01.

16.5K 2.6K 219
                                    



Biasakan vote dulu sebelum membaca.



















Happy Reading!

















Taeyong mengernyit dalam lelapnya. Pusing yang sebelumnya reda kini kembali datang efek ia telah sadar. Kedua bola mata yang besar itu mengerjap sebelum akhirnya terbuka secara perlahan. Dan dahinya kembali mengernyit saat ia tidak bisa melihat apa-apa.








Brakk










Ceklek








Suara pintu dibuka dan kembali di kunci membuat Taeyong panik. "Doyoung? Doyoung!?" Ia tak bisa melihat apa-apa. Ia butuh asistennya, orang yang selama ini ia percayai.

Taeyong kembali berteriak sebelum sebuah suara membuatnya kembali tenang.

"Hyung, kau tidak apa-apa?"

Ia seperti mengenali suara ini, tapi ia tak tahu siapa itu.

"Doyoung?" Tanya Taeyong dengan suara parau.





Flash





Taeyong menutup matanya saat sebuah cahaya menyoroti dirinya.

"Hyung, ini aku."

Taeyong mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan pandangannya. Seseorang itu mendekat ke arah Taeyong dengan sebuah cahaya yang berasal dari ponselnya.

"Jae..hyun?" Tanya Taeyong untuk memastikan.

Jaehyun tersenyum. "Ya, ini aku." Jaehyun duduk di pinggir ranjang tempat Taeyong terbaring.

"Apa yang terjadi? Mengapa aku bisa berada disini? Dimana yang lainnya?" Tanya Taeyong secara beruntun.

Jaehyun menaruh ponselnya yang masih menyala itu di nakas meja. "Aku tidak tahu pasti apa yang sedang terjadi hyung. Yang pasti semuanya begitu panik dan kacau. Kau pingsan tadi dan aku berinisiatif untuk mencari tempat yang aman dan aku menemukan kamar ini.ㅡ"

Meski tidak begitu terlihat, pandangan Taeyong tetap mengarah ke segala arah kamar ini.

"ㅡSebelumnya aku masih mendengar jeritan orang-orang. Namun karena aku juga lelah, aku langsung terlelap. Namun saat aku terbangun, sudah sunyi seperti ini."

Taeyong masih mendengarkan cerita dari Jaehyun. Bagaimanapun juga ia takut, namun entah mengapa Jaehyun seolah bisa menjadi pelindungnya. Orangnya tenang berbeda dengan Taeyong yang mudah panik.

Taeyong terbangun dari tidurnya, mencoba untuk duduk dan seketika pening di kepalanya kembali mendera membuat Taeyong mengerang sambil memegang kepalanya.

"Hyung, kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun terdengar khawatir.

Taeyong menggeleng. "Tidak. Kepalaku sungguh sakit."

Jaehyun mengangguk. "Itu pasti karena efek dari wine, hyung." Jaehyun mengambil satu botol air minum yang tergeletak di meja nakas membuat Taeyong mengerutkan dahinya bingung.

"Ini minumlah, hyung. Aku baru saja mengambilnya tadi di dapur."

Taeyong masih mengerutkan dahinya. Meski begitu tangannya mengambil botol air tersebut dan meneguknya. Taeyong menghembuskan napasnya lega saat air mineral itu membasahi kerongkongannya yang kering.

a PARTY-MARE [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang