Part 14 - Began

2.4K 68 5
                                    

[ Cuma mau bilang makasih, dan Maaf kalau kalian bingung sama alurnya. Aku juga bingung sih tapi tenang. ]

💃💃

Membunuh dan terus membunuh. Sampai kapan seorang Julian hidup dalam rintihan darah orang lain. Ia sendiri tidak mengerti, hidupnya sebagai Dexter telah melekat pada pori-pori kulit wajahnya. Nyaris takan dapat lepas. Jika topeng itu dipaksa lepas, justru akan mentakiti kulit wajahnya.

Kelompok Alphabet takan pernah melepaskannya, Julian tahu bahwa keseluruhan hidupnya telah di atur oleh Alpha. Terlebih lagi ia telah menandatangi kontrak sialan yang ternyata palsu.

Bukan barang bodoh pabila Julian tidak mengetahui bahwa Zelda adalah kambing hitam untuk rencana seseorang yang belum bisa Julian identifikasi.

Julian mematikan komputernya dan kembali pada gedget, ia memasang headset untuk mendengarkan berita terkini.

Akhir-akhir ini Bram terlalu sibuk mengurus sesuatu, padahal dia yg merencanakan liburan konyol itu.

Berita terkini tentang pelarian anggota Black Yellow. Deni Tuhan, Julian masa bodoh dengan berita sampah semacam itu. Untuk apa pemberitaan terlalu membesar-besarkan tahanan yang tidak berguna itu. Berani taruhan, orang itu tidak pernah melihat ataupun mendengar tentang pemimpinnya atau siapa nama pemimpin kelompoknya.

Masyarakat terlalu mudah ditipu, itu sebabnya segala macam kejahatan masih bersarang di muka bumi. Itu karena manusia terlalu naif untuk menetapkan atensi.

Hari ini Geral mengurung Zelda di rumh seharian, jadi Julian tidak perlu julid. Cukup bersantai dan menikmati alam kota Bali dari atas teras hotel sembari terus mendengar berita sampah. Entah apa faedahnya tapi Julian tetap mendengarkannya.

Sebuah belati nyaris menusuk dahi Julian, namun dengam sigap Julian menghindar. Bukan hal sulit umtuknya. Disaat seperti apapun, Julian tetap siap untuk kondisi seperti ini. Bahkan ditengah persantaiannya.

Sebuah belati, berwarna emas. Tentu saja itu bukan emas sungguhan. Di gangganggnya ada gambar menyerupai kepala kuda, tapi Julian yakin itu bukan kuda. Rasanya ia pernah melihat logo semacam itu tapi jujur ia lupa.

Tidak ada apa apa di belati itu. Tidak ad kertas, racun, atau semacamnya. Itu hanya belati biasa tidak ada yang special.

Itu menurut pandangan orang biasa.

Tapi tidak untuk Julian. Matanya menangkap sesuatu yang aneh pada logo itu. Setelah mengerti maksudnya, Julian cukup terkejut. Segera ia mengambil perlengkapan sederhananya.

Satu senapan ringan, dua belati dan beberapa gas air mata. Tidak lupa, seikat tali.

Kemudian bergegas ke suatu tempat.

"Sialan kau Apolo!" teriak Julian dalam hati. Sebelum hilang dibawa lift.

💃💃

MAFIA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang