part 15

287 50 2
                                    

Kencan terakhir Jihyo adalah dengan Jaehyun

"Kenapa melihatku seperti itu?" Jaehyun yang merasa diperhatikan bertanya pada Jihyo

"Oppa..."

"Hm, apa?"

Tak ubahnya dengan Ten, Jaehyun juga tak mau melepaskan genggaman tangannya dari tangan Jihyo

"Kenapa akhir-akhir ini oppa jarang tidur dirumah? Apa oppa sebegitu sibuknya?"

"Hyo..."

"Hmm, apa?"

Jihyo membulatkan matanya saat Jaehyun mencium pipinya lembut

"Oppa..."

Jaehyun tidak menghiraukan perkataan Jihyo dan terus melangkah menuju kedai mie langganan mereka dulu.

"Kalian masih bersama?"

"Iya ahjussi" jawab Jaehyun

Jujur saja dari dulu sang pemilik kedai tidak pernah percaya kalau mereka bersaudara dan malah mengira kalau Jihyo adalah pacar Jaehyun

"Eyy, sampai kapan kalian akan terus berpacaran. Sudah lekas lah menikah"

"Tenang saja ahjussi, aku memang ada rencana menikah dalam waktu dekat"

Jihyo langsung tersedak makanannya, Jaehyun langsung menepuk punggung Jihyo sambil mengoper air minum padanya. Jihyo memandang Jaehyun dengan pandangan aneh

"Oppa..."

"Sudah makan saja, nanti malam aku akan mengajak mu ke tempat istimewa" katanya bersemangat

"Kemana?"

"Sepertinya dia akan melamarmu" kata pemilik kedai itu menggoda mereka

"Stt, ahjussi kenapa beritahu dia!"

Saat ini Jihyo jadi tidak bisa tersenyum karena candaan dua orang itu, nafsu makannya menguap gara-gara topik yang mereka bahas. Jujur saja kalau Jaehyun memilih menikahinya maka dia akan benar-benar berada dalam situasi yang tidak nyaman. Bayangkan saja bagaimana rasanya kalau ada dua orang yang memperebutkan hati kalian dan mereka tinggal dalam satu rumah?

Selesai makan bersama mereka pergi ke tempat karaoke, Jihyo semakin heran melihat kelakuan Jaehyun yang tidak seperti biasanya

"Oppa... oppa yakin baik-baik saja?"

"Iya. Kenapa memangnya?"

"Oppa terlihat aneh hari ini"

Jaehyun mengajak Jihyo untuk menyanyi bersamanya, mereka bahkan menari seperti cacing kepanasan. Mereka saling menertawakan saat sedang dance battle free style, tak lama mereka duduk karena terlalu lelah saling menertawakan kelakuan masing-masing

"Hyo, ini untukmu. Sudah lama aku membelinya untuk kuberikan padamu" Jaehyun menyerahkan sebuah cincin polos dengan bermotif bunga pada Jihyo

"Oppa..."

Perasaan Jihyo semakin tidak enak apalagi saat Jaehyun tiba-tiba memeluknya erat.

************************************

Jihyo mengikuti kemana kaki Jaehyun melangkah, dia mengetuk sebuah rumah hingga wanita yang tak terlalu asing bagi Jihyo membukakan pintu untuk mereka

"Jae...Jihyo?"

"Maaf mengajaknya kemari, hari ini adalah hari kencan terakhir kami"

Jihyo semakin tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya

"Mina hamil, jadi aku akan menikah dengannya mendahului mu dan Taeyong hyung. Tidak apa kan?"

"Tentu saja tidak apa?"

"Hish oppa ini bisa saja, aku hampir mati jantungan gara-gara oppa" lanjut Jihyo sambil memukul lengan Jaehyun

Setelah selesai makan Jaehyun berpamitan pada Mina untuk mengantar Jihyo pulang ke rumahnya.

"Hyo, bagaimana kalau kita bermain untuk terakhir kalinya?"

"Hah?"

Jihyo mengerutkan dahinya hingga Jaehyun tersenyum melihat kearah Taeyong yang kini berlari kearah mereka.

"Hya, kalian dari mana saja!! Kenapa jam segini baru pulang?!"

"Hyung bagaimana cincin pemberian ku, bagus kan?"

Taeyong hanya bisa memaksakan senyuman nya mengembang saat melihat Jihyo terlihat bahagia bersama Jaehyun

"Hyung, aku tidak bisa menginap. Jaga Jihyo baik-baik untukku"

Jaehyun berpura-pura mencium bibir Jihyo kemudian segera pergi.

************************************

Beberapa hari ini Taeyong mendiamkan Jihyo, dia bahkan menghindarinya saat Jihyo mendekat.

"Hya, oppa!! Kamu kenapa sih? Aku dan Jae oppa..."

"Semoga kalian bahagia"

Jihyo hanya bisa menahan tawanya, kali ini dia menyerahkan undangan pernikahan Jaehyun dan Mina pada Taeyong

"Hm, untuk oppa!"

"Siapa yang akan menikah?"

Taeyong semakin bingung saat melihat foto Jaehyun dan Mina pada undangan pernikahan mereka.

"Bukannya Jaehyun..."

"Makanya dengarkan aku dulu, beberapa hari yang lalu kami hanya bercanda untuk mengerjaimu"

Taeyong langsung masuk kedalam kamarnya, dia membanting pintu kamarnya seolah dia marah padahal didalam sana dia menelpon Jaehyun dan menyuruhnya membujuk Jihyo agar keluar dari rumah selama beberapa jam.

Akhirnya Taeyong membeli beberapa buket bunga mawar. Dia mengambil kelopak bunga itu dan meletakkannya diatas lantai seperti daun kering di musim gugur, dia mengarahkannya menuju kamarnya. Dia bahkan buru-buru membeli sebuah kemeja putih untuk dirinya dan segera memakainya setelah Jaehyun melaporkan kepergian Jihyo dari rumah Mina.

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang