__Hufft__!!___Hufft__!!
__Hufft__!!
Sesaat serasa aku bernafas lega seolah sirkulasi udara dalam ruangan kamar itu kembali mengalir setelah Thom pergi meninggalkan tempat itu.
"Namun perasaan kekesalan dalam hati ini ..."ujar perasaanku sejenak begitu terpikirkan hal itu.
"Apa yang telah terjadi padaku ? kenapa aku berada disini ?" kataku saat itu dalam hati.
"Apa yang dia lakukan padaku semalam ? mengapa aku tidak bisa mengingatnya ?" pikirku saat itu yang dipenuhi dengan banyak pertanyaan dalam hati.
Begitu banyaknya gejolak pertanyaan yang sampai saat ini terus berdatangan silih berganti dan mengusik kehidupanku beberapa hari ini.
"Namun apa yang bisa aku lakukan ? , semua itu hanya membuatku semakin bersedih serta juga merasa kecewa dan putus asa." pikirku di dalam ketidak berdayaanku , yang semakin tenggelam dalam keputus asaan.
Sementara itu Thom yang baru saja keluar kamar , ternyata ia sedang berdiri dibalik dinding pintu di luar kamar dan diam-diam memperhatikan aku dari balik pintu itu.
"Dia...Dia pikir dia itu siapa ?! bisa-bisanya dia berpikir yang tidak-tidak." Gumam kecil Thom yang masih kesal.
__Hah__!!!
"Dasar Perempuan menyebalkan !! memangnya tidak bisa apa dia mendengarkan penjelasan orang terlebih dahulu !" Lanjut gumam Thom menahan emosi , namun tiba-tiba terhenti karena mendengar isak tangisku.
__Hik , Hik__
Tanpa terasa air mataku pun menetes mengalir membasahi wajahku yang putih nan masih tampak pucat.
Tangis linangan air mataku saat itu mengalir terus menurus tak mau berhenti seolah seperti sedang meratapi kehidupanku.
__HIK , HIK__
Isak tangisku yang semakin berurai air mata yang kian jatuh tak tertahan lagi , dan semakin menusuk pilu luka dalam hati.
Pikiran ini pun ikut terombang-ambing menambah kegundahan , seakan-akan diri ini pun juga sudah kehilangan seluruh kepercayaan dalam diri.
• • • • • • •
Thom yang dari tadi berdiri di luar di balik pintu ruang kamar , diam-diam melihat dan mendengarkan suara tangisanku.
Entah apa yang terjadi pada Thom , karena tampak jelas dari mata Thom saat itu kalau ia mulai menaruh simpatik padaku.
Mungkinkah tangisanku ini telah membuat hati Thom ikut merasakan haru pilu yang aku rasakan.
Sejenak kami pun terdiam dalam keheningan di kala itu , aku yang terdiam sambil meratapi kepedihanku dan ia yang terdiam sambil memandangi diriku dari balik depan pintu kamar.
Saat itu tanpa sengaja lengan Thom menyentuh pintu sehingga membuat pintu kamar terbuka dan berbunyi.
Seketika itu juga suara pintu kamar yang terbuka , dalam sesaat telah dapat memecah suasana keheningan di waktu itu.
Lalu aku pun tersadar kalau dia sedang mengawasi diriku , maka aku pun segera menghapus dan menyeka air mataku saat itu juga.
Namun Thom pada saat itu menjadi tampak terlihat sedikit canggung , maka ia pun segera langsung berpura-pura seakan-akan ia tidak melihatku dari tadi.
kemudian Thom pun berakting seolah tidak tau apapun , dan berjalan masuk ke dalam kamar mencoba mengambil jaketnya yang tertinggal.
Sementara aku hanya terus membuang muka , dan tidak mau melihat kearahnya saat itu , dan juga tidak mau peduli dengan apa yang dilakukanya.
Namun saat Thom hendak keluar lagi , tiba-tiba dia berbicara singkat padaku , " aku akan pergi sebentar." jelas Thom saat itu padaku dan langsung pergi begtu saja.
Akan tetapi aku yang masih merasa kesal , aku hanya diam saja dan tidak mau mempedulikan dirinya.
"apa-apaan dia ?! main pergi begitu saja dan tidak menjelaskan dahulu atas apa yang terjadi semalam !" gumamku penuh kekesalan.
"Aku benar - benar membenci dirinya !" teriak ku kemudian setelah Thom pergi sambil melemparkan bantal kebawah lantai.
"Aku benci atas semua yang telah terjadi !" lanjut teriak ku dengan sangat kesal dan juga frustasi yang kemudian aku pun memberantaki tempat tidur juga.
"Aku benci... benci... benci... , benar-benar sangat membencinya..." jeritku lelah yang terhenti perlahan-lahan dengan nafas terengah-engah dan lalu aku pun merunduk sedih.
• • • • • • •
Semua hal yang terjadi dalam hidupku beberapa hari ini sungguh membuatku terluka dan , sekarang hanya meninggalkan bekas luka dan juga kekecewaan.
Aku menyeka air mataku saat itu , aku sadari kalau segala yang terjadi semua bermula dari pria itu.
__Thom !!__
"Ya , benar ! semua gara-gara dia ! , Dialah orang yang harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi padaku !" Kataku dengan ketusnya didalam hati ditambah lagi dengan ingatan yang terjadi di pagi ini.
"Tapi dia sudah menolong diriku..." pikirku kembali saat itu.
"Tidak , tidak pikir apa aku ini , menolong... , menolong darimananya... , jelas-jelas tadi pagi saja dia sudah...." sambung pikirku yang terhenti tiba-tiba karena merasa geram ketika teringat kejadian pagi tadi.
"Dasar ... KETERLALUAN ...!!! Dasar MANIAC...!!! Pokoknya tidak akan ku maafkan !" Teriak diriku kembali karena kesal saat mengingat hal itu.
Tiba-tiba terdengar bunyi suara klakson mobil milik Thom yang diparkir diluar.
Suara klakson mobilnya benar - benar berisik sekali , sepertinya dia sengaja terus membunyikanya tanpa henti seolah ingin memanggilku.
Lalu aku pun teringat sewaktu thom memasuki kamar dan bilang kalau dia hendak pergi , "eh , iya tadi dia bilang akan pergi , kira-kira dia hendak pergi kemana ?" tanyaku dalam hati sambil menengok ke arah jendela.
"ih..., apa - apaan aku ini ?! kenapa juga harus mikirin dia ! tapi..."seruku dalam hati yang tiba-tiba terdiam sejenak merasa janggal.
Selang dalam beberapa detik kemudian , lagi - lagi thom pun kembali berulang kali membunyikan klakson mobilnya sehingga memecahkan gerutuanku saat itu juga.
Maka seketika itu juga aku pun langsung berdiri dan menghampiri jendela yang ada di dalam ruangan kamar itu.
Aku berdiri dari balik jendela dan melihat thom yang sedang memainkan klakson mobilnya , dan hal itu semakin membuatku jengkel kepadanya.
"Apa - apaan sih dia ?! kurang kerjaan ! bilang mau pergi malah main klakson !" seru gerutuku merasa jengkel.
Namun ternyata tak aku sangka , ternyata Thom saat itu melihat diriku dari kaca spion mobilnya ketika aku sedang melihatnya dari balik jendela kamar.
"BINGGO...!"seru Thom saat itu dari dalam mobilnya yang kemudian ia pun tersenyum menyungging tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Practice Love
RomanceAda berapa bnyak mimpi yang sering kita kejar,... Jika suatu hari kita dihadapi dua pilihan .... yang manakah harus aku pilih ? Di antara cinta atau uang ? dapatkah aku memilih ke duanya... Atau hanya memilih salah satunya... Yang pastinya semua pil...