Happy reading guys!
Sepandai pandainya kamu menyembunyikan cerita di masa lalu, akan ada masanya masa depan akan mengetahui nya.
****
Setelah koma selama dua hari akhirnya Galaksi membuka matanya. Kedua orang tua Bulan pun sudah tiba di Indonesia, keduanya saling menyalahkan satu sama lain.
Bintang masih setia menemani Bulan menjaga Galaksi di rumah sakit.
Sekarang Bulan lebih sering melamum, jika Bintang bisa membaca pikiran Bulan mungkin semuanya akan lebih baik. Namun sayangnya Bintang bukan orang yang bisa membaca pikiran orang.
"Nih minum dulu" ucap Bintang sambil memberikan teh anget.
"thanks ya tang" ucap Bulan sambil tersenyum.
"jangan panggil tang dong, lo udah kaya si Haikal sama si Edo dah" protes Bintang.
"terus manggil apa dong?" tanya Bulan dengan wajah polos.
"sayang juga gapapa" Jawab Bintang sambil tertawa.
Bulan memukul bahu Bintang dengan kesal.
"najis lo" cibir Bulan.
"panggil gua bi aja, kan nama gua Bintang" ucap Bintang sambil tersenyum.
Bulan menegang seketika, Bintang pun kaget melihat reaksi Bulan.
"Enggak gua ga akan panggil lo Bi, lo bukan Fabian. Lo Bintang" ucap Bulan histeris.
Bintang pun semakin bingung, jalan satu satunya Bintang memeluk Bulan. Lama kelamaan Bulan mulai tenang namun ia menangis.
"Bulan" panggil Bintang dengan lembut.
"Boleh Gua tau siapa Fabian?" Tanya Bintang dengan hati hati.
Bulan melepaskan pelukan nya dan menatap Bintang.
"Kalo lo ga siap juga gapapa, gua siap nunggu" ucap Bintang sambil tersenyum masam.
"lo mau tau siapa Fabian?" tanya Bulan, Bintang menganguk.
Setelah percakapan itu Bulan mengajak Bintang untuk keluar dari rumah sakit. Bintang akhirnya menuruti saja kemana pun Bulan mengarahkan arah mana yang harus motor Bintang lalui.
Bintang bingung mengapa ia di ajak ketempat ini, dan melihat wajah Bulan yang semakin murung Bintang semakin bingung.
"Dia Fabian" ucap Bulan sambil mengelus batu nisan yang bertuliskan nama Fabian.
Bintang masih tercengang, ia tak menyangka Bulan menutup hati nya untuk orang yang sudah tiada.
Bintang pun berjongkok di samping Bulan Yang sedari tadi diam.
"Bulan ayo pulang" ajak Bintang.
"Sebentar Bintang, ini pertama kalinya gua dateng lagi kesini setelah satu tahun. Gua terlalu pecundang saat itu" ucap Bulan, air matanya mengalir kembali.
"Bi maafin aku, ini semua karena aku. aku bodoh aku bodoh" ucap Bulan sambil menghapus air matanya.
"Maaf bi maaf" ucap Bulan sambil mengelus nisan.
Bintang hanya bisa diam melihat Bulan.
"siapa dia? Sampai sampai lo kaya gini" batin Bintang terus bertanya tanya.
"ayo ke rumah sakit" ajak Bulan yang sudah puas menangis.
Selama perjalanan ke rumah sakit, keduanya sama sama bungkam. Bintang yang biasanya bercanda kini hanya diam.
![](https://img.wattpad.com/cover/158828763-288-k818456.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan & Bintang.
Fiksi RemajaAwalnya kehidupan Bulan Amanda Olivia di SMA berjalan damai layaknya anak SMA lainnya, namun kemunculan anak baru di SMA Merdeka merubah kehidupan Bulan Amanda Olivia yang damai menjadi kacau dan mengungap cerita Bulan di masa lalu. Tahankah Bulan...