SEMBILAN

53.4K 1.4K 17
                                    


Luis POV

Ray mengirimkan detail pemilik nomor itu dan latar belakangnya. Dia adalah seorang photographer terkenal. Aku menyuruh Has, salah satu pengawalku untuk menginterogasinya. Dan menemukan fakta orang yang menyewa dia adalah Mei. Aku merahasiakan itu dari Diana, aku tidak ingin membuatnya terlampau kuatir lagi. Melihatnya tertidur lelap sudah cukup membuatku sangat bahagia. Sekitar jam 7 malam aku membangunkan Diana dan mengajaknya makan malam diluar. Kami memilih restoran Chinese terkenal Xie Xie, ownernya adalah teman saat aku di level senior high school.

"Selamat malam tuan muda Batmajaya dan partner." Sapa seorang resepsionis hormat. "Anda ingin duduk di balkon atau didalam."

"Didalam. Istri saya ingin didalam"

"Baik. Pelayan kami akan mengantarkan tuan dan nyonya masuk."

Aku meraih pinggang Diana posesif. Hampir seluruh pelanggannya adalah pria. Saat mereka melihat Diana dengan pandangan takjub, aku sudah tidak sabar mencongkel biji mata mereka satu persatu. Bahkan diantara mereka banyak yang terang-terangan memberikan senyuman. Tanganku meremas lembut pinggang Diana. Setelah kami duduk beberapa saat, aku memesan makanan kami. Tak lama sekelompok pria sekitar 4orang terus memperhatikan istriku. Dan Dianapun membalasnya dengan senyuman. Aku sangat cemburu. Diana menatapku tajam. "Mereka adalah supplier BTG, tolong bersikap baik kepada mereka." Diana menegurku sambil meremas tanganku lembut.

"Aku bisa mencarikan supplier lain." Jawabku keras kepala. Aku sudah sangat cemburu. Diana cuma menatapku dingin. Minuman kami pun terhidang. Wajahku masih masam. Diana berusaha memberiku kode untuk tersenyum tetapi tidak kehiraukan.

Kemudian Diana menarik tanganku berdiri menuju kamar mandi. Dipilihnya kamar mandi untuk pengguna kursi roda. Setelah kami masuk, aku sudah akan mengeluarkan pertanyaan ketika Diana menciumku keras. Didorongnya tubuhku kedinding dan mendominasi ciuman panas kami. Diana dengan cepat membuka restleting celana kainku. Dan memasukkan jari tangannya kedalam celana dalamku dan mengelus pelan kejantananku. Aku mengerang akan sentuhan tangannya. Aku membalas dan mengangkat tubuh Diana diatas westafel. Kuturunkan celana dalam rendanya dan memasukkan jari tengahku. Diana mengerang pelan. "Kita tidak punya banyak waktu." Katanya mendesah. Kewanitaannya sudah sangat basah. Cairannya membasahi seluruh jariku. "Sayang... Masukin sekarang." Perintahnya. Aku menurunkan celana dalamku dan melesakkan masuk kejantananku yang sudah sangat mengeras. Diana mengerang sambil menutup mulutnya dengan tangan kanan sementara tangan kirinya berada di leherku. Wajahnya memerah dan napas kami berdua sangat memburu. Aku memaju mundurkan penisku cepat didalam vaginanya yang hangat dan basah. Dari semua wanita yang pernah kutiduri vagina Diana adalah vagina yang paling hangat. Kucengkram bokongnya untuk mempertahankan posisi kami. "Ehm... Sayang." Diana kembali mengerang. Kedua kakinya melilit di pinggangku keras. Aku menyukai suaranya setiap kali dia memanggilku sayang. Kulumat bibirnya keras untuk meredakan suara erangannya.

Terus kumaju mundurkan dengan keras. Aku bisa merasakan cairan kami yang mengalir di kedua paha Diana. Otot kewanitaannya mencengkram sangat kuat dipenisku. Setelah 15 menit, Diana mencapai orgasmenya disusul aku kemudian. Kusemburkan seluruh benihku di dalam kewanitaannya tanpa sisa. Napas kami terengah-engah. Kedua tangan Diana masih melingkar di leherku. Kutatap wajahnya yang memerah. Wanita ini adalah istriku, milikku seutuhnya. Kurapikan rambutnya yang menutupi wajahnya dan kembali kukecup bibirnya yang sedikit bengkak oleh ciuman panas kami. Aku menarik pelan penisku. Diana mengambil tissu dan membersihkan cairan kami berdua di paha dan area sekitar penisku.

Aku membantunya merapikan bajunya setelah aku merapikan bajuku. "Aku mau ketika kita keluar dari ruangan ini, kamu harus tersenyum ke rekan bisnis BTG. Kamu ga perlu cemburu." Wajahnya masih sedikit memerah. Aku menganggukan kepala. Jadi tujuan Diana mengajakku kemari untuk mengubah moodku yang asam sejak memasuki rumah makan. Saat kami keluar, aku melihat petugas OB menunggu agak jauh dari pintu kami. Wajahnya menunduk malu. Aku bertaruh dia pasti tau apa yang kami lakukan didalam. Diana termasuk orang yang bersih, sebelum kami keluar dia sudah membersihkan semua jejak persetubuhan kami meski kularang dengan keras namun dia tetap membersihkan tanpa mempedulikanku. 'Aku tidak ingin sembarang orang menyentuh cairan kita' begitu alasannya. Diana memberi tip kepada OB tersebut dan mengucapkan terima kasih.

Peach Love (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang