part 8

501 77 4
                                    

Khusus buatmachaKim yang minta Jaehyo moment

Jaehyun pov

Aku melihatnya sedang duduk didepan pintu rumah kami

"Oppa..." dia mengangkat kepalanya memandang kearahku setelah mendengar bunyi langkahku

Aku berjongkok menjajarkan posisi kami

"Aku merindukanmu" kataku sambil mengusap kepalanya lembut

"Mau kencan denganku? Aku sedang ingin menonton tapi tidak ada teman" katanya

Aku hanya bisa tersenyum, aku tidak ingin melihatnya sedih karena memikirkan aku. Aku menarik tangannya, membantunya berdiri kemudian segera menyeretnya menuju mobilku dan pergi dari sana. Aku memutar mobilku melalui jalan yang sering kami lewati berdua sambil mengenang kembali saat-saat kami masih bersekolah. Aku mengacak kepalanya lembut

"Kamu bisa pulang kerumah kapanpun kamu mau, kami akan selalu menunggumu"

Aku bisa melihat kalau saat ini dia tidak sebahagia saat dia masih hidup bersama dengan kami

"Hyo, mau taruhan"

"Hah?"

"Bagaimana kalau yang kalah harus menggendong yang menang sampai duapuluh langkah"

"Eyy jangan bercanda, oppa kan selalu menang kalau main denganku. Tidak asik"

"Bagaimana kalau aku kalah hari ini, siapa tahu saja"

"Baiklah kita main sepuasnya baru menonton film dan pulang kerumah"

Kami mulai memasuki game center dan mulai bermain memukul buaya-baya nakal

"Hya, buaya darat awas kamu!!" teriaknya sambil memukul setiap buaya yang keluar dengan antusias

Aku tertawa melihat kelakuannya yang tidak pernah berubah, kali ini kami memasukkan bola basket kedalam ring

"Hya, mentang-mentang oppaku tampan kamu memberi dia poin lebih"

Aku mengusapkan telapak tanganku pada mulutnya yang tidak mau berhenti bicara

"Aku tidak terima!"

Aku langsung membekap mulutnya dan menggeser tubuhnya menuju mesin boneka

"Oppa, aku mau pororo!" katanya sambil menunjuk tokoh kartun kesukaannya itu

Kami mencoba berulangkali tapi tetap saja tidak bisa mendapatkannya

"Oppa payah!"

Kami berpindah ke mesin tari yang ada ditengah ruangan dan mulai menari dengan gila, terakhir kami masuk ke dalam mesin karaoke kecil dan mulai menyanyi disana. Dia hampir menangis saat aku menyanyikan lagu "i smile" milik day 6, dia berjalan mendekatiku dan menenggelamkan kepalanya di dadaku

"Kamu sudah berusaha yang terbaik, aku bangga padamu. Aku tidak tahu kenapa kamu memilih meninggalkan kami tapi terima kasih sudah jadi kado terindah"

"Oppa..."

Akhirnya aku harus menggendongnya

"Oppa, jongkok!"

"Disini?"

"Tentu saja, kenapa?"

"Tapi apa tidak apa-apa, banyak orang yang melihat kearah kita"

"Aku tidak peduli, pokoknya jongkok!"

Akhirnya dia naik keatas punggungku sambil meletakkan kepalanya diatas bahuku

"Dari dulu aku paling suka bau parfum oppa yang lembut ini"

"Kalau begitu sering-seringlah memeluku"

"Aku takut tunangan oppa cemburu"

"Kenapa dia harus cemburu padamu, memangnya kamu suka padaku?"

"Iya aku suka, sangat menyukaimu"

Sekarang aku menghentikan langkahku

"Oppa kenapa berhenti, masih kurang lima belas langkah lagi"

Aku melanjutkan langkahku sambil menyanyikan lagu milik day 6 yang dia suka, dia ikut bernyanyi bersamaku. Dia semakin mengeratkan ikatan tangannya

"Oppa maukah kamu menjadi pangeranku?"

"Bukannya aku sudah menjadi pangeranmu sejak dulu?"

Kali ini aku menurunkan dia disebuah bangku

"Hyo, mau berfoto denganku?"

"Boleh"

Aku masih menatapnya lekat hingga pada hitungan ketiga aku mencium pipinya

"Park Jihyo aku sungguh mencintaimu" kataku sambil menatap matanya dengan pandangan teduh

Aku membulatkan mataku saat dia membalas perkataanku dengan ciuman lembut.

"Oppa...selamatkan aku" katanya dengan mata berair

Aku memeluknya erat mengusap punggungnya dan menenangkannya

"Oppa, aku harus bagaimana...aku mencintai seseorang tapi aku tidak sanggup lagi ada didekatnya, aku sudah lelah terluka..."

"Tinggalkan dia.." aku menghapus air matanya

"Kamu tidak pantas menangis untuknya" lanjutku

Aku sengaja memilih film sedih agar dia bisa menangis tanpa beban didalam ruang bioskop, aku ingin sekali memeluknya dan membahagiakan dia tapi aku tahu bukan sekarang saatnya. Aku baru tahu alasan dia meninggalkan rumah dari Taeyong hyung, sekarang aku masih menatapnya lekat

"Oppa lihat filmnya, jangan lihat aku saja"

Aku menaruh tanganku diatas tangannya dan mengenggam tangannya

Aku akan selalu ada disampingmu tidak peduli kamu memandangku sebagai apa....aku hanya ingin membuatmu tertawa bahagia.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang