10. FAMILY SECRET ~ 1 ~

50 26 21
                                    

Setelah mereka semua pergi , Suasana dalam ruangan itu pun berubah , bagaikan tipisnya atmosfer udara yang kian lama semakin mencekik.

Semua terdiam begitu lama , entah apa yang terjadi tapi semua berubah menjadi sunyi senyap , tanpa suara dan juga bisikan angin pun enggan berhembus.

Begitu sunyi sampai-sampai suara detik jam yang bergulir disaat itu dapat terdengar di telingaku.

Lalu ku beranikan diriku mengambil berkas file yang ada di meja itu , dan memulai membuka isinya.

Saat itu begitu hendak ku buka , mama pun langsung dengan cepat mengambil berkas tersebut dari tanganku dan tidak membiarkan aku membacanya.

"Kalian bersiap-siap saja karena mulai besok kita akan pergi dari sini !" seru mama saat itu dengan perasaan gusar dan penuh kecemasan.

"Papa... , bagaimana dengan papa ?!" seru tanya mya.

"Papa ! jangan pernah menunggunya lagi , papa kalian sudah tidak ada !" Seru mama kembali yang tampak begitu kecewa.

Saat itu Mya merasa takut melihat perubahan sikap mama , yang tampak sekali kalau waktu itu jiwanya sangat terguncang.

Lalu aku pun mengajak Mya pergi masuk ke kamar untuk berbenah dan bersiap-siap , karena saat pagi nanti kami semua harus pergi.

Tapi saat itu , selagi mya sedang berbenah , sementara diriku bersembunyi menguping dan juga mengintip semua percakapan mama dan kak gilang dari balik pintu.

Saat itu ku melihat mama menangis tersedu-sedu , "sampai saat ini , aku tidak mengira kalau dia menipu diriku." ucap mama saat itu kepada kak gilang dengan suara kecil.

"ingat lebih baik adikmu tidak perlu tau mengenai hal ini." lanjut ucap mama , yang kemudian kak gilang memeluk mama dan berusaha menenangkanya.

Aku terus berpikir tentang ucapan mama tentang sebuah kata , "menipu , siapa yang mencoba menipu keluarga kami ?" pikirku sejenak.

"Lalu dimana papa saat ini ?" pikir tanyaku kembali.

"Kenapa juga saat mya bertanya tentang papa..., kenapa mama malah menjawab... begitu ketus seperti itu ?" tanyaku kembali yang dipenuhi begitu banyak tanya di dalam hati kecilku.

Kemudian aku pun kembali ke dalam ruangan kamarku dan segera bersiap-siap mengemas barang-barang dan pakaianku.

• • • • • • •

Setiap detik waktu yang bergulir di malam itu begitu terasa singkat , dan malam pun kian terasa dingin dan mencekam.

Saat itu kami semua mengemas semua barang dan bersiap-siap untuk pindah , dan setelah selesai kami semua beristirahat sejenak.

Waktu itu kami semua berkumpul di ruang tamu , lalu mya pun kembali memulai topik pembahasan.

"Mama , kita akan pergi kemana ?" tanya mya yang kemudian memeluk dan bersandar di bahu mama saat itu.

"kemana saja , yang jelas kita akan segera mencari tempat tinggal baru." jawab mama pada mya.

"Lalu bagaimana dengan papa ? kenapa papa belum pulang juga ?"tanya mya kembali.

"Dia tidak akan pulang lagi."jawab mama singkat.

"Memang papa kemana , kenapa tidak pulang ?" lanjut tanya mya kembali lagi yang terus tidak mau berhenti bertanya , sehingga mama merasa pusing untuk menjawab pertanyaan mya.

"Diamlah ! jangan ungkit tentang papa lagi !"seru ibu saat itu menutupi pertanyaan mya.

"Kenapa kau terus bertanya , diamlah jangan mengganggu mama lagi." sambung kak gilang yang masih kesal.

Mendengar kak gilang yang marah membuat mya merasa takut sehingga membuatnya berhenti bertanya-tanya kembali.

Sementara aku hanya diam terpaku menatap semuanya , berpikir dan terus berpikir atas semua yang terjadi tanpa berani bertanya ini dan itu.

Hanya mencoba menimbang-nimbang masalah yang baru saja terjadi , namun semua tampak buntu seperti tidak ada jawabannya.

Karena semua jawaban itu hanya ada pada mama , tapi tampaknya mama sendiri tidak mau bercerita apapun dan malah membuat semuanya menjadi semakin rumit juga sangat sulit untuk dimengerti.

Akhirnya kami semua hanya mampu terdiam di dalam lamunan yang menghanyutkan diri ke dalam dilema kehidupan.

Tanpa terasa malam pun kian larut , dan rasa lelah ini semakin terasa berat , sampai akhirnya kami semua pun tertidur terlelap tanpa ada pembahasan apapun lagi.

Namun hati kecilku ini tidak bisa terus membisu , begitu pula dengan pikiranku ini terus saja berputar-putar , sampai akhirnya membuat diriku pun ikut terlelap dalam lelah.

• • • • • • •

Tanpa terasa Malam pun berlalu begitu cepat , dan kini telah berubah menjadi pagi hari.

Cahaya matahari yang memasuki jendela dan lubang-lubang ventilasi , seperti sedang memaksa mataku yang masih tertutup untuk segera terbuka.

Silaunya cahaya itu , kian semakin menusuk mataku , sehingga membuatku mau tidak mau dengan pelahan-lahan membuka mataku ini.

Dengan pelan-pelan Kelopak mata yang tertutup itu , akhirnya terbuka.

Namun Apa yang terjadi pada saat itu ?!!___

Sayup-sayup mata yang telah terbuka ini pun memandangi sebuah ruangan hampa ,yang ada di ruang tamu saat itu.

"Dimana aku ? dimana yang lainnya ?" tanya kecilku di dalam hati dan pikiranku.

"Apa aku sedang bermimpi ? dimana mama , kak gilang , dan mya ?" tanyaku kembali di dalam hati penuh resah.

Seakan tidak percaya dengan apa yang kulihat , karena yang kudapati waktu itu melebihi ekspektasi yang jauh dari bayanganku.

Sebuah ruangan kosong di ruang tamu , di rumahku...

"Hanya aku sendiri , lalu dimana yang lainnya ? bukannya pagi ini kami semua akan mengosongkan rumah ini ?" kataku lagi dalam hati yang dipenuhi tanda tanya.

Kemudian aku pun segera beranjak bangun dan mencari mama , kak gilang , dan juga mya ke seluruh ruangan rumah.

Berulang kali aku berkelintaran kian kemari ke setiap ruangan rumah , namun aku tetap tidak menemukan siapa pun juga.

Sungguh aneh kurasa , dan juga panik serta di selimuti rasa cemas dan heran.
Entahlah apa yang kurasakan pada saat itu , yang aku pagi itu , semua segala bentuk rasa dan permainan emosi telah bercampur aduk sampai membuat kepalaku terasa sakit sekali.

Ku coba kembali mencari keluargaku , dan memeriksa semua barang-barang yang hendak dibawa , namun tidak ada yang kudapati.

"Apa yang terjadi sebenarnya ? kemana semuanya berada ?" tanya aku di dalam hati.

"kenapa aku hanya seorang diri ? apa mereka telah pergi ? tapi kenapa....." tanyaku kembali terus yang berputar-putar dan berseliweran tidak menentu di dalam hati karena benar-benar bingung.

Namun tiba-tiba saja sejuta pertanyaanku itu pun terhenti oleh pandangan mata ini , ketika itu aku melihat sepucuk surat yang ditinggalkan di atas meja ruang tamu.

Practice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang