorang memanggil-manggil namaku dengan lembutnya. Suara itu semakin lama 'kian semakin terdengar jelas di telingaku, sehingga membuat diriku perlahan-lahan membuka kedua belah kelopak mataku ini.
Lalu aku pun akhirnya mau membuka mata juga dan terbangun dari tidurku. Saat itu begitu aku terbangun yang ku lihat pertama kali adalah seorang wanita separuh baya, yang sudah berumur 45 tahun. Wanita itu adalah Ibuku tercinta.
Dialah yang selalu membangunkanku di pagi hari dengan penuh kehangatan kasihnya. Dia juga orang yang selalu menjagaku, merawatku, dan membesarkan aku dengan cinta dan kasih sayangnya.
Dialah orang yang aku panggil namanya di saat pertama kali aku berucap, dan dirinyalah yang kini selalu aku panggil namanya dengan sebutan, "Mama".