Juliett

432 72 1
                                    

"Ayah sudah membaca pesanmu. Kapan mau ke Pasifik Oceans?" Ujar ayahnya sesampainya Jimin dirumah.

"Uh, em.. Besok Minggu bagaimana?" Usul Jimin yang mengetuk ngetukan jarinya ke dagu.

Dirinya berpikir, kalau besok sabtu dirinya sekolah, ayahnya tak akan bisa. Maka dari itu Jimin memilih hari minggu

"Okesip. Ayah akan membatalkan semua jadwal ayah besok minggu dan diganti besok sabtu" Ucap Ayah dengan lantang dan semangat. 

Ayah merangkul bahu Jimin

"Besok sabtu ayah tidak pulang kerumah?" Tanya Jimin memastikan ayahnya pergi kerja atau tidak. Karena yah, esok sabtu Jimin akan menemui 'teman baru'nya, membolos sekolah untuk yang pertama kali.

"Tentu saja pulang. Tapi mungkin sekitar tengah malam atau dini hari"

"Okey. Dirumah sendirian lagi" gumam Jimin sembari memasang raut sedih. Jimin Sangat baik menyembunyikan rasa bahagianya. Baru kali ini ia merasa bahagia mendengar ayahnya akan lembur sampai dini hari.

Ayah yang memandang wajah sedih Jimin menjadi gemas. Iapun memeluk anak lelaki satu-satunya itu. Didekapnya dengan lembut. 

 "Tidak apa ya?" Tanya ayahnya, memastikan Jimin baik baik saja ditinggal.

"Iya Ayah. Kalau begitu, aku mau tidur dulu ya, sudah malam" Ucap Jimin lalu menguap.

Ayahnya terkekeh lalu mengecup puncak kepala Jimin dan melepaskan pelukannya. 

"Iya sana. Mimpi Indah"

"Ayah Juga, Selamat malam" 

Setelah itu Jimin pergi ke kamarnya. 

***

25 Desember 2018

Pasific Oceans •| YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang