Happy reading...
Pagi yang cerah. Gadis itu kini sedang merapihkan baju nya di depan cermin. Setelah mengikat rambutnya seperti ekor kuda ia langsung mengambil tas sekolahnya dan segera turun kebawah.
"Sarapan dulu Key" Sapa sang Bunda.
"Iya bun"
Iya melirik ke arah abangnya dan memincingkan matanya.
"Astagfirullah"
Semua terlonjak kaget.
"Ada apa Key?" Tanya Ramdan sang Ayah yang kini telah menyesap kopi sembari membaca koran paginya.
Ia terkekeh pelan "Tumben banget bang udah bangun jam segini, kesambet lu?!"
"Yeuu bangsul dikira gua apaan. Ia lah abang lu kan rajin" Balasnya menyengir lebar.
"Rajin?! Ngemeng doang bener, paling lagi ngedeketin dede gemesh jadi sok sok-an rajin" Keyra mencibir.
"Astagfirullah noh bun Key suudzon mulu" Ucapnya meminta pembelaan.
"Sedih hayati di dzolimi mulu" Lanjutnya setelah itu ia langsung pergi ke kamarnya menyisakan Keyra dan kedua orang tuanya.
Keyra hanya mengangkat bahu acuh.
Melihat itu kedua orang tuanya hanya bisa menahan tawa mereka.
"Ayo cepat Key habisin sarapannya, biar ayah anter"
"Iya Yah tunggu sedikit lagi"
Ia akhirnya menghabisi satu gelas susu putih beserta nasi goreng buatan bundanya dan pamit berangkat ke sekolah.
***
"Nit ada Keyra ga?" Tanya Bani menghampiri Anita dan Cinta di tempat foto copy.
"Eh.. Kak Bani, i..itu kak Keyra be..belum dateng" Jawabnya terbata. Melihat temannya seperti itu Cinta hanya bisa menahan tawanya.
"Oh yaudh kalo dia udah dateng, bilangin suruh dateng keruang osis ya temuin saya" Jelasnya.
"I..iya kak" Ucapnya tersenyum kikuk.
Setelah itu Bani pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah di rasa Bani sudah pergi Anita langsung menggenggam kencang lengan Cinta.
"Cinn... Sumpah Cin cariin jantung gue woyy" Ucapnya histeris.
Mendengar itu Cinta hanya bisa menghela napas kasar.
"Lepasin anjir tangan gue sakitt..."
"Oh iya maap" Refleks langsung melepaskan lengan temannya yang kini sudah merah akibat ulahnya itu.
Cinta langsung meninggalkan Anita yang kini masih saja memegangi dadanya sembari senyum senyum sendiri.
"Abis dari mana kalian?" Tanya Keyra setelah mereka berdua sampai di dalam kelas.
"Foto copy tugas PKN Key" Jawab Cinta.
Keyra hanya ber 'oh'ria, lalu ia melirik temannya yang satu itu, Anita.
"Kenapa dia?" Tanyanya lagi.
"Abis ket.." Ucapan Cinta terpotong.
"Keyy.. Gua abis ketemu kak Baniiii... Dia nanyain gue tadi" Timbrungnya langsung dengan suara setengah berteriak, untungnya kelas pagi ini masih sepi.
"Oh ya.. Trus trus dia nanya apa tadi" Tanya Keyra antusias.
"Dia nanyain lo Key" Barusan yang jawab Cinta. Ia mengernyitkan dahi heran.
"Nanyain gue? Kenapa?"
"Katanya lu suruh keruangan osis nemuin kak Bani sekarang!" Jelasnya.
"Oh okeoke yaudah gua ke ruang osis dulu ya." Ucapnya lalu meninggalkan Anita dan Cinta.
Ia berjalan santai keruangan osis sembari menyenandungkan sebuah lagu. Dan tak lama ia kini sudah sampai di depan pintu ruang osis. Tanpa berpikir panjang ia langsung masuk kedalam.
Dan rupanya disana sudah ada Bani yang sedang sibuk dengan laptopnya.
Mendengar ada suara langkah kaki ia pun mendongakan kepalanya dan melihat ada Keyra di sana."Nah akhirnya dateng juga nih anak"
"Kenapa kak?" Tanya Keyra sambil menarik kursi di sebelah Bani.
"Lu udh gue ca.." Ucapannya terpotong karna tiba tiba pintu ada yang membukannya dari luar.
Dan disitu lah ia berada. Si makhluk misterius yang tak pernah mempunyai ekspresi. Sebut saja ia si muka tembok. Ya Keyra memanggilnya dengan nama itu. Karna menurutnya itu sangat cocok untuk seseorang yang kini telah berdiri di depan pintu tanpa berekspresi itu. 'Benar benar seperti tembok yang di kasih nyawa' Batin gadis itu tak habis pikir.
Siapa tuh muka tembok? 😁
Jangan lupa votenya yakk
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYRA
Teen FictionKetika sebuah keceriaan tak sengaja jatuh cinta dengan sebuah patung yang di kasih nyawa. Apa jadinya? Dan.. Bagaimana dengan si baik yang hanya suka diam diam, dengan si ceria? Entahlah sepertinya mereka harus rela hatinya di otak atik dengan san...