11. Bersalah.

180 16 0
                                        

Happy reading guys!

Apa rasa bersalah bisa berubah jadi rasa sayang atau semacam nya?

****

Setelah Tragedi penamparan di kantin, Bintang memberikan jarak pada Bulan. Tetapi bukan berarti Bintang marah, melainkan Bintang ingin Bulan tenang dan tidak merasa terbebani oleh Bintang.

Seperti saat ini, kelas Bulan dan Bintang memiliki jam olahraga yang sama dengan guru yang berbeda.

Bintang and the gang sedang main basket. Sedangkan Bulan duduk di tribun sambil melirik Bintang sesekali.

Sejak kejadian itu Bulan terus saja kepikiran Bintang, rasa bersalah selalu menghantui Bulan.

"Vii kenapa sih dari kemaren ngelamun mulu?" tanya Ocha.

"Gapapa kok" jawab Bulan.

"Di balik kata gapapa pasti ada apa apa beb, lo kepikiran Bintang?" tanya Ocha. Bulan hanya tersenyum menangapi ucapan Ocha.

Ocha menghela nafasnya, lalu menatap Bulan.

"kalo lo ngerasa bersalah ya minta maaf dong, jangan diem aja" ucap Ocha kesal.

"Dan satu lagi sebelum lo nyesel, mana ada sih cowok yang di tabok depan umum ga marah coba. Cowok kaya Bintang itu langka loh, jangan sia siain deh" ucap Ocha, lalu meninggalkan Bulan.

"Ntar ada yang ngambil kelar idup lo" ucap Ocha sambil menunjuk Bintang.

Bulan terdiam, ucapan Ocha terngiang ngiang di telinga Bulan.

Akhirnya Bulan berjalan di pinggir lapangan menuju kelas nya.

Bruk.

Sebuah bola mampir di kepala Bulan tanpa permisi. Kepala nya berputar putar, dan tak lama semuanya gelap.

****

Ketika sedang asik bermain basket, bola basket yang sedang di pegang Edo salah ngeshot dan membuat seorang gadis tumbang.

"Bulan" ucap Bintang. Lalu berlari menghampiri Bulan.

Dengan sigap Bintang mengendong Bulan ala bridal style menuju Uks.

"woy misi dong, cogan mau lewat" ucap Bintang.

Semua orang pun akhirnya mingir dan tersenyum melihat aksi Bintang.

Sesampainya di Uks Bintang langsung meletakkan Bulan di brankar Uks.

"tolongin ya urgent" ucap Bintang pada siswi yang penjaga Uks.

"iya kak Bintang"

Dengan tetalen siswi itu mengoleskan minyak kayu putih pada Bulan dan sekitar lima menit, akhirnya Bulan membuka matanya.

"aku Pamit ya kak Bintang, semua yang di butuhin ada di sini. Kalo ada apa apa panggil aku lagi aja ya" ucap Siswi itu sambil tersenyum.

"Makasih banyak ya. gua doain semoga lo sukses terus, panjang umur, dan dapat cowok baik sebaik nya" ucap Bintang dengan drama.

Siswi itu tertawa "Sama sama" ucap Siswi itu lalu pergi.

Bintang duduk di samping Bulan, tangannya bergerak untuk mengelus kepala Bulan.

"minum dulu ya" ucap Bintang sambil menyodorkan air hangat.

Bulan duduk lalu meminumnya.

"makasih" ucap Bulan.

"sama sama, oh iya maafin Edo ya dia ga sengaja ngelempar bola ke lo" ucap Bintang.

"gapapa" ucap Bulan.

Lalu keduanya di landa keheningan dan kecangungan.

"emm gua panggilin Ocha ya?" tanya Bintang.

Ketika Bintang hendak bangun, namun tangannya di tahan oleh Bulan.

"maaf, maafin gua udah egois" ucap Bulan sambil menunduk.

Bintang mengelus kepala Bulan.

"lo ga salah kok, ga perlu minta maaf semuanya udah lewat" ucap Bintang.

"lo baik banget sih sama gua, harusnya lo bentak gua, harusnya lo ting-" ucapan Bulan terhenti karena Bintang langsung memeluk nya.

"jangan di lanjutin, gua ga sejahat itu buat ninggalin lo gitu aja" ucap Bintang.

Air mata Bulan sukses lolos dari matanya. Bulan mengeratkan pelukannya.

"udah sembuh belum?" bisik Bintang. Bulan menganguk Lalu Bintang melepaskan pelukannya.

"mau ke kelas" ucap Bulan.

"jangan di sini aja lo masih lemes, ntar pingsan lagi" ucap Bintang.

"enggak kok" ucap Bulan.

"Udah istirahat di sini biar babang cakep temenin Bulan yang cantik" ucap Bintang, Bulan terkekeh.

"Bilang aja mau bolos" cibir Bulan.

"hehe tau aja" Bintang tertawa, yang membuat Bulan ikut tertawa.

"cantik" ucap Bintang.

Pipi Bulan sudah merah padam.

"makasih" ucap Bulan.

"ah Bulan pake malu malu segala" Goda Bintang.

"apa sih Bintang" ucap Bulan.

Bintang terus saja melawak dan mengoda Bulan, lama kelamaan Bulan mengantuk dan tertidur.

"yah nih bocah bobo" ucap Bintang.

Mata Bintang terus saja menatap wajah Bulan yang sangat teduh. Tangannya pun terulur untuk mengusap lembut pipi Bulan.

Senyum Bintang pun terbit, entah sejak kapan ia selalu damai dan senang setiap kali bertemu Bulan.

"Makasih udah hadir di hidup gua Bulan"

"I love you Bulan Amanda Olivia" ucap Bintang lembut.

Sebelum Bintang pergi ke kelas Bulan untuk memanggil Ocha.

Bintang mendekat kan wajahnya dengan wajah Bulan, lalu mencium keningnya.

"Gua panggilin Ocha dulu ya, Bulannya Bintang" bisik Bintang lalu tersenyum manis.

****

Gemes ga sih sama couple yang satu ini?

Jangan lupa vote dan komen ya!

Thank you.

Bulan & Bintang. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang