Part 8.1 - Run

2K 86 1
                                    

[Selamat Membaca]

===========

Cuaca masih sangat dingin, air-air embun terus membasahi t-shirt putih yang dikenakan pria bermata coklat. Hidung dan telinganya memerah. Tangan besar yang sedari tadi menggenggam secangkir americano panas kini beralih menggapai jaket hitam yang sedari tadi menggantung di kursi sebelah ia duduk ketika sosok gadis kecil keluar dari salah satu mini market. Julian memfokuskan pandangannya pada satu objek.

Sementara gadis kecil yang baru saja keluar dari mini market mengancing jaket, mengikat sepatu, dan membenahi tas. Kemudian berjalan dengan penuh kepercayaan diri.

Julian mengawas dari kejauhan. Ia memeriksa kantong kiri dalam jaketnya untuk sekedar memastikan bahwa senjata andalannya masih setia bertengger disana.

Cuaca begitu dingin, bernafaspun akan menghasilkan gumpalan-gumpalan asap dari hidung dan mulut. Julian tidak akan keluar sepagi ini meninggalkan Bram yang mungkin tengah kalang kabut mencarinya jika saja tadi subuh-subuh sekali Alpha mengiriminya email -isinya sebuah gambar gadis kecil yang tengah keluar rumah sendiri- ini adalah kesempatan besarnya untuk segera menyelesaikan tugasnya. Hingga pagi-pagi sekali ia memutuskan untuk mengikuti sang gadis.

Tidak ada yang special. Gadis kecil itu hanya duduk di taman bermain selama kira-kira satu jam kemudian berbelanja baju di salah satu butik, dan berakhir dengan merebus mie instan di salah satu mini market.

Julian mengawasi dari jarak yang memang sangat jauh, diperlengkapi topi dan masker agar tak seorangpun mengenalinya. Ini mungkin misi termudah yang ia kerjakan.

Gadis kecil itu, Zelda, berjalan di tengah kerimunan manusia sehingga mata coklat Julian tidak mampu menemukan tubuh kecil Zelda. Sesaat kemudian kerimunan itu mulai mengempis dan menyisakan beberapa manusia saja, namun sosok yang dicari Julian tak nampak. Setengah berlari kecil, Julian menuju jalan perbelokan jalan, berharap menemukan sosok tubuh kecil yang tadi sempat hilang.

Julian berjalan santai melintasi jalan yang kini cukup sepi, ekspresi yang tak sejalan dengan isi hatinya. Mimik santai dan tenang namun gejolak hatinya amburadul ingin segera menemukan gadis kecil tadi.

Hingga manik coklatnya menemukan tubuh kecil Zelda tak jauh dari tempat ia berdiri, tengah menikmati ice cream di bawah pohon. Niat duduk mengawas, manik coklat Julian kembali menangkap sosok aneh bersiluet hitam tengah mengawasi tubuh kecil Zelda.

Sekarang batinnya berteriak berbagai macam perintah. Untuk melakukan tugas itu secepatnya atau kembali mengulur.

====

[Thank youch]

MAFIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang