Bab 8. Dia yang Begitu Misterius

13 3 0
                                    

Kennan's POV

Kriiiing.

Dering alarm yang nyaring mengusikku dari alam mimpiku. Membuatku mau tak mau membuka mataku untuk mematikannya sebelum semakin mengganggu.

Namun, ketika aku hendak mengangkat tubuhku, tiba-tiba saja aku merasakan sesuatu menahan tubuhku.

Aku menoleh ke arah benda tersebut. Dan mendapati Reika yang tengah memelukku dengan sangat erat.

Aku mengernyitkan keningku bingung. Namun, beberapa saat kemudian, aku segera mengingat semua kejadian yang terjadi semalam. Ketika aku membawa Reika pulang.

Waktu itu, dia terus-menerus ketakutan. Berulang kali, ia menutup telinganya seolah-olah tengah mendengar suara bising yang amat menakutkan.

Dan yang lebih mengejutkan lagi, adalah keadaan kamar Reika yang sangat mengerikan. Bayangkan saja, semua pakaiannya tercecer ke seluruh ruangan, buku-buku yang seharusnya berada di dalam rak, berjatuhan ke lantai. Bahkan, kasurnya juga nyaris tak berbentuk karena terkoyak oleh benda tajam.

Awalnya aku sempat mengira jika ada seseorang yang menyelinap masuk dan melakukan semua itu. Namun, sama sekali tak ada tanda-tanda keberadaan orang di kamar itu.

Jadi, itu artinya Reikalah yang melakukannya. Tapi, itu tidak mungkin, 'kan?

Dan karena alasan itulah, aku terpaksa menidurkan Reika di kamarku. Tapi, sepertinya aku ketiduran saat menenangkan Reika semalam.

"..." pergerakan kecil Reika membuyarkan semua lamunanku. Sepertinya dia terganggu dengan suara alarm yang terus saja berdering.

Dengan perlahan, aku menggerakkan tubuhku dan mematikan alarm menyebalkan itu. Lalu, kembali menatap Reika yang ternyata masih tertidur.

Pikiranku kembali melayang untuk sesaat. Namun, kemudian aku segera tersadar saat melihat waktu yang tertera pada jam wekerku. Pukul 07.35!

Aku kesiangan. Dan Sekolah akan segera dimulai sekitar tiga puluh menit lagi.

Apa sebaiknya aku membolos saja, ya? Batinku. Sepertinya itu ide bagus.

Kemudian, aku pun kembali merebahkan diriku di samping Reika. Dan kembali merenungkan berbagai macam hal.

Mulai dari pemikiran seperti ada apa dengan sikap aneh Reika? Kenapa dia bisa seperti itu? Atau siapa sebenarnya Reika?

Hingga akhirnya aku menyadari. Bahwa aku sama sekali tidak mengetahui apapun tentang dirinya.

Entah mengapa, Reika... terlihat begitu misterius.

"...! Oh, iya!" mataku spontan melebar ketika aku mengingat sesuatu.

Daftar. Kurasa itulah yang kubutuhkan saat ini.

Kemudian, aku pun beranjak dari tempat tidur. Dan bergegas menuju meja belajarku. Lalu, setelah mencari selama beberapa detik, aku pun berhasil menemukan benda yang kucari.

Tanpa menunggu apa-apa lagi, aku membuka lembaran kertas itu. Dan mulai membaca setiap baris kalimat yang ada di sana.

1. Pastikan untuk selalu mengawasinya.

2. Untuk makanan, jangan biarkan dia memakan sesuatu yang pedas. Jika tidak, dia akan menangis karena kepedasan.

3. Selalu suapi dia saat makan.

Dengan cepat, aku membalik selebaran itu ke halaman berikutnya. Karena aku tau, tidak akan ada sesuatu yang penting dari semua kalimat-kalimat—tidak berguna—itu. Yang ada aku akan kembali emosi lagi.

Broken SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang