a PARTY-MARE [JAEYONG]

00.

Aku tak menyangka, pesta yang membosankan ini berubah menjadi pesta yang mencekam.

J A E Y O N G

Suasana di rumah megah itu terlihat sangat ramai. Lampu-lampu hias yang hanya sekali lihat saja sudah tahu pasti harganya selangit itu menjalar di berbagai area dan menerangi ruangan megah yang dipenuhi oleh perabotan mewah khas Eropa.

Itu baru bagian dalam, bagian luarnya yang di tata dengan sedemikian rupa hingga terlihat cantik dan elegan secara bersamaan.

Belum lagi laut lepas yang berada tepat di depan halaman menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu yang berdatangan. Maklum, lokasi yang berada di pulau pribadi dengan hanya ada satu rumah dan beberapa penginapan membuat siapa saja yang datang langsung mengetahui bahwa pemiliknya bukanlah orang sembarangan.

Balik lagi ke dalam ruangan dimana para tamu undangan dengan pakaian mewah dan juga perhiasan yang menjalar di tubuh akan terlihat di setiap sudut ruangan ini. Mengobrol, meliuk-liukan tubuh mengikuti alunan suara musik yang dikumandangkan, dan ada juga yang hanya terdiam sambil menikmati hidangan yang telah disediakan.

Lee Taeyong hanya berdiam diri di samping manajernya yang sedang asik mengobrol dengan tamu undangan lainnya. Raut wajahnya terlihat jengah saat mata-mata dari tamu itu terus memandanginya.

Ya, siapa yang tidak terpesona oleh ketampanan dari seorang Lee Taeyong. Lelaki bertubuh mungil dengan balutan jas hitam dan bunga merah di kantong sebelah kirinya itu adalah seorang aktor yang kini sedang di gandrungi oleh semua orang.

Akting yang memukau ditambah visual yang memadai menjadi nilai tambah untuk seseorang menyukai Lee Taeyong.

Lee Taeyong memang sangat menyukai pujian, tetapi tidak dengan pujian yang di dapat oleh tamu-tamu di depannya. Tamu-tamu yang di balutkan oleh setelan jas dan gaun-gaun yang mewah. Dan jangan lupakan juga perhiasan-perhiasan yang membuatnya sakit mata karena banyaknya yang mereka pakai.

Ia lebih senang jika mendapat pujian oleh penggemarnya, karena mereka tulus.

Tidak dengan orang-orang ini. Mereka memuji Taeyong karena ingin mendapat keuntungan.

Memuji, mendekati, menawarkan kontrak, dan boom! Mereka akan mendapatkan keuntungan.

Taeyong tidak bodoh dengan tipu muslihat dari orang-orang kaya disini yang memiliki otak licik yang hanya memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan uang banyak.

Mereka sering mencoba untuk memulai percakapan dengan Taeyong. Tapi Taeyong hanya terlihat acuh sehingga membuat manajer di sampingnya selalu menyikutnya dan meminta maaf kepada semua tamu akan sikap Taeyong.

Taeyong tak peduli. Ia lebih memilih memakan makanan yang telah dihidangkan daripada mendengar tipu muslihat dari orang-orang yang menjengkelkan.

"Selamat datang di kediamanku semua." Jackson, seorang CEO agensi yang sangat sukses dalam kanca hiburan itu kini sedang berdiri di atas panggung, dengan senyuman khas. Memiliki banyak usaha bisnis yang membuatnya masuk kejajaran top 100 orang terkaya di dunia.