Chapter 1

6K 291 21
                                    

Lebih dari 2k words, hati-hati pusing, pening, mual, dan kejang!

Typo is everywhere !
but..
Votement jusseyo :)

Baekhyun POV

Musim berganti mengikuti putaran seperti cakra yang berulang. Bunga bermekaran dimusim semi menyenangkan dipandang mata, semakin membahagiakan bagi setiap yang sedang jatuh cinta, kemudian habis gugur ketika musim panas tiba hingga musim dingin membuat siapapun yang sedang patah hati semakin mellow. Dan begitulah seterusnya hingga anak TK menghafal keempat musim itu diluar kepala.

Seperti halnya musim yang itu-itu saja, begitu juga dengan arus hidupku. Tak ada yang istimewa dalam kehidupanku.

Semua berjalan seperti normalnya kehidupan orang-orang kebanyakan. Hidup bersama keluarga, bersekolah layaknya seorang  remaja seusiaku dan hal umum lainnya.

Appaku seorang laki-laki yang cukup handal dalam mengolah bahan makanan, dan minuman. Oleh karena itu appa cukup yakin untuk mengelola usaha kulinernya.

Bukan sebuah restoran mewah dengan para pelayan berpakaian rapi, hanya sebuah kedai sederhana yang lebih mirip caffe.

Usaha ini dirintis oleh appaku sendiri-dengan dukungan penuh dari eommaku.

Tapi jangan kecewa ketika datang ke tempat kami dan tak menemukan appaku disana.

Appa diwaktu-waktu tertentu lebih sering berada diluar bersama kamera kesayangannya.

Yang kata appa adalah hobi yang mulia, mengabadikan momen, menyelamatkan peristiwa agar tak hilang termakan waktu tapi aku lebih suka menyebutnya kurang kerjaan.

Kedai appa dibantu juga oleh seorang asisten yang pastinya bukan salah dari anaknya, karena jika aku atau adikku yang berada didapur niscaya kedai itu akan bangkrut dalam sekejap minimal karena aku membuat hidangan beracun atau adikku yang akan meledakkan dapur.

Hari ini bukan hari minggu, maka dari itu aku harus berangkat sekolah.

“kerbau pemalas cepat bangun!” eomma sudah mulai berteriak itu tandanya sudah jam tujuh lebih

“anak ini benar-benar” eomma mendumal sembari berjalan kekamarku. Itu berarti sekarang sudah jam setengah delapan

“kau berniat memecahkan rekor tak pernah datang kesekolah tepat waktu atau bagaimana hah?” eomma menarik kasar selimutku

eomma lima menit lagi ne” aku berusaha bernegosiasi mengundurkan jatuh tempo waktu bangunku

“Byun Baekhyun kau tak lihat matahari sudah sejak tadi mengejekmu dari atas sana” eomma mulai mengerahkan kekuatan fisiknya menarikku agar terjaga

“kau mau bangun atau eomma mandikan sekalian dengan air kopi agar bukan hanya matamu yang terjaga tapi seluruh tubuhmu” baiklah aku belum ingin memakai masker pagi-pagi begini

arraseoyo eomma” dengan malas aku bangkit dan melangkah kekamar mandi.

Segera setelah selesai bersiap aku langsung menjemput sarapanku dimeja makan.

yya!  kau pikir ini masih pagi! Bahkan adikmu sudah  berangkat tadi, cepat berangkat sekarang” aku gagal duduk karena omelan eomma, jadilah pantatku hanya mengambang diatas kursi

eomma aku lapar” aku mengeluh tak ingin memulai hariku dengan perut kelaparan

“tak makan sekali tak akan membuatmu mati. Cepat berangkat atau kau juga tak akan mendapat jatah makan malam”eomma sadis sekali

Welcome to My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang