New York City
" Apa bisa pembangunannya dipercepat? Empat tahun itu terlalu lama " ucap Jackson setelah mendengar penjelasan Jennie dan Mark
" Empat tahun sudah menjadi standart pembangunan, jika ingin membangun gedung yang baik dan tidak sembarangan " balas Mark
" Instead of making a bigger one, why don't we make another one? " tawar Jackson
" Itu tidak efektif. Tujuan kita membuat lebih besar adalah untuk menampung dan menambah fasilitas yang belum terealisasikan di mall atrium lama. Selain itu kita juga harus berbagi dengan kantor KJ Group " balas Mark
" Menurut saya, lebih baik kita membuat satu mall atrium lagi yang berisi dengan fasilitas yang belum direalisasikan. Jika kita menjadikan satu mall atrium itu, nanti aktifitas kantor kami akan terganggu karena banyaknya fans yang berkunjung. Terlebih ketika kalian mengadakan acara fansign atau yang lain " balas Lucas menyuarakan pendapatnya
" Nanti akan kami kirimkan detailnya lebih lanjut bagaimana rancangan gedung ini. Karena kami menolak membuat gedung baru, terlalu lama " tambah Lucas
" Kami belum mendapat hasil dari girlband terbaru kalian " ucap Jackson membuat Jennie seketika menoleh
" Ah.. Itu.. Kami sedang mere-schedule promosi mereka. Karena sedikit terjadi masalah " balas Mark
" Saya harap masalah itu cepat terselesaikan, saya ingin mendapat profit secepat mungkin. Kalian bekerja terlalu lambat " balas Jackson tanpa memandang Jennie yang kini sedikit kesal dengan tingkah Jackson
" Ingin mendapat profit atau ingin segera melihat anggotanya? " cibir Jennie yang ternyata didengar oleh Jackson
" Jangan membahas masalah pribadi disini " tegur Jackson membuat Jennie mengambil tasnya dan berdiri
" Kalau begitu kita sudahi saja meeting ini. Saya akan menunggu kabar selanjutnya dari anda, Mr.Algard " balas Jennie kemudian berpamitan dan meninggalkan ruangan
Tentu Jennie merasa sedikit kesal dengan sikap Jackson. Ia berpikir bahwa Jackson benar-benar tertarik dengan project nya. Tapi tetap saja, dia yang berkuasa dan dia yang berhak mengatur segalanya.
Belum sampai ia keluar dari gedung, handphone nya berdering. Menampilkan nama Jackson disana.
' Kita perlu bicara. Tunggu aku di depan ' ucap Jackson yang langsung memutuskan sambungan
Akhirnya Jennie menyuruh Mark untuk kembali tanpanya.
Tak menunggu lama, sebuah mobil Mercedes-Benz Maybach Exelero berhenti di depannya. Jennie langsung masuk ke dalam mobil karena tidak mugkin orang lain mengendarai mobil seharga 8 juta USD selain Jackson.
Keduanya memilih diam. Perang dingin tadi seakan tak ingin mencair. Jennie memilih untuk menuruti kemana Jackson membawanya. Ia juga sedang sibuk membaca detail yang sudah Lucas kirimkan padanya.
Ternyata ia sudah merencanakan ini dari lama. Batin Jennie tersenyum miris.
Kini mereka sudah sampai di tempat tujuan. Jennie yang masih sibuk dengan iPad nya tidak sadar jika kini Jackson sudah tidak berada di sampingnya dan berjalan kearah pintu penumpang.
" Ayo turun " ucap Jackson lembut ketika ia membukakan pintu Jennie
Jennie menuruti perintah Jackson dan mengikutinya layaknya anak ayam.
Ia baru sadar jika Jackson membawanya ke restauran korea yang tidak Jennie tahu jika ada di New York. Senyumnya seketika mengembang. Meski ia tidak bermasalah dengan makanan barat, ia tetap rindu dengan masakan korea.
" Silahkan mau pesan apa? " tanya sang pelayan sembari menunjukkan buku menu
" Jjajangmyeon " balas Jennie yang kemudian melihat Jackson
" I'll have Gimbab " balas Jackson yang langsung dikerjakan oleh sang pelayan
Sebenarnya Jackson tidak ingin membawa Jennie kemari. Ia ingin membawa Jennie ke restaurant milik uncle Boby karena ia sudah lama tidak makan Kobe Beef, tetapi membawa Jennie kemari akan membuat mood nya membaik. Lihat saja sekarang, mata Jennie benar-benar berbinar.
" Apa yang ingin kau bicarakan? " tanya Jennie
" Aku hanya ingin kau tidak berfikir jika aku menyetujui kerjasama ini karena dia " balas Jackson sambil menikmati makanannya
" Aku mungkin bisa tidak berfikir demikian jika kau lebih pintar menyembunyikan perasaan mu " balas Jennie sedikit menyindir
" Kau hanya perlu percaya padaku, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan " balas Jackson mencoba meyakinkan Jennie
" Salah satunya adalah membuatnya berada di bawah naunganmu? " balas Jennie dengan sedikit nada kesal
" Terserah kau mau percaya atau tidak " balas Jackson kesal dengan sikap Jennie. Entah wanita di depannya ini kenapa sehingga sangat menyebalkan hari ini. Membuatnya ingin melemparkannya ke laut.
" Beri aku satu alasan konkret yang membuatku bisa mempercayaimu " ucap Jennie serius
" Aku harus membuka cabang ku disana " balas Jackson yang dibalas dengan raut tidak percaya Jennie
" Kau bahkan punya banyak uang, masalah perizinan itu sangat mudah. Alasan yang tidak masuk akal " balas Jennie sinis
" It's up to you then. I don't really care if you believe or not " balas Jackson yang langsung ingin Jennie timpali namun handphone Jackson berdering, membuatnya harus menahan diri.
' I think she have to leave as soon as possible, dia sudah tau kau bersamanya ' ucap Lucas sedikit panik
' Siapkan jet nya sekarang. Dia akan pulang sekarang juga ' balas Jackson kemudian menutup telfonnya
" We need to go. Right now! " ucap Jackson sembari berdiri, membuat Jennie kebingungan.
" For what? " tanya Jennie bingung
" Kau harus kembali ke korea sekarang juga " balas Jackson kemudian membawanya ke mobil
" Tapi tiket pesawatku masih tiga hari lagi, aku juga ada event disini lusa " balas Jennie yang terpaksa mengikuti kemana mobil Jackson pergi
" It's for your safety. Just trust me this time " balas Jackson namun Jennie tetap tidak bergeming
" Kau siapa bisa mengaturku semaumu? " ucap Jennie dengan kesal. Hari ini Jackson benar-benar aneh menurutnya.
Tanpa membalas perkataan Jennie, Jackson langsung mengangkat Jennie layaknya karung beras di pundaknya. Tidak ada waktu lagi sebelum orang itu sampai disini dan mengacaukan semuanya.
~
Jujur saja Jennie tak mengerti kenapa ia harus kembali ke Korea sekarang. Bahkan ia tak tahu mengapa Jackson memaksanya untuk pulang tiba-tiba, dan siapa Jackson mampu menyuruhnya kembali? Tetapi Jennie pun tak bisa menolak karena ia yakin ada sesuatu yang sangat serius dan berbahaya, menilai bagaimana raut wajah Jackson tadi ketika mendapat telfon yang sepertinya dari Lucas.
Sesampainya di airport, Jackson langsung menggiring Jennie untuk secepat mungkin menuju jet pribadi yang sudah disiapkan. Jackson juga tak melepaskan genggamannya dari tangan Jennie.
" Aku sudah menyuruh Mark untuk menemanimu selama kau beraktivitas diluar. Dan juga jangan menemui pacarmu untuk saat ini sampai semuanya aman. See you soon " ucap Jackson menatap Jennie lekat sebelum pergi meninggalkannya. Tak lupa dengan mengacak-acak rambut Jennie lembut
" Ya!! Wae-geu-rae?* " teriak Jennie yang tidak didengarkan oleh Jackson
' Aku melakukan semua ini untuk menyelamatkannya. Iya. Tidak lebih ' batin Jackson yang semakin menjauh dari Jennie
ps: * Hey! Why are you being like this?
~Helooo readers...
The war is just about to begin heheheMinta Vote dan Comment nya yaaa💖
Luv you all🙆🏻♀️Maaf yaa telat update😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold & Mrs.Sunshine
RomanceSequel Mr and Mrs CEO Jackson Algard Kenneth adalah CEO dari KJ GROUP, perusahaan nomor satu di dunia. Wajahnya yang tampan membuat semua wanita terpikat dengan pesona yang dimiliki oleh Jackson. Di usia muda, Jackson sudah bisa memimpin perusahaan...