Part 13

3.2K 381 25
                                    

#Hari kelima penculikan Min Hee

Won Woo pergi menemui Min Hee di ruang sekap. Sebenarnya jika boleh jujur, ia sedang tidak ingin bertemu dengan Min Hee untuk sekarang ini. Karena setiap matanya tergelincir dalam tatapan gadis itu, sebuah perasaan aneh masuk ke dalam dadanya. Dan hanya kekalutan saja yang bisa ia simpulkan di akhir.

Saat kedua kakinya sudah bersusah payah mengantarnya sampai di depan pintu ruang sekap, kini sulit sekali baginya untuk memutuskan masuk ke dalam ruangan. Ingin selali ia berbalik arah, pergi dan tidak pernah kembali. Tapi ia tidak melakukannya.

Ia pun mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum masuk untuk sekadar meringankan bebannya.

Ditemani rasa enggan, ia membuka knop pintu lalu mendapati Min Hee sedang duduk di sofa; sendirian, tanpa ikatan.

Min Hee terperanjat melihat Won Woo yang datang.

“Ada apa?” tanya Won Woo berusaha biasa saja, tapi sepertinya gagal.

Ia mencoba menghilangkan keresahannya, seolah tidak akan terjadi apa-apa di antara mereka pada detik berikutnya.

“Aku mununggumu dari tadi.” Min Hee bercerita sedih.

Won Woo hanya duduk di sofa dan tidak menunjukkan aba-aba akan merespons.

“Kau tidak mengikatku hari ini,” kata Min Hee.

“Kurasa tidak perlu lagi,” timpal Won Woo.

Ia melihat Min Hee langsung semringah setelah mendengar ucapannya, ia pun segera membuang muka untuk menghindarinya. Ia yakin jika melihat Min Hee yang tersenyum  begitu, pasti akan semakin membuatnya tersesat.

Bersamaan dengan hal itu, ada hal lain yang sedang mengusik pikiran Won Woo saat ini. Sudah terlambat baginya untuk menyelamatkan keadaan, karena tidak peduli betapa enggannya ia menyakiti Min Hee, peran yang harus dimainkannya adalah seorang antagonis dalam hidup gadis itu.

Sebentar lagi... ia harus melenyapkan Min Hee untuk selama-lamanya. Tapi kenapa tiba-tiba hatinya merasa sangat sedih?

“Apa kau ada masalah?” tanya Min Hee menghalau lamunan Won Woo.

Sayangnya tidak ada balasan dari lawan bicaranya itu.

“Suasana hatimu mempengaruhiku, asal kau tahu,” sambung Min Hee.

“Bisakah kau berhenti membuat hubungan kita semakin rumit?” Won Woo membentak jengah.

“Apa aku sudah melakukan kesalahan?” ratap Min Hee. Ada perasaan takut yang tertahan dalam suaranya.

“Aku ingin melakukannya dengan tenang,” ucap Won Woo ambigu.

Min Hee mengalami kesulitan saat mengartikan kalimat barusan. “Melakukan apa?”

Won Woo memberi jeda cukup lama untuk menjawabnya. Mata yang pernah begitu hangat itu berubah menjadi tatapan pemangsa seperti di hari pertama kali mereka bertemu.

Min Hee sakit dalam gemingannya.

Pada akhirnya yang bisa dilakukan Min Hee hanyalah membasahi matanya lagi.

SYNDROME ||Jeon Won Woo|| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang