#8

13 4 0
                                    

Happy reading..

Taman belakang sekolah siang itu tampak terlihat sepi. Hanya ada seorang gadis yang sedang membaca novel dengan cover berwarna pink.

Sedang asik asiknya membaca tiba-tiba saja ada tangan mengulur kedepan wajahnya sembari memberikan sebungkus Oreo.

Ia mendongak, terlihat cowok dengan kacamata hitam bertengger di batang hidungnya.

"Buat lo"

Dengan senang hati ia menerimanya. Tapi tunggu mengapa cowok itu bisa tau ia menyukai Oreo.

"Kok lu tau gue suka Oreo?" Tanyanya dengan mulut penuh Oreo.

"Oh ya? Kebetulan banget dong" Jawab cowok itu canggung.

"Btw kita belum kenalan. Nama gue Keyra" Ucapnya dengan tangan yang ia sodorkan kedepan cowok tersebut.

Ia pun membalas jabatan tangan itu dengan ragu. "Dio"

"Oke makasih ya Dio" Ucapnya tersenyum manis.

"Oh iya maaf yang kemarin.." Ucapannya terpotong

"Gapapa gue juga salah jalan sambil main Hp"

Hening beberapa saat. Keyra memilih membaca kembali novelnya,sedang cowok disampingnya mati matian mencari topik pembicaraan.

"Gak masuk kelas? "

"Gak"

"Kenapa?"

"Pusing"

"Mtk?"

"Iya"

Pembicaraan mereka berhenti seketika.

"Tunggu tunggu kok lo bisa tau gue pusing gara gara Mtk?" Tanya Keyra merasa ada yang janggal.

"Eh.eum.. Itu lo mirip aja kayak sahabat kecil gua dulu, pas gua tawarin lo Oreo lo bilang lo suka Oreo juga trus pas tau lo disini bolos gara gara pusing jadi gua pikir lo pusing karna Mtk, ya..karna sahabat kecil gua dulu juga gitu" Jawabnya meyakinkan.

Ia hanya takut jika Keyra mengenalinya sekarang justru ia tidak percaya kepadanya dan malah memusuhinya. Ia takut di jauhi Keyra.

"Ooh gitu" Keyra manggut manggut saja saat mendengarkan cerita Dio tadi. Padahal ia cuman bertanya mengapa cowok itu bisa tau kalau dirinya pusing karna Mtk, tapi ternyata jawaban cowok tersebut tak terduga panjangnya.

"Eh tapi lo beruntung deh punya sahabat dari kecil" Terusnya

"Kenapa?"

"Lo tau ga dari dulu tuh gue pengen banget punya sahabat dari kecil trus bertemannya sampai sekarang, kayaknya seru deh" Ucapnya sambil membayangkan hal tersebut.

"Emang lo gapunya sahabat dari kecil gitu" Tanya Dio mulai memancing.

Tringgg..

"Eh udah bel tuh gue ke kelas dulu ya"
Ucapnya meninggalkan Dio seorang diri disana dengan perasaan kecewa karna ia tidak sempat mendengar jawaban dari gadisnya itu.

***

"Eh Cyn masa tadi ada cowok yang ga gue kenal tiba-tiba ngasih Oreo ke gue" Ceritanya kepada Cynthia saat keluar kelas.

"Masa? Trus lo terima?"

"Iyalah"

"Bego. Kalo diracunin gimana?"

"Buktinya gue ga sakit perut"

"Ya tapi jangan asal ambil makanan dari orang yang ga dikenal Key.." Ucapnya geram. Pasalnya teman bangkunya ini memang begitu jika diberi makanan apapun itu asalkan rasanya manis apalagi Oreo ia akan menerimannya dengan senang hati.

"Ya maap abis ngasihnya Oreo sih kan susah nahannya" Jawabnya mencebikan bibir kedepan.

"Yeu si peul"

Disisi lain ternyata ada yang sedang menguping pembicaraan kedua gadis itu tepat dibelakangnya. Dia.. Fahri sedang tersenyum mendengarkan semuanya. Ia tau siapa yang memberikan Oreo tersebut, siapa lagi jika bukan temannya. Setidaknya Dio sudah mengambil satu langkah untuk mengingatkan kembali sahabat kecilnya.

"Gitu kek dari kemaren" gumamnya dalam hati tersenyum senang.

Tinggalkan jejak 👣


KEYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang