19. Confessing

3.7K 296 44
                                    

Flashback ke beberapa jam sebelumnya....

Siang harinya saat Jeongyeon menghubungi Nayeon sebenarnya dia sudah sampai di Korea hanya saja dia tidak mengatakannya pada Nayeon karena dia akan memberikan kejutan untuk Nayeon. Jeongyeon sudah sampai di bandara dan sekarang dia sedang dalam perjalanan untuk ke rumah Jackson.

"Jack bisa bantu aku sekarang?" Jeongyeon langsung bicara to the point saat sampai di kediaman Jackson.

"Bantu apa?"

"Malam ini aku mau lamar Nayeon dan aku mau kamu nyiapin restoranmu"

"Apa?!! Kamu gila Jeong. Kamu pikir nyiapin semuanya mudah" Jackson kaget dan kesal mendengar ucapan Jeongyeon yang terdengar gila.

"Yak..Jack apa kamu ngga mau membantuku sekarang?"

"Bukannya gitu tapi ini terlalu mendadak bodoh. Bagaimana bisa dalam waktu sesingkat ini menyiapkan semuanya" Jackson tidak habis pikir dengan keinginan Jeongyeon yang sangat mendadak dan terkesan tergesa-gesa itu.

"Please bantuin aku ya Jack, kumohon" Jeongyeon memohon dengan ekspresi memelasnya pada Jackson.

"Ya ampun. Baiklah..baiklah"  Jackson mengalah dengan menuruti permintaan Jeongyeon yang sangat mendadak itu.

"Selamat sore paman"
Setelah berhasil membujuk Jackson Jeongyeon kemudian menuju kediaman Tuan Im untuk melancarkan rencananya.

"Jadi kamu akan melakukannya malam ini?" Tuan Im menatap Jeongyeon dengan kaget sekaligus tidak percaya.

"Iya paman, aku tau ini mungkin terlalu mendadak tapi aku tidak bisa menundanya lagi"

"Jadi apa yang kau ingin paman lakukan sekarang?" tanya Tuan Im kemudian.

Jeongyeon menjelaskan garis besar  rencananya dan meminta Tuan Im untuk menyuruh Nayeon datang ke restoran yang sudah dia siapkan.

Jeongyeon sekarang sedang bersiap-siap dengan setelan kemeja dan juga memakai jas namun tidak terlalu formal. Jeongyeon menyambar kunci mobil yang ada di meja kemudian keluar dari apartemennya untunglah Nayeon sedang tidak di situ sekarang. Di perjalanan ke restoran Jeongyeon hampir melupakan sesuatu kemudian dia menepi ke sebuah toko yang menjual bunga, untung masih ada yang buka.

Jeongyeon sudah berdiri dengan tegang di dekat meja makan menunggu kedatangan Nayeon sedari tadi Jeongyeon mengetuk pelan jari-jarinya ke atas meja itu sekedar untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Jeongyeon mendengar langkah seseorang yang ia yakini adalah Nayeon. Benar saja Nayeon datang dengan wajah bingung dan juga kaget saat melihatnya. Jeongyeon berusaha menghilangkan kegugupannya dengan mulai menampakkan senyum untuk Nayeon sambil memegang sebuket bunga yang dibelinya tadi.

Flashback off....

Setelah selesai berdansa Jeongyeon mengambil sebuah benda yang ada di saku celananya kemudian bersimpuh di hadapan Nayeon. Aksi Jeongyeon membuat Nayeon sangat kaget dan sedikit bingung.

"Nayeon aku tau ini mungkin sangat mendadak dan mengejutkanmu. Asal kamu tau aku sudah merencanakan ini dari dua tahun yang lalu. Aku sangat mencintai kamu jadi maukah kamu menikah denganku dan hidup bersamaku?" Jeongyeon mengucapkan semua itu tanpa bertele-tele dalam satu tarikan nafas.

Nayeon hanya dapat bergeming, matanya memanas dan cairan bening itu langsung turun membasahi pipinya. Jeongyeon ternyata melamarnya malam ini, benar-benar membuat Nayeon syok dan juga senang secara bersamaan.

"Ak..aku mau. Aku mau menikah sama kamu Jeong" Nayeon menjawab dengan senyum dan airmata yang masih menggenang di pelupuk matanya.

Jeongyeon tidak dapat menyembunyikan perasaan senangnya langsung berdiri dan memeluk Nayeon dengan erat. Jeongyeon melepaskan pelukan mereka lalu memasang cincin yang di bawanya tadi ke jari manis Nayeon. Keduanya saling tatap dengan senyum bahagia yang mengembang tanpa sadar keduanya saling mendekatkan wajah mereka hingga akhirnya kedua bibir itu bertemu dan saling beradu. Ciuman lembut terjadi menyiratkan kerinduan yang mendalam diantara keduanya.

Only One For Me (Michaeng ft 2Yeon)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang