06.

8.3K 1.6K 605
                                    

Jungwoo masih menangisi kepergian Lucas. Sementara itu Taeyong maupun Jaehyun hanya bisa terdiam.

Mereka sama terkejutnya dengan Jungwoo saat menemukan mayat Lucas sudah kaku di dalam akuarium yang dipenuhi​ oleh darah.

Taeyong hanya bisa menatap miris mayat Lucas, menurutnya, pembunuhan ini benar-benar sudah tak masuk akal.

Sementara Jaehyun hanya bisa menyembunyikan wajahnya di kedua kakinya. Ia lelah sebenarnya, bahkan ia ingin keluar dari pulau ini. Namun hati nuraninya masih berseru, bahwa ia harus menyelamatkan yang lainnya, yang ia temui dalam keadaan hidup.

Bohong jika ia tak takut. Meski ia terkesan santai, nyatanya, ia juga takut saat melihat mayat dihadapannya itu.

"Aku akan membalas perbuatannya.."

Taeyong dan Jaehyun langsung menatap satu sama lain, sebelum akhirnya menatap Jungwoo yang sedang berguman sendiri.

"Perbuatannya.. tak bisa dibiarkan.." Kepalan ditangannya menguat, matanya menajam dengan beribu-ribu pikiran untuk membunuh terlintas dibenaknya.

"J-Jungwoo..?" Panggil Taeyong pelan. Ia takut, sangat takut saat mendengar suara Jungwoo yang penuh dendam.

Jungwoo tak membalasnya, ia terus saja membelakangi Taeyong dan Jaehyun membuat keduanya tak bisa melihat jelas raut wajah Jungwoo.

"Mati..."

Jungwoo membalikkan tubuhnya, menghadap Taeyong dan juga Jaehyun dengan tatapan tajam.

"Mereka harus mati!"

"Mereka?" Tanya Jaehyun bingung. "Mengapa kau sebut mereka? Apa kau sudah tau siapa yang membunuh Lucas?" Jaehyun memicingkan kedua matanya, ia mulai curiga dengan orang dihadapannya ini.

Jungwoo tersenyum remeh. "Kau bodoh? Sudah jelas bukan ini semua perbuatannya siapa? Jackson! Aku yakin bajingan itu berserta komplotannya lah yang membunuh Lucas!"

"Tunggu-tunggu." Taeyong mengelak. "Kau tidak bisa menuduh seseorang tanpa bukti yang jelas."

Jungwoo tertawa congak. "Apa kalian lupa, bahwa Jackson sangat membenci Lucas?" Jungwoo mengambil ponsel yang sedari kemarin ia bawa. Kemudian ia mengangkat ponsel tersebut guna kedua orang dihadapannya itu melihatnya.

"Ini, ini bisa menjadi bukti, bahwa Jackson lah pembunuhnya!"

Taeyong dan Jaehyun hanya bisa terdiam. Mereka juga berfikir bahwa mungkin saja ini adalah ulah dari Jackson. Tapi mayat yang lainnya? Jackson hanya membenci Lucas, bukan? Ia tak perlu bersusah payah hanya untuk membunuh satu orang saja.

"Kalian seperti tidak mempercayaiku." Ungkap Jungwoo saat melihat raut wajah tak yakin dari Jaehyun maupun Taeyong.

"Aku akan menjelaskan, sesuai dengan instingku. Pertama, tentu saja bukti itu. Bukti bahwa Jackson sangat membenci Lucas. Kedua, rumah ini milik Jackson, jadi tentu saja ia mengetahui selak buluk rumah ini. Dan ketiga, jika kau tidak tahu maksud alasanku yang kedua, kau perhatikan kejanggalan semuanya, terutama mayat Lucas. Mayat ini ditaruh di ruang rahasia yang pastinya hanya diketahui oleh pemilik rumah, bukan? Jadi bisa dipastikan, bahwa Jackson lah pelakunya." Jelas Jungwoo penuh emosi.

Taeyong terbelak. Ia membenarkan asumsi milik Jungwoo, sangat masuk akal.

"Tapi, jika ini adalah ulah Jackson, ini sudah menjatuhkan harga dirinya didepan publik." Taeyong dan Jungwoo kini menatap Jaehyun yang terlihat serius.

"Ingat, tuan Jackson adalah CEO terkenal. Citranya sebagai orang yang cerdas dalam dunia hiburan sudah tidak diragukan lagi. Jadi, jika ia yang merencanakan ini semua hanya untuk membunuh Lucas menurutku sangat tidak etis. Membunuh satu orang disaat pesta megahnya yang akan diliputi oleh segala macam media? Sepertinya itu tidak mungkin. Ia tidak mungkin menurunkan citranya dimata publik." Jelasnya lagi.

a PARTY-MARE [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang