Sesampainya di Mall Jimin hanya melihat lihat gadget keluaran terbaru. Tidak berniat membelinya. Karena dia sudah punya koleksi yang lebih baru, yang belum dirilis dinegaranya sekalipun.
"Jim, ayah angkat telfon sebentar ya" ijin ayahnya pada jimin. Jimin hanya meng iyakan saja dan berjalan menuju rak rak kabel.
"Ih ini kan kabel tiruan. Kok dijual di toko official sih" Ujarnya sendiri. Untuk masalah elektronik dia yang pro. Bisa membedakan mana yang ori mana yang kw. Dia belajar dari ayahnya sendiri yang seorang direktur perusahaan elektronik ternama.
Tak lama kemudian ayahnya menghampirinya dengan raut wajah kecewa.
"Jim, maafkan ayah tidak bisa menemanimu lama lama, ayah hari ini ada meeting dadakan. Mobil ayah boleh kamu bawa kalo mau, ayah bisa meminta jemput karyawan ayah"
"Mobilnya bawa ayah saja. jimin mau jalan jalan keliling naik bus"
"baik lah. Kalau begitu hati hati." Ayahnya mengecup puncak kepala Jimin dan tidak lupa memberikan beberapa lembar uang untuk anaknya.
"Terimakasih ayah."
"ayah pergi dulu ya"
"Oke hati hati"
Ayahnya sudah tidak ada dari pandangannya, Jimin keluar mall menuju halte. Bus yang akan ditumpanginya sebentar lagi datang. Maka dari itu dia hanya berdiri didepan halte.
"Hai anak muda. Datalanglah ke Pasific Oceans. Bawalah brosur ini, kamu akan mendapatkan diskon 15% untuk tiket masuk" tiba tiba saja seorang wanita lewat dan membagikan brosur bergambar akuarium raksasa.
'Pasific Oceans? Tempat baru? Mengapa aku tidak pernah mendengarnya?'
Bus yang akan ditumpangi jimin datang. Dirinya langsung saja menaiki bus tersebut.
Jimin memilih duduk dibangku depan dekat dengan jendela. Dirinyapun mulai membaca brosur yang ada digenggamannya. Melihat gambar ikan ikan yang ada di brosur tersebut membuat jimin terarik untuk mengunjunginya. Maka, Jimin akan segera kesana. Setelah pemberhentian bus ini di halte selanjutnya, ia akan menaiki bus wisata yang mengarahkannya ke Pasific Oceans.
Tak disadarinya bus ini telah berhenti. Jimin langsung turun dan ternyata Tuhan berpihak padanya, tanpa menunggu lama, Jimin langsung menaiki Bus Wisata yang baru saja datang setelah bus yang ditumpanginya berhenti.
Saat memasuki Bus Wisata, jimin memilih untuk berdiri. Karena tempat duduk penuh. Ada beberapa anak Tk yang juga sedang menaiki bus wisata. Entah bersama orang tuanya atau gurunya, Jimin tidak peduli.
"Hey Lihatlah itu Pasific Oceans! Ada lumba lumba berwarna Pink!" seorang anak berteriak menunjuk jendela bus bagian kanan jalan. Jiminpun ikut melihatnya.
Dan bus pun berhenti.
"Bagi pengunjung yang bertujuan Pasific Oceans, sekarang sudah sampai. Ini waktunya anda untuk berpetualang dan rasakan sensasinya melihat bawah air yang sesungguhnya" Ujar Instruktur yang duduk disebelah sopir bus.
Jimin segera membayar menggunakan kartu busnya dan turun. Ia melangkah perlahan menuju halaman Pasific Oceans. Disana terdapat patung putri duyung yang sedang bersama ikan ikan kecil lalu ada air mancur yang didalamnya terdapat ikan ikan emas yang sangat cantik.
Jimin memotretnya. Terdapat tulisan Pasific Oceans di atas gedungnya. Ia segera mengirimkan gambar tersebut pada ayahnya.
Park Jimin
Picture sent
Ayah, ayo kalau ayah libur kita bermain disini. Aku mampir hanya seorang diri. rasanya sepi sekali meskipun disekitarku ada banyak orang.
Messages sent.
Jimin tersenyum. Dia tau ayahnya akan membacanya setelah meeting. Langsung saja kakinya melangkah kearah loket masuk, tak lupa ia membawa brosurnya.
Antrian tidak begitu panjang, jadi dirinya bisa cepat dan mendapatkan tiketnya dengan mudah. Jimin memasuki gedung dan merasakan udara sejuk AC menerpa kulitnya. Dinding sebelah kanannya menampakkan peta besar isi gedung dan luar gedung.
'Di dalam sini hanya terdapat beberapa akuarium berukuran raksasa sementara dihalaman belakang terdapat kolam paus, penangkaran ikan dan tempat bermain anak yang berisi biota laut yang ramah tentunya. Disamping gedung terdapat cafe, resto dan toko souvenir.'
Jimin membaca peta tersebut dan menyimpulkannya dalam hati. Dimana dia akan mengarahkan kakinya terlebih dahulu dan apa yang harus dia lihat pertama.
"Di mohon untuk para pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan putri duyung akan segera dimulai, bertempat di aquarium utama-"
Suara yang datang dari pengeras suara itu menarik perhatian Jimin. Jadi dirinya memilih untuk melihat pertunjukan putri duyung dahulu.
Jimin berdiri agak jauh dari aquarium. Anak anak yang datang sangat semangat saat pertunjukan putri duyung dimulai. Jimin hanya melihatnya. Tidak terlalu menarik sebenarnya. Tapi menyenangkan juga menjadi tinggi diantara anak anak.
Setelah pertunjukan putri duyung usai, Jimin berjalan menuju Aquarium Hiu. Disana terdapat hiu martil, hiu karpet, dan yang jelas tidak ada hiu putih, megalodon, dan jenis hiu besar lainnya yang sangat membahayakan.
Jimin naik ke lantai dua. Lantai yang seharusnya tidak boleh dikunjungi para mengunjung. Ia ingin melihat Hiu dari atas. Seperti apakah hiu itu.
Saat sudah menjejakkan kaki di lantai dua, Jimin berjongkok di pinggiran dan melihat hiu dari atas. Jaraknya tidak terlalu jauh dengan pinggiran aquarium. Mungkin tergelincir saja jimin sudah menjadi santapan siang para Hiu.
"Ah, kau pasti sedih ya berpisah dengan keluargamu dan dipindahkan disini. Pasti kamu punya kekasih hati ya? Lalu para manusia menangkapmu dan menjadikanmu tontonan disini. Mungkin kalau bisa bicara kalian akan berkata
'aku juga punya keluarga. Mengapa aku ditaruh disini, aku sedang sedih jangan tonton aku' heheh. Menyedihkan sekali hewan hewan disini," Jimin berbicara dengan dirinya sendiri. Sesekali air matanya lolos saat mengingat kejadian kemarin sore atau kejadian terakhir kali ibunya menciumnya.
Jimin tidak sadar bila sedari tadi ada pemuda yang memperhatikannya dari jauh. Ingin mengusir jimin, namun saat mendekat dan mendengar perkataan Jimin, pemuda itu mengurungkan niatnya dan memilih mendengarkannya sampai selesai.
Jimin hendak berdiri, dengan hati- hati ia naik dan berpindah tempat yang agak kering. Namun sepatunya baru saja menginjak lumut. Hampir saja Jimin tergelincir jika tangannya tidak ditahan oleh pemuda berkulit pucat dan sedikit manis.
Bibir Jimin bergetar dan langsung saja memeluk pemuda yang tidak ia kenal tersebut. jimin ketakutan. Ia menangis tanpa alasan dipelukan orang asing yang berada di Pasific Oceans. Diatas kandang Hiu. Jimin tidak tahu perasaan apa yang sedang berada didalam hatinya. Yang jelas, ia merasa sedih, bahagia dan takut bercampur jadi satu.
Jimin terisak dipelukan pemuda yang memiliki name tag Min Yoongi itu.
"Shh.. sudah kamu tidak apa apa" Pemuda itu mengelus punggung Jimin perlahan menenangkan Jimin dan membawanya ke tempat yang lebih kering.
***
4 September 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasific Oceans •| Yoonmin
FanficPasific Oceans adalah tempat hiburan seaworld dengan beberapa biota laut sebagai koleksinya. Park Jimin cowok berusia 17 tahun yang sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya, tapi apadaya teman sekelas yang ia taksir sudah memiliki kekasih diam dia...