Woojin benci menangis. Sayang beribu sayang, hati rapuhnya dihadapkan dengan banyak kisah tragis. Dan air mata meleleh begitu mudahnya dari mata kecil sang pemuda manis.
Woojin tidak suka Jihoon yang memaksanya menonton film sedih. Karena dalam lima belas menit kelerengnya sudah terasa perih. Namun ia tak kuasa menolak hingga hanya menggerutu lirih.
Woojin lebih suka kisah kisah bahagia. Atau yang menggelitik rasa humornya. Semacam doa yang ia rapalkan setiap malamnya. Semoga semua orang berbahagia.
Woojin bilang laki-laki itu adalah pahlawan. Yang membawanya pergi dari film sedih yang Jihoon tunjukkan. Yang mentraktirnya es krim saat air mata tak henti bercucuran. Yang memaklumi tangisnya yang hampir jadi kebiasaan. Yang memeluknya hangat, diiringi usapan di punggung perlahan.
Guanlinnya. Kekasihnya. Hidupnya.
Hari ini syepi syekaleeee entah kenapa :((
Aku jadi krik krik sendirian kan TT /abaikan
KAMU SEDANG MEMBACA
rhymed [pancham]
Poetry(n.) berima, bersajak kumpulan drabble yang bikin pening kepala Lai Guanlin x Park Woojin