#28 The Beginning(2)

4K 197 4
                                    

New York, USA

" Wajah putraku terlihat cerah " ucap Alexa menyambut Jackson yang baru datang dari Korea

" Cepat duduk " ucap Alex dingin yang langsung dilaksanakan oleh Alexa dan Jackson

" Aku sudah menjelaskannya, kenapa masih tidak percaya? " balas Jackson sedikit marah karena Alex bersikap dingin padanya

" Grandma-mu menyalahkanku akibat perbuatanmu. Jadi aku harus mendengar langsung beserta bukti-bukti yang kuat " jelas Alex agar Jackson tidak salah sangka dengan sikap dinginnya. Masalahnya berita tentang Hazel dan Jackson mulai muncul di permukaan dan mereka tidak bisa memberikan tanggapan

" Memang benar 3 tahun lalu kita berada di club yang sama. Tapi aku tidak mengenalnya sama sekali, bahkan aku tidak tahu dia kuliah di Harvard " ucap Jackson

" Kau pernah bertemunya waktu sma bersama Mom, kau tidak ingat? Mom kira kalian berteman di Harvard setelah pertemuan itu " tanya Alexa

" Tidak Mom. Aku bahkan tidak menyadari keberadaannya di sekitarku " balas Jackson mengutarakan kebenaran dari pihaknya

" Lalu mana bukti yang kau siapkan? " tanya Alex membuat Jackson membuka map coklat yang sedari tadi dipegangnya

" Everything about Hazel is a bit strange. Aku mengecek semua dokter kandungan di New York yang Hazel datangi, tapi dokter kandungan yang dia datangi bukan rumah sakit milik keluarganya. Ia bahkan rela pergi keluar New York untuk mengecek kandungannya, bersama seorang pria yang masih kucari identitasnya " balas Jackson menjelaskan sembari memaparkan beberapa foto yang ia dapat dari cctv

" Mungkin dia malu dengan keluarganya. Dia baru saja memulai karir nya dalam dunia permodelan kan waktu itu? " balas Alexa menyampaikan pendapatnya

" Rumah sakit keluarganya lebih mudah dipercaya dibandingkan rumah sakit pinggiran, apalagi ini menyangkut karirnya. Lagian ia tidak mungkin menutupi dari keluarganya jika ia benar-benar mengandung anak Jackson bukan? Mereka bahkan mencoba menjodohkan Hazel dengan Jackson sejak mereka kecil " balas Alex akhirnya menyadari kejanggalan dari penjelasan Jackson

" Lalu kenapa kau baru memberikan bukti ini pada kami? Jika kau memberikannya lebih cepat, Mom tidak akan menyetujui kerjasama itu karena merasa bersalah " tanya Alexa pada Jackson. Ia sudah terlanjur menandatangani kerjasama dengan keluarga Hazel karena merasa bersalah akibat ulah Jackson

" Aku sudah menyuruh Lukas mengirimnya, mungkin dia lupa " balas Jackson

" Sepertinya kau harus kembali ke kantor pusat Jack, selama kau pergi aku selalu mendapat laporan tentang keuangan yang sedikit janggal. Mereka mengira kau menggunakan uang perusahaan untuk biaya hidupmu di Korea " ucap Alex, sebenarnya ia tidak percaya dengan tuduhan dari manager keuangan mereka. Namun setelah ia mendapat bukti, ia menjadi ragu dengan Jackson

" Bisa aku lihat laporan keuangannya? " tanya Jackson kemudian Alex memberikan berkas yang ia dapat dari kantor

Setelah Jackson membacanya, memang tercatat beberapa pengeluaran yang tidak semestinya ada. Namun itu bukan pengeluaran yang ia keluarkan selama di Korea. Karena ia menggunakan dana pribadinya sendiri, termasuk membeli villa di Hawaii kemarin lalu.

" Aku akan menyuruh George melacak tentang laporan ini " balas Jackson

" Bagaimana kabar Jennie? Apa dia baik-baik saja? " tanya Alexa

" Tentu dia baik, hanya saja kalian memisahkanku darinya " balas Jackson menyindir Alex, membuat Alex dan Alexa tertawa melihat kelakuan anaknya yang sangat berbeda

" Sejak kapan kau mencair seperti ini Jackie? Bukankah kau tipe orang yang selalu menutupi perasaanmu? " tanya Alexa masih sulit beradaptasi dengan sifat anaknya yang tidak biasa

" Sudah biarkan saja Chèri, dulu juga aku tidak bisa berpisah denganmu sedetikpun " balas Alex membela Jackson

" Semuanya sudah selesai kan? Aku ingin ke kamarku " balas Jackson bangkit dari sofa

" Jangan keluar dari kamarmu, nanti kau mendengar hal yang tidak kau inginkan dari kamar kita " ucap Alex menggoda Jackson

" Tidak akan " balas Jackson kemudian pergi menuju ke kamarnya

Waktu menunjukkan pukul 01.02 dini hari. Jackson ingin sekali menghubungi Jennie namun ia takut Jennie sedang sibuk dengan pekerjaannya. Jika di New York sedang malam hari, maka di Seoul sedang siang hari. Jackson masih belum terbiasa dengan perbedaan waktu yang membuat keduanya tidak bisa berhubungan dengan lancar.

Ketika Jackson ingin membersihkan dirinya, ia mengecek handphone nya sekali lagi apakah ia harus menelfon Jennie atau tidak. Namun ternyata Jennie sudah menelfonnya terlebih dahulu, membuatnya tersenyum bodoh karena senang.

' Halo? Apa aku mengganggumu? ' tanya Jennie ketika Jackson mengangkat telfon darinya

' Tentu tidak. Aku ingin menelfonmu tapi aku takut mengganggu pekerjaanmu ' balas Jackson

' Justru aku yang takut mengganggu tidurmu, disana pasti sudah pagi kan? ' balas Jennie

' Tidak. Aku baru selesai berbicara dengan Mom dan Dad ' balas Jackson

' Bagaimana? Apakah semuanya sudah beres? ' tanya Jennie

' Mereka sudah mempercayaiku, tapi ada masalah baru yang harus diselesaikan ' balas Jackson

' Ohh.. Kalau begitu kau harus segera istirahat, kau pasti lelah ' balas Jennie merasa bersalah menelfon Jackson saat ini

' Aku masih ingin mendengar suaramu ' ucap Jackson, ia kini merasakan betapa rindunya dia dengan Jennie

' Tetap saja kau harus istirahat Jackie, aku tidak mau kau sakit ' balas Jennie mengkhawatirkan Jackson

' You don't know how much I miss you Nini ' ucap Jackson lembut

' I do know Jackie. Aku akan ke New York beberapa hari lagi, bersabarlah ' balas Jennie

' Oh ya, apa kau suka dengan Gray? ' tanya Jackson

' Gray? ' tanya Jennie bingung

' Teddy bear yang kuberikan, his name is Gray ' balas Jackson seketika membuat Jennie tertawa

' Ahh Gray.. Tentu aku menyukainya, dia sangat enak untuk dipeluk ' balas Jennie menhana tawanya, Jackson ternyata memberikan nama juga untuk teddy bear besar itu

' Maaf aku harus menyudahi telfonnya, aku ada meeting sebentar lagi ' ucap Jennie

' Baiklah, selamat bekerja Nini ' balas Jackson sedikit kecewa

' Good night sweetheart ' balas Jennie kemudian memutuskan sambungan telfon

~

" Aku kira dia tidak akan menyetujuinya " ucap seorang wanita sembari memainkan gelas yang berisi martini

" Tidak mungkin, ia tidak bisa menghindar sekarang " balas pria di hadapannya

" Kau yakin ini akan berhasil? Kita sudah berkali-kali mencoba menjatuhkannya " ucap wanita itu ragu

" Tentu saja. Waktu itu kita terlalu muda untuk menjatuhkannya. Lagi pula, ini waktu yang tepat untuk menjatuhkannya. Dia sedang teralihkan dengan perasaan cintanya yang bodoh itu " balas pria itu senang membayangkan kesuksesan yang dia inginkan

" Kau tau kan resiko yang harus ditanggung jika kita gagal? " tanya wanita itu khawatir

" Tenang saja, tidak akan gagal. Kau akan mendapatkannya " balas pria itu

" Tapi aku masih penasaran. Kenapa kau mau membantuku? Apa kau tidak takut dengannya? " tanya wanita itu

" Tidak selamanya dia harus di atas kan? Aku hanya ingin dia mencoba hal baru. Berada di bawah " balas pria itu tersenyum puas

~

Maaf ya part ini pendek😭
Author menyempatkan diri untuk update soalnya part berikutnya bakalan agak complicated jadi ini partnya nggak begitu menyenangkan dan author potong sampe sini biar pada penasaran wkwk.

Author bakalan balik bulan april jadi tungguin ya, tentunya dengan part yang lebih panjang dan lebih seru!

Vote dan Comment nya jangan lupa ya!❤️

Mr.Cold & Mrs.SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang