Park Jimin
Hyung, aku menang futsal! Ayo ku traktir makan streetfood di taman yang waktu itu. Lagipula gedung olahraga ini jaraknya cukup dekat dengan taman itu. Ketemuan disana ya Hyung!
Min Yoongi
Oke aku kesana sekarang. Kutunggu dibangku biasanya ya. Jangan lupa traktir aku waffle.
Yoongi langsung menuju taman tersebut. tidak terlalu jauh. Hanya menyeberang jalan raya dan berjalan sedikit lagi lalu sampai.
Jimin datang bersama rombongan Timnya. Namun Ia memisahkan diri saat melihat Yoongi sudah terduduk manis sembari mengemut sebuah permen lolipop rasa mintberries. Dirinya berjalan mendekat dan duduk disebelah Yoongi yang sedang termenung.
"Hyung.. tadi aku tidak melihatmu?"Jimin melontarkan pertanyaan yang membuat Yoongi tersenyum miring. Penyamarannya sukses.
"Melihat kok. tapi hampir usai. Kamu menambah satu poin di detik terakhir 'kan?" Celetuk Yoongi membuat Jimin jadi kembali yakin.
"Ya. Em, wajah Hyung kenapa?" Jimin menoleh menyentuh dagu Yoongi dengan perlahan memperhatikan setiap detail dari wajah Yoongi yang penuh luka dan lebam hari ini. Tidak seperti biasanya.
"Tadi hyung menolong bapak bapak yang kecopetan" Jawabnya dengan cepat. "Tapi tidak apa apa 'kok" Lanjutnya diakhiri dengan senyuman yang menyimpan banyak emosi yang tersembunyi.
"Wah.. hyung jadi pahlawan super" Puji Jimin masih tetap menatap lekat wajah Min Yoongi dari dekat. Ia mendekatkan wajahnya pada yang tertua, menghapus jarak diantara keduanya. Namun Yoongi buru buru menempelkan permen lolipopnya ke bibir Jimin yang semakin mendekat kearahnya.
"Kamu mau?" Yoongi menahan tawanya, melihat wajah kesal Jimin. Jimin segera mengambil lolipop dari genggaman Yoongi dan memasukkan permen itu kedalam mulutnya.
Yoongi berdiri dari duduknya menarik tangan Jimin dengan lembut. "Ayo traktir aku waffle" Pintanya sembari menggerak gerakkan tangan Jimin ke kanan dan ke kiri. Jiminpun berdiri dan membalas genggaman tangan Yoongi. Merekapun berjalan ke area street food berada.
Setelah mendapatkan wafflenya, Jimin hanya memandang Yoongi dengan diam.
Ada apa dengannya? Tak mungkin hanya karena bertengkar dengan copet sampai seperti itu. Lagipula tatapan matanya hari ini berbeda dengan yang sebelumnya
"Hyung.." Panggil Jimin. Yoongi yang sedang asyik memakan wafflenya mendongak melihat wajah Park Jimin yang tiba tiba menatapnya dengan tatapan sendu. "Sebenarnya hyung itu kenapa?" Tanya Jimin dengan perlahan. Yoongi menghentikan kegiatannya memakan waffle dan mengajak Jimin duduk dibangku yang tidak terlalu ramai.
Mereka berdua duduk. Yoongi memasang wajah santai namun kulitnya pucat kali ini. Tidak seperti tadi.
"Jimin, dengar. Aku tidak kenapa kenapa. Jadi jangan terlalu khawatir denganku. Jangan menjadi berlebihan. Kamu tidak mengenalku" Jelas Yoongi, tangan kirinya menggenggam tangan Jimin dengan erat sementara di tangan kanannya masih ada sisa 1/4 waffle yang belum habis Ia makan.
Jimin menatapnya dengan sedih "Makanya buat aku mengenalmu hyung" Katanya dengan lirih.
"Aku tidak bisa. Maaf jika kamu merasa kusakiti selama ini" Baru beberapa hari mereka bertemu dan bersama, Yoongi tidak pernah merasakan perasaan seperti Ia bertemu dengan Jimin sebelumnya. "Kau bahkan belum mengetahui tentangku sepenuhnya"
"Lalu beri tahu aku hyung supaya Aku tau!" Mata Jimin berbinar meminta Yoongi bercerita panjang lebar dan lebih lanjut. Tapi Yoongi tidak bisa. Ia harus menyembunyikan rahasianya sendiri atau Ibunya akan menyiksanya lebih buruk lagi.
"Tidak bisa Jim"
Jika kamu masih ingin aku tetap hidup, maka Aku tidak bisa memberitahumu.
"Kenapa?"
Yoongi bergeming. Memandang lekat lekat mata Jimin yang terlihat sangat cantik itu.
Jimin menyentuh bibir Yoongi yang lukanya sudah mengering dengan lembut dan perlahan. "Apakah ini sakit hyung?"
Yang ditanya hanya diam dan mengangguk. Pandangannya berpusat pada Jimin yang tulus dan sangat perhatian. Detik berikutnya Jimin dengan lembut mengecup bibir Yoongi. Sebelum melepaskan kecupannya, Yoongi menahan tengkuk Jimin untuk tidak melepaskan ciumannya. Yoongi melumat bibir Jimin dengan perlahan. Jiminpun membalas lumatan bibir Yoongi dengan nikmat. Hingga Jimin kehabisan nafas dan melepaskan tautan bibirnya terlebih dahulu.
"Ehm Hyu-"
"Maafkan aku Jim tidak bisa berlama lama disini. Aku pulang dulu ya" Yoongi beranjak dari duduknya, hendak pergi meninggalkan Jimin. Namun Jimin menahan pergelangan tangan Yoongi yang terluka. Ia diam sejenak, Jimin mengecup luka itu dengan perlahan.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu Hyung, tapi semoga hyung cepat sembuh dan baik baik saja. Hati hati dijalan ya Hyung" Jimin melepaskan tangan Yoongi. Yoongi mengelus puncak kepala Jimin dan mengecupnya sekilas sebelum pergi.
"Terimakasih" Ucapnya kemudian berjalan menjauhi Jimin tanpa menoleh sedikitpun.
Jimin tertunduk memeriksa ponselnya.
Semoga hyung tidak seperti yang dibicarakan Ayah
***
Semoga hari hari kalian menyenangkan. Banyak banyak update untuk hari ini karena mulai minggu depan aku mungkin udah jarang update.
13 Januari 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasific Oceans •| Yoonmin
Fiksi PenggemarPasific Oceans adalah tempat hiburan seaworld dengan beberapa biota laut sebagai koleksinya. Park Jimin cowok berusia 17 tahun yang sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya, tapi apadaya teman sekelas yang ia taksir sudah memiliki kekasih diam dia...