Victor

561 69 10
                                    

Ditengah pelajaran yang sedang berlangsung, beberapa anak memeriksa ponsel mereka masing masing. Kecuali Jimin yang sedang serius memperhatikan guru di depan kelasnya itu. Sesekali Ia mencatat walaupun tidak mengerti. Setidaknya sekolah ada hasilnya bukan?

Teman yang duduk dibangku belakang Jimin menendang kursi Jimin dengan pelan. Jimin menoleh, dan orang itu menyuruh Jimin untuk memeriksa ponselnya.

Jiminpun menurutinya. Ia membuka ponsel dan betapa terkejutnya Jimin. Sepasang matanya menatap layar ponsel yang menampakkan sebuah foto yang disebarkan melalui groupchat angkatan. Foto itu adalah fotonya bersama Yoongi yang berciuman di taman dua hari yang lalu.

Ia segera melihat username pengirim gambar tersebut. 

Joshua.

Joshua yang menyebarkan foto Jimin bersama Yoongi. 

Jimin berdiri dari bangkunya hendak menghajar Joshua yang sedang asyik tiduran dikelas. Namun guru BK tiba tiba datang ke kelasnya.

"Park Jimin dan Joshua ada?" Tanya guru tersebut. Membuat Jimin yang sudah emosi menatap kesal kearah Joshua yang dibangunkan oleh teman yang duduk didepannya persis. Ia terkejut kaget. 

"Loh ada apa ini?" tanyanya. 

"Kalian berdua ikut saya" Perintah guru BK terseut. Jimin dan Joshua mengikuti langkah guru itu dengan tergesa gesa.

"Ada apa 'sih Jim?" tanya Joshua pada Jimin. Ia tidak menanggapi pertanyaan Joshua dan memalingkan mukanya. Malas menatap teman sekelasnya itu.

Guru BK itu menyuruh Jimin dan Joshua duduk. Mereka berdua duduk namun agak berjauhan.

"Permisi bu, sebenarnya ada apa ya?" Tanya Joshua dengan sopan langsung ke inti pembicaraannya. Yang diajak bicara berdeham sejenak lalu menyuruh Jimin untuk duduk mendekat. Jimin menurutinya.

"Kamu bisa jelaskan ini Joshua?" tanya guru sambil menunjukkan layar ponselnya kearah Joshua.

Joshua memandangnya penuh tanda tanya.

"Loh bu. Tadi dikelas saya ketiduran. Sebelum masuk kelas ponsel saya dipinjam Jennifer dan belum dikembalikan sampai sekarang" Ujar Joshua dengan nada panik. Jiminpun kaget.

"Terus lo dapet foto itu dari mana?" Tanya Jimin dengan ketus. Ia sangat tidak terima ada yang mengusik privasinya.

"Jimin kamu diam dulu!" Perintah gurunya.

Jimin menutup mulutnya.

Guru itu menelfon seseorang. Usai berbicara, Ia menghadap kedua siswanya.

"Jimin ada yang mau dijelaskan?" Tawar guru tersebut.

Jimin bungkam.

Tak lama kemudian Jennifer datang. Guru itu menyuruh Jennifer duduk dengan gerakan tangannya.

"Jadi apakah benar yang mengirim foto di grub itu kamu Jennifer?" Tanya guru itu tanpa basa basi saat Jennifer datang.

"Hah kok begitu 'sih bu?!" Sewotnya tak terima.

"Heh. Ponsel gue lo pinjem tadi pagi. Inget ngga? sampe sekarang belum lo balikin" Celetuk Joshua kemudian, membuat Jennifer diam.

Jennifer menunduk. Memainkan jari-jari tangannya. "Iya bu. Maaf tadi saya yang mengirim gambarnya." Ujarnya kemudian.

Gurunya menggeleng. "Seharusnya kamu minta maaf sama Jimin. Yasudah kalau begitu, Joshua dan Jennifer, karena kalian menyebarkan gambar yang mengusik privasi seseorang dan itu tak senonoh. Kalian dapat skors seminggu. Dan selama seminggu itu, kalian harus membersihkan taman yang sudah tak terawat di dekat sekolahan ini," Ucapnya dengan tegas membuat Jennifer dan Joshua terdiam mematuhi. Toh itu juga salah mereka berdua.

"Terus lo dapet foto itu dari mana Jo? Lo ngikutin gue?" Jimin membuka suaranya. Ia bertanya pada Joshua. Jennifer enggan memandang wajah Jimin. 

"Maafin gue Jim. Selama ini gue yang jadi mata mata bokap lo. Gue cuma melaksanakan amanat bokap lo" Jawab Joshua. Ia menatap mata Jimin penuh harap. Semoga pemuda yang ada didepannya itu mau memaafkannya.

"Tapikan nggak gini juga!" Jimin sudah kelewatan kesal dengan kelakuan teman temannya. Ia muak dengan semuanya. Moodnya sangat hancur hari ini. "Ayah kenapa kayak gini sih?!" Gumamnya sangat kesal.

"Kalian silahkan kembali ke kelas. Selesaikan permasalahan pribadi kalian dengan pihak yang bersangkutan"

Jimin, Joshua dan Jennifer keluar dari ruang BK.

Betapa terkejutnya Jimin saat melihat banyak teman teman sekolahnya yang memandang dirinya jijik, menatapnya aneh dan bahkan mengatainya.

"Najis disekolahan ada murid homo! gak sudi gue satu sekolah sama banci!"

Mendengarnya Jimin benar benar sakit hati. Air matanya turun. Ternyata selama ini beberapa teman sekolahnya banyak yang homophobic. Meskipun pihak sekolahan tidak masalah tentang hal tersebut, tetapi bagaimana jika lingkungan sekolah menolaknya menjadi gay?

Iapun tiba tiba teringat Yoongi. Jimin merindukan Yoongi. Belakangan ini Ia tidak berkirim pesan dengan pemuda itu Ia juga jarang berkunjung menemui Yoongi.

Apa kabarnya ya?

***

16 Februari 2019

Maaf ya aku lama nggak update. Dan semakin kesini, ini ceritanya makin nggak jelas.
Aku sibuk sekolah  dan nugas sampai sakit :(. Meskipun hari ini libur, aku dirumah lagi sakit. Aku kangen work ini ditengah banyaknya tugas untuk minggu besok.

Makasih ya yang sudah mau baca dan setia dengan cerita ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pasific Oceans •| YoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang