langit yang semula berwarna biru muda terang, entah sejak kapan berubah menjadi abu. dan tepat saat kamu keluar dari ruangan kelas terakhirmu sore ini, hujan akhirnya turun dengan deras.
kamu ngangkat tangan kirimu sebatas dada. kemudian menunduk untuk melihat waktu di jam tangan di pergelangan tangan kirimu.
pukul empat lebih sepuluh. dua puluh menit lagi menuju setengah lima, dua puluh menit lagi sisa waktu untuk bisa menepati janji kamu pada soonyoung.
yes, sebenernya kamu punya janji sama pacarmu itu. kamu yang harusnya keluar dari kelas pukul tiga lebih tiga puluh, janji sama soonyoung untuk bertemu di minimarket terdekat pukul empat tiga puluh.
sayangnya, hujan justru turun semakin deras saat kamu berniat menerobosnya. jadi, kamu terpaksa mengeluarkan ponsel dari saku jaket yang kamu kenakan; berniat mengirimkan sebuah pesan singkat untuk soonyoung.
tapinya, sebelum sempat kamu menyalakan layar ponselmu, ada yang menyambar pergelangan tanganmu. sebuah telapak tangan yang dingin dan basah, tapi berhasil buat hatimu menghangat di saat yang bersamaan.
"asik, aku dijemput nih, ceritanya?" ujarmu pada sang pemilik tangan yang ternyata adalah soonyoung. kemudian kamu ngambil alih payung di tangan soonyoung karena dia keliatan repot.
"kamu udah nunggu lama, ya? sampai nyusulin ke sini?" tanya kamu ke soonyoung yang cuma senyum-senyum doang setelah dengar ujaranmu.
"nggak, tadi emang niat jemput kamu. kelas aku selesai lebih cepet," jawab soonyoung sambil nyampirin jaket bomber yang barusan dilepasnya di pundak kamu.
sambil narik jaket bombernya soonyoung supaya nggak merosot, kamu ketawain soonyoung. "terus ini apa? berusaha romantis ya, kamu?"
soonyoung ikutan ketawa. setelah kedua tangannya berhasil membuka payung, tangan kirinya dipakai buat rangkul pundakmu sementara tangan kanannya dipakai buat ngangkat payung.
"ini rain romance. ayo, jalan, mumpung ujannya lagi reda," ujar soonyoung sebelum narik badanmu merapat ke bawah payung yang dibawanya.
sesaat, kamu sempet blank saking herannya sama apa yang soonyoung lakuin. kayanya terlalu romantis, beda banget sama soonyoung biasanya yang selalu clingy dan nyebelin. sampai kamu akhirnya gak sadar, kalau soonyoung bawa kamu ke jalan yang salah.
"hei, ini kan bukan jalan ke tempat parkir mobil?" tegurmu, memastikan.
tapi yang ditegur justru tertawa. soonyoung kemudian menunduk untuk berbisik, "siapa yang bilang kalau aku kesini naik mobil?"
soonyoung ternyata bawa kamu menuju halte bus di depan kampus. setelah aman dari guyuran hujan yang kembali deras karena ada kanopi halte, soonyoung menurunkan payungnya.
sementara soonyoung melipat payung, kamu melepaskan jaket bomber soonyoung dari pundakmu. kamu kemudian gantian menyampirkan jaket itu di pundak soonyoung selagi soonyoung sibuk melipat payung.
"aku pake jaket sendiri, kok. kamu pake jaketmu aja ya? nanti kamu malah masuk angin," ujar kamu sebelum merebut payung yang belum juga berhasil terlipat dari tangan soonyoung.
sesaat setelah payung berhasil dilipat olehmu, kecupan mendarat di pipi kanan. tapi sebelum kamu protes, soonyoung sudah lebih dulu menarik tanganmu. menuntun kamu masuk ke dalam bus yang baru saja tiba.
tempat duduk di dalam bus cuma tersisa satu. dan iya, soonyoung mempersilahkan kamu untuk duduk sementara dia berdiri di sampingmu, berpegangan pada pegangan yang digantung di langit-langit bus.
"ada siapa di rumah kamu? kalau gak ada lee chan, kita ke rumahmu aja. kita nonton dvd aja, gausah nonton di bioskop," ujar soonyoung. tangan kiri yang digunakan untuk berpegangan, diganti dengan tangan kanan. kemudian tangan kananmu digenggam oleh tangan kirinya yang dingin.
"kok kalau gak ada lee chan? emangnya kalau ada adekku itu, kenapa?"
kedua ujung bibir soonyoung tertarik, membentuk senyum. pacarmu itu kemudian menunduk tanpa melepaskan genggaman pada kedua tangannya. "nanti kita digangguin, nggak bisa kencan."
kamu tertawa geli, kemudian memberi sikutan pada perut soonyoung yang membuat ia kembali berdiri tegak. "biar aku tanya sama mama," ujarmu kemudian berusaha melepaskan genggaman tangan untuk mengambil ponsel.
tapi genggaman tangan soonyoung di tangan kananmu justru menguat. "jangan dilepas, nanti tangan kiriku kedinginan. kamu main hpnya pake tangan kiri," larangnya yang bikin kamu tak kuasa menahan senyum. kenapa soonyoung berubah menjadi pacar seperti di drama sore ini?
sambil mengetik pesan untuk mama, tangan kananmu yang digenggam oleh soonyoung sengaja kamu tarik menuju pipi. punggung tangan kiri soonyoung yang mulai menghangat, kamu tempelkan di pipi kananmu. "jangan keseringan kaya gini, ya? aku berasa pacaran sama mingyu, bukan sama soonyoung jadinya."
soonyoung memasang senyum. tangan kanannya dilepas dari pegangan, hanya untuk mengacak rambutmu yang lembab karena terkena air hujan, tadi. "okay, then. aku kaya gini sekali-kali aja kok. biar kamu nggak bosen pacaran sama aku."
kamu mendongak, kemudian memberi kecupan pada punggung tangan soonyoung yang tadi ditempelkan di pipi. "thank you, i love you."
_______________
aku juga love you, soonyoung. kamu lagi lebih ganteng deh, soalnya jihoon potong rambut jadi jelek. :((
ayo, siapa yang gak suka juga sama potongan rambutnya jihoon yang terbaru?
KAMU SEDANG MEMBACA
bubblegum; svt
Fanfictionseventeen imagine. (Sebagian diunpublish untuk direvisi, sorry!) [!] non-baku; alternative-universe; lowercase; tidak sesuai EBI. Highest Rank : #91 in Fanfiction 300117