Jennie terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara televisi yang menyala cukup kencang di ruang tamu. Dengan nyawa yang masih belum penuh, ia berjalan menuju ruang tamu dan menemukan Jackson yang tengah menonton film kartun.
" Aku tidak tau kau suka kartun " ucap Jennie menyandarkan diri di tembok
" Bella loves it " balas Jackson sambil menunjuk Bella yang ternyata sedang tiduran di sofa dengan kepalanya berada di paha Jackson
" OMG! Aku kan belum mengenalkanmu padanya " ucap Jennie akhirnya duduk di sebelah Jackson
" Aku sering melihat Daddy di televisi " ucap Bella bangun dan menatap Jennie
" Bella memanggil-mu Daddy? Yang benar saja? " tanya Jennie kaget mendengar Bella memanggil Jackson 'Daddy'
" Daddy bilang mulai sekarang Daddy akan menggantikan Papa. Daddy juga bilang mulai sekarang aunty akan jadi Mommy-nya Bella " ucap Bella tersenyum senang, Jennie hanya bisa membalas senyuman polos Bella dan mencubit lengan Jackson karena kesal
" Hari ini Bella main sama aunty Rosè lagi bagaimana? Atau Bella ingin pergi ke suatu tempat? " tanya Jennie membuat Bella terdiam memikirkan sesuatu
" Apa Bella boleh ikut Daddy kerja? " ucap Bella membuat Jennie lagi-lagi terkejut. Ia masih belum terbiasa dengan Bella yang memanggil Jackson Daddy.
" Jack- Eh maksudku Daddy sibuk dan pasti tidak ada waktu untuk bermain dengan Bella. Bagaimana kalau ikut aunt- Mommy saja? Nanti aunt- Mommy minta Lisa menemani Bella? " tawar Jennie masih benar-benar akward memanggil Jackson Daddy maupun memanggil dirinya sendiri sebagai Mommy. Dia tidak pernah berfikir sejauh ini.
" Aku tidak keberatan Nini " ucap Jackson
" Bukan itu masalahnya. Kita masih harus membicarakan banyak hal dan aku tidak mau Bella mendengarnya " bisik Jennie di telinga Jackson
" Yasudah " balas Jackson sedikit kecewa dengan keputusan Jennie
" Sekarang Bella mandi ya " ucap Jennie menggandeng Bella dan menggirinya ke kamar mandi
~
Sampai di kantor MJG, Jennie langsung membawa Bella ke ruang latihan dimana Lisa berada. Ia menitipkan Bella pada Lisa sementara Jackson sudah naik terlebih dahulu ke ruangan Jennie. Tentu Jennie tidak mau Jackson bertemu Lisa, tidak mau ada hal buruk terjadi.
Usai menitipkan Bella pada Lisa, Jennie langsung bergegas naik ke ruangannya.
" Mark, tolong kosongkan jadwal Lisa hari ini. Dia harus bermain bersama Bella " perintah Jennie memasuki ruangannya
" Tidak bisa. Lisa hari ini ada syuting variety show dan harus standby jam 12 " balas Mark
" Tidak bisa diganti dengan member lain? " tanya Jennie
" Apa kau bercanda?! " ucap Mark kesal, dengan gampangnya Jennie mengubah jadwal artisnya padahal dia sangat sensitif jika berbicara tentang jadwal
" Aku tidak bercanda Mark. Harus ada yang menemani Bella selama aku mengurus semuanya " balas Jennie jadi ikut kesal
" Memangnya apa yang kau butuhkan Nini? Kenapa kau tergesa-gesa? " tanya Jackson mencoba menenangkan Jennie
" Bagaimana kemarin? Kau berhasil menemukannya? " tanya Jennie pada Mark
" Dia pindah kerja di cabang Incheon karena sering tidak masuk sejak masalah itu muncul. Dari penjelasan beliau, sejak awal beliau sudah curiga karena Bella tidak mirip dengannya, bahkan golongan darahnya pun berbeda. Satu bulan yang lalu, kerisauan beliau terjawab ketika seorang pria barat mengaku pernah tidur bersama istirnya. Sejak itu beliau langsung pergi ke rumah sakit untuk tes dna, dan ternyata Bella memang anak pria barat itu dengan ibunya " jelas Mark membuat Jennie benar-benar kaget mendengar penjelasan Mark
" Setelah ditanya oleh beliau lebih lanjut, mama Bella akhirnya mengaku. Seminggu sebelum hari pernikahan, mereka sempat bertengkar hebat dan hampir saja membatalkan pernikahan mereka. Dia kalut dengan pikirannya dan pergi ke sebuah club dan tiba-tiba bangun di sebelah pria barat itu. Bahkan dia sendiri tidak tahu jika ia mengandung anak bukan dari suaminya sampai Bella lahir. Ketika tes dna keluar, ayah Bella mencoba untuk merelakan istrinya untuk menikah dengan pria barat itu, tapi istrinya menolak keras dan malah menyalahkannya. Ia merasa itu semua terjadi karena kesalahan. Akhirnya hal itu membuat mereka bertengkar hebat dan keadaan tak terkendali. Dan tiba-tiba istrinya kabur begitu saja membawa semua uang Bella. Karena harus pindah ke Incheon dengan uang yang minim, ia membawa Bella padamu dan mentransfer semua uang yang dia punya untuk Bella dan tinggal di goshiwon sekarang " jelas Mark lagi
" Pertemuanku dengan Katherine kemarin tidak berjalan mulus memang. Dia benar-benar menolak untuk bicara denganku " ucap Jennie kesal mengingat kejadian kemarin
" Kau akan memindahkan hak asuh Bella padamu? " tanya Mark
" Tentu. Dan itu tugasmu sekarang adalah mengalihkan hak asuh anak Bella padaku " balas Jennie
" Kau akan mengurusnya sendiri? " tanya Mark
" Itu yang masih belum aku pikirkan. Aku ingin mengurusnya sendiri, tapi aku tidak bisa meninggalkan perusahan begitu saja. Selain itu aku berfikir untuk menyekolahkannya di luar negri " balas Jennie dengan raut wajah yang bingung
" Sebetulnya aku punya jalan keluar, tapi aku tidak ingin memaksamu " ucap Jackson mengambil perhatian Jennie dan juga Mark
" Aku juga sebenarnya punya jalan keluar untukmu, tapi aku tidak tau apa kau akan setuju " ucap Mark
" Jadi.. Bagaimana jalan keluar kalian? " tanya Jennie
" Menurutku.. Kalian harus menikah " ucap Mark membuat Jennie sedikit terkejut
" Begini.. Ketika kau mengalihkan hak asuh Bella padamu, tentu semua media akan tertuju padamu dan mengatakan hal yang tidak-tidak. Aku bukan takut kau terluka karena media, tapi semua berita itu punya jejak rekam, bagaimana jika Bella akan membacanya nanti ketika dia besar? Apa kau sanggup menceritakan semuanya padanya? " ucap Mark yang tidak mendapat tanggapan dari Jennie
" Pindahkan saja hak asuh Bella padaku. Kita bisa mengirim Bella ke New York dan tinggal bersama orangtuaku. Untuk sementara lebih baik begitu, untuk masalah berita, akan kupastikan berita yang keluar tidak akan menyerang siapapun " ucap Jackson membuat Jennie menoleh padanya
" Tidak Jack.. Bella adalah tanggung jawabku, dan aku tidak mau ada berita yang akan menyerang Bella " ucap Jennie
" Kenapa kau selalu menanggungnya sendiri Jennie Kim? Apa aku bukan siapa-siapa disini?! " tanya Jackson sedikit emosi dengan sikap Jennie yang selalu ingin mengurus semuanya sendiri
" Aku tidak akan memaksamu menikah denganku jika memang kau belum siap "
" But can you just share everything with me? I'm here and I'm ready to help you with anything. I'll try my best.. for both of us " ucap Jackson meraih tangan Jennie
" M-maksudku bukan itu Jack.. "
" Bella adalah tanggung jawabku, jadi aku tidak mau mengirim Bella sendirian ke New York dan menitipkannya pada orangtua-mu. I want to take care of her, I want to see her grow..
With you " ucap Jennie tersenyum sembari menatap Jackson yang terkejut dengan perkataan Jennie" Y-you mean? " tanya Jackson
" Let's get married " ucap Jennie pada Jackson yang kini mematung mendengar Jennie
~
Halluuuuuwwww
Akhirnya saya update lagi yaah wkwk😂
Minta vote sama comment-nya boleh lah yaa..
Sampi ketemu di chapter berikutnyaa!
💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Cold & Mrs.Sunshine
RomanceSequel Mr and Mrs CEO Jackson Algard Kenneth adalah CEO dari KJ GROUP, perusahaan nomor satu di dunia. Wajahnya yang tampan membuat semua wanita terpikat dengan pesona yang dimiliki oleh Jackson. Di usia muda, Jackson sudah bisa memimpin perusahaan...