-2-

391 46 0
                                    

Ia sedang bersiap ketika manajernya masuk ruang ganti mengabarkan sesi pertama akan segera dimulai. Tungkai panjangnya melangkah mantap namun santai. Tidak ada yang ganjil sepanjang maniknya memindai. Hanya sosok pengambil gambar yang terlihat kusut masai.

Guanlin mengenalnya. Tidak benar-benar kenal sebenarnya. Tapi jika hanya nama, pria bernama Park Woojin itu sudah hampir sama tenar dengannya.

Seorang pengarah gaya berparas manis tersenyum ramah. Berbanding terbalik dengan bibir sang juru potret yang menggumam desah. Well, Guanlin cukup tahu diri untuk tidak membuat ulah mengingat ia yang membuat mereka semua terpaksa bekerja di tengah lelah.

Salahkan jadwal terbangnya yang terpaksa maju akibat insiden ini itu. Hingga fotografer sekelas Park Woojin harus rela menyediakan waktu.

Ingatkan Guanlin untuk meminta manajernya sering-sering bekerja dengan si Park Woojin ini. Sesi yang biasa memakan setengah hari, diselesaikan dalam hitungan menit dengan hasil lebih dari kata rapi. Bibirnya tak bisa berhenti mengulas senyum mendapati juru kameranya berkemas hendak undur diri.

Niat hati ingin membuka basa basi, namun raut lelah ditambah mata merah mengantuk pria itu membuatnya urung. Lensanya mengikuti pria itu menuju sofa, menggulung diri seperti dalam karung. Kekeh geli sontak mengalun dari belah bibirnya, ringan, membentuk lesung.

Sayangnya waktu berjalan cepat. Ia harus segera pergi mengejar pesawat. Jika tidak, manajernya yang cerewet tentu tak segan memicu debat.

Guanlin rasa ia harus benar-benar bicara dengan si Park Woojin itu lain kali. Tentu di waktu yang lebih baik dari hari ini. Mungkin ditemani secangkir kopi? Ah, memikirkannya saja membuat Guanlin memerah sendiri.




























Hola.
Ini versi guanlin dari tulisan sweetpeachjk (prompt nya punya dia, versi awalnya punyaku sebelum dia ikutan bikin versi woojinnya) jadi memang mirip ehe.
Kalo kepo langsung aja ke buku dia yang "Secuil kisah", bab 3 judulnya object.
Tapi kayanya kalo penggemar pancham udah baca punya dia duluan deh ya 😅

Yaudah deh segini aja
Maaf spam notif ya yeorobun *bow
Sampai ketemu di apdetan berikutnya

rhymed [pancham]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang