Diana POV
Kami bertukar cincin. Luis menyematkan cincin pernikahan kami di jari manisku disamping cincin pertunanganku. Begitu pula dengan aku yang menyematkan cincin di tangan Luis. Setelah itu Luis mencium bibirku lembut yang diiringi suara tepuk tangan dari keluargaku. Aku menarik diriku cepat dan tersenyum kecil.
Kami menuju gedung tempat makan malam yang disediakan ibu. Aku sudah berganti pakaian dengan dress yang lebih pendek. "Diana... Kamu sangat cantik." Vanessa memujiku. "Luis begitu beruntung memilikimu." Aku tersenyum tipis dan mengangguk. Dress putih yang kugunakan berasal dari designer Alexander McQueen. Menempel ketat ditubuhku memperlihatkan lekuk tubuhku. Bagian pundaknya terbuka. Luis menghampiriku dan mengecup bibirku cepat.
"Hello, wife." Direngkuhnya pinggangku. "Kamu wanita tercantik yang pernah kutemui." Senyumnya hangat.
Aku tersipu mendengar perkataannya. Lengan Luis tidak berhenti melilit posesif di pinggangku. "Hey."
Aku menoleh bersama Luis dan melihat Mei berdiri disana, dibelakang kami menggunakan gaun gold rancangan Versace. Kenapa dia ada disini? Bukannya acara makan-makan ini hanya untuk kalangan keluarga? Aku menoleh kearah Luis yang memberikan mimik wajah tanpa ekspresi. Kutenangkan hatiku dan tersenyum tipis. "Kamu terlihat tampan." Mei mengecup pipi Luis dengan sengaja. Lengannya masih melilit dipinggangku dan dengan cepat aku melepaskan diri.
"Kalian berdua silahkan menikmati waktu kalian." Kataku dan pergi. Aku tidak ingin terlihat seperti istri pencemburu. Aku pun tak tahu berapa lama mampu menahan untuk tidak memukul wajahnya.
"Ba...babe." Luis memanggilku dan tetap melangkah pergi. Aku duduk di bangku dekat makanan saat Tess menghampiriku. Aku memeluknya erat.
"Hey... Ini hari special. Kenapa kamu menangis?" Tess membantuku menghapus airmataku.
"Terima kasih sudah datang." Aku melihat sekeliling, banyak keluarga Luis sudah berkumpul dan melingkar di sekeliling Mei dan Luis. Mereka terlihat menikmati obrolan tetapi aku bisa merasakan mata Luis selalu mengikuti kemana aku pergi. "I need space." Aku mengajak Tess keluar menuju halaman belakang dan duduk disana. Tak lama seorang pria dengan perawakan tinggi dan wajah tampan menghampiriku, tanpa permisi dia mengambil tempat duduk di sebelahku. Tess dan aku saling berpandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peach Love (COMPLETED)
RomanceWARNING!!! 21+ (Sudah di peringatkan ya. Jangan ngeyel yang belum cukup usia.) *Belum diedit sedikitpun. Penuh gramatikal eror.* 17 tahun Diana Santoyo harus hidup mandiri sejak usia 12 tahun. Kedua orangtuanya telah meninggal dan menjadikan Diana s...