13.

7.9K 1.5K 647
                                    

Happy Reading!














Taeyong mengerjap kedua matanya. Kemudian telinganya menangkap suara yang berbisik-bisik, membuat dirinya melenguh dan berusaha untuk membuka kedua matanya.

"Sepertinya itu yang dipakai oleh pembunuhnya..."

Samar-samar Taeyong mendengar suara yang sangat ia kenal hingga saat kedua matanya mulai menampak dengan sempurna, dahinya mengerut saat melihat tubuh Jaehyun dan Doyoung yang menjulang sedang membelakanginya.

Taeyong terbangun dari tidurnya. Sedikit menggaruk tengkuknya sambil menatap dua insan yang sepertinya tidak menyadari bahwa Taeyong sudah terbangun.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Suara serak dari Taeyong membuat Doyoung dan Jaehyun berjengit.

Keduanya langsung membalikkan tubuhnya dan mendapati wajah Taeyong khas orang yang baru bangun tidur.

"Ini, kami menemukan ini." Jaehyun menunjukkan sebuah pisau panjang dan terlihat runcing di bagian ujungnya. Oh, dan jangan lupakan juga bercak darah yang menempel di pisau tersebut. "Sepertinya pisau ini yang di pakai pelaku saat membunuh." Jelasnya.

Taeyong mengangguk, nyatanya ia masihlah mengantuk. Namun ia tidak ingin tidur lagi, ia ingin memikirkan untuk keluar dari sini.

"Aku pikir pisau ini berguna jika kita bawa untuk berjaga-jaga, bagaimana?" Usul Doyoung membuat Jaehyun mengangguk.

"Kau benar. Ini lebih baik kita bawa hingga kita sampai di luar." Jaehyun mulai mendekat kearah meja yang dibawahnya terdapat lemari kecil. Tangannya mencari-cari sesuatu hingga akhirnya ia menemukan sebuah kertas dan mengambilnya.

Dengan pelan ia mengusap pelan bekas darah tersebut di pisau menggunakan kertas tersebut. Sementara itu, Doyoung kini mulai mendekat kearah Taeyong yang masih mengumpulkan kesadarannya.

"Apa kau sudah siap untuk jalan sekarang?" Tanya Doyoung pada Taeyong.

Taeyong menatap Doyoung, kemudian mengangguk. "Ya, aku siap."

"Baiklah kalau begitu." Jaehyun mulai beranjak dari duduknya. "Kita keluar sekarang."






÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷÷






Mereka berjalan dalam keheningan. Tidak ada yang ingin membuka percakapan, semuanya memilih untuk terdiam dengan pemikirannya masing-masing.

Begitu pun dengan Taeyong. Dalam benaknya masih memikirkan kata-kata terakhir Jaehyun semalam.




Bagaimana jika pembunuhnya ada diantara kita bertiga?



Jujur, saat setelah Jaehyun mengatakan hal itu, Taeyong menjadi berpikiran yang sama.

Bagaimana, jika memang benar pembunuhnya ada diantara mereka?



Tapi siapa?




Semalam, saat Jaehyun mengatakan hal itu, Jaehyun langsung memunggungi Taeyong, seperti enggan untuk membicarakannya lebih lanjut. Dan hal itu sukses membuat Taeyong kepikiran hingga ia bahkan tak sadar jika ia tertidur semalam.

a PARTY-MARE [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang