part 7

509 79 10
                                    

Taeyong pov

Aku meletakkan tanganku diatas bahunya hingga fotografer kami berteriak

"Hya, apa kalian tidak bisa berpura-pura saling jatuh cinta!"

Aku menghela nafas panjang sebelum menatapnya intens, dalam hatiku aku merasa lega dia baik-baik saja tapi aku juga tidak habis pikir kenapa dia harus meninggalkan rumah hanya gara-gara aku dan Jaehyun bertengkar hingga saling memukul. Semua salahku, aku menyukainya disaat dia hanya menganggapku sebagai kakaknya

"Lebih dekat lagi, lakukan seolah kamu akan menciumnya"

Aku mendekatkan wajahku, melihatnya sedekat ini hanya membuatku teringat kejadian malam itu.

"Oppa bisa kita bicara?" dia memegang tanganku dengan sengaja agar aku berhenti berjalan setelah kami menyelesaikan pemotretan

Kami naik menuju atap gedung, disana dia bercerita kalau sebenarnya dia sudah menemukan keluarganya dan sekarang dia ditunangkan dengan pria berandalan yang dulu sering mengantarnya itu.

"Hyo, mampirlah kerumah. Aku dan Jaehyun sudah berbaikan,  kami bahkan sudah bertunangan" kataku sambil menyandarkan tubuhku pada pagar pembatas

Dia bertambah kurus, ingin sekali aku membuatkan makanan sehat untuknya.

"Oppa, apa aku benar bisa bahagia kalau aku menikah dengan orang yang aku suka?"

"Aku juga tidak tahu, tapi bukankah akan lebih bahagia kalau kita bisa menikah dengan orang yang kita suka" aku kembali menatapnya

"Lalu kenapa oppa belum menikah juga, memangnya oppa punya wanita lain yang oppa suka?"

"Iya"

Jawabanku membuat suasana kembali canggung, dia menatapku dengan matanya yang mulai kehilangan sinar

"Oppa, bisa peluk aku"

Aku langsung memeluknya, dia menenggelamkan kepalanya didadaku

"Aku merindukan oppa...."

Aku menangkup wajahnya dan menciumnya, aku bahkan mulai tidak peduli lagi kalau dia menganggap aku sudah gila. Aku memperdalam ciumanku saat dia menutup matanya dihadapanku. Rasanya logika sudah hilang dari otakku saat aku mulai berani menyentuh punggungnya, kami mengambil jeda saat kami kehabisan nafas. Kami kembali terdiam hingga dia berkata

"Oppa, terima kasih untuk semuanya"

Dia membungkuk dan segera meninggalkan aku sendiri, rasa sakit itu datang lagi hanya saja kami sama-sama menyadari kalau kami tidak lagi sendiri.

Jihyo pov

Aku melambaikan tanganku pada Lucas yang sudah menungguku dibawah, aku langsung masuk kedalam mobilnya. Jujur hubunganku dengannya masih terasa menyakitkan mengingat sikapnya yang terlalu ramah dan suka menggoda wanita tidak pernah berubah, beberapa kali aku melihat dia mencium wanita lain dibelakangku bahkan melakukan hal yang lebih tapi aku hanya diam karena selama ini aku dijadikan alat barter atas hutang keluargaku pada keluarga Lucas.

"Aku ingin putus"

"Kenapa, bukannya kamu suka padaku?"

"Aku akan melunasi hutang eommaku setelah itu biarkan aku pergi"

Kali ini dia menepikan mobilnya dipinggir jalan dan mulai menatapku lekat

"Apa kamu punya pria lain yang kamu suka?"

"Iya"

Kami diam, jujur aku masih menyukainya tapi aku benci rasa sakit yang harus kurasakan saat bersamanya. Dia melajukan mobilnya menuju sebuah hotel dan menarik tanganku agar aku mengikuti dia masuk kedalam. Dia membaringkan aku diatas ranjang dan mulai menciumku, tapi aku merasa sudah mati rasa bahkan saat dia menyatukan tubuhnya padaku aku tidak bisa lagi merasakan perasaan yang bisa memuaskanku. Mungkinkah aku sudah terlalu lelah dengan perasaan yang kurasa, kini dia tertidur setelah melepaskan apa yang ada padanya didalam tubuhku. Aku memandang foto kami berempat

"Oppa, aku merindukan kalian...."

Kok jadi melow gini ya....:(
Next mau yg pahit apa yg sweet nih? Mau sama siapa si Ty apa Jae?

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang