18. FEELING ~ 2 ~

12 5 1
                                    


🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸

Waktu itu aku berjalan mengikuti thom dari belakang , thom pun membawaku seperti sedang mengelilingi seisi rumahnya.

___ Hosh , Hosh , Hosh ___

"Sebenarnya ini rumah apa istana sih ?"

"Sebenarnya dia mau bawa aku kemana sih ?" gumam kecilku.

Begitu kami sampai di ruang tengah atau di ruang santai keluarga yang jaraknya tidaklah jauh dari anak tangga.

Tiba-tiba seorang wanita yang memakai kacamata berpakaian kemeja putih nan rapih dan bersih datang menuruni anak tangga tersebut dan menghampiri thom , "Selamat siang , syukurlah akhirnya Tuan muda thom sudah pulang kembali." sapa meeti dengan memasang senyuman kecil di wajahnya.

"...." , balas thom tanpa menyapa hanya dengan ekspresi wajah yang ringan dan datar.

"Meeti..., kau bisa bantu aku ?" tanya thom.

"Tentu saja tuan muda , anda dapat mengandalkan saya." jawab meeti langsung pada thom.

Lalu tiba-tiba ponsel thom bergetar dari dalam jas bajunya , Saat itu thom pun langsung merogoh saku kantong jas bagian dalam bajunya itu dan kemudian melihat panggilan tidak terjawab yang barusan.

"Baiklah...Meeti tolong kau bantu aku , kau bersihkan dan rapikan dia !" ucap thom kembali memberi perintah kepada wanita bernama meeti itu , yang sambil memainkan ponselnya dan membalas panggilan tak terjawab tadi dengan sebuah chat singkat.

Kemudian thom segera menaiki anak tangga yang ada di depannya , "ingat setelah kau merapihkanya , beri dia makan dan bawa dia kembali kepadaku !"

"Ah..., dan juga ingatlah jangan sampai kakek tua itu tau akan hal ini." sambung thom kembali menegaskan kepada meeti.

Meeti hanya menundukan kepalanya memberi anggukan , seakan sudah mengerti akan semua tugas-tugasnya.

Setelah itu thom segera pergi naik ke lantai atas meninggalkan aku dengan wanita yang bernama meeti itu.

"Perkenalkan nama saya Clameetine , semua orang disini memanggilku meeti." ucap meeti memperkenalkan dirinya.

"Aku selena... ,"

"Aku tahu !" sahut meeti memotong kata-kataku.

"Kau adalah anak kedua dari keluarga Andara bukan ?" sambungnya kembali.

"Putri yang dijual itu." lanjut ucap meeti dengan ringannya dan terdengar membias mengecil di akhir perkataannya.

_____ DIJUAL !!!_____

_____ DIJUAL !!!_____

_____ DIJUAL !!!_____

🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸

___ DIJUAL !!!___

Kata-kata itu membuatku diam terpaku tanpa ekspresi sedikit pun juga , seakan tidak percaya namun juga benar adanya.

Karena aku yakin dengan jelas mendengarnya , bahkan kalimat itu seolah-olah terus terngiang-ngiang di dalam pendengaran dan juga di dalam otak ini.

"Maksudnya ?!"

"Tapi kalimat itu... , "

"Ucapan itu... , "

Practice LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang