#15

17 2 0
                                    

Happy reading...

"Jadi.. Gimana Key?" Tanya Nina yang memposisikan duduknya berhadapan dengan Keyra dan memainkan alisnya naik turun.

"Lumayan sih udah ga terlalu pusing kayak tadi" Jawab Keyra yang habis meminum di botol berwarna pinknya.

Nina berhenti menaik turunkan alisnya, wajahnya berubah datar, dan cebikan keluar dari mulutnya, "Maksudnya gimana tadi sama Ranata?!" Geram Nina, ia mencoba menjelaskan kembali pertanyaan tersebut.

Keyra melotot tak percaya, apa apaan dengan temannya ini bukannya menanyai kabarnya malah menanyakan hal yang tidak penting. Namun yang lain malah semakin penasaran dan malah sekarang mereka duduk mengelilingi Keyra.

"Iya Key cepet cerita!!" Kali ini si rempong Anita yang menyudutkannya.

Keyra mencoba mengingat kejadian memalukan tadi saat dirinya dan Ranata berada di UKS, saat dimana ia tidak berfikir panjang dulu sebelum mengeluarkan unek uneknya.

Ahh.. Membayangkannya saja sudah membuat pipi Keyra memanas, ia cepat cepat menggelengkan kepalanya untuk mengusir ingatan memalukan tadi.

"Kenapa Key, lu sakit lagi?" Tanya Cynthia yang punggung tangannya sekarang sudah berada di dahi Keyra, soalnya sedari tadi pipi Keyra sangat merah bahkan sampai kuping, dan yang ia lakukan sejak tadi hanya menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri.

Keyra yang baru sadar cepat cepat menghentikan kegiatan aneh itu "Eh..gapapa, eum..gue mau ke kamar mandi dulu ya semua" Ucap Keyra sembari terburu-buru meninggalkan mejanya dan..

"Au, eh hati hati kek kalo jalan!!" Cika si primadona kelas membentak Keyra yang tak sengaja menubruk tubuhnya.

"Eh iya maap ga sengaja Cik" Keyra memberikan cengiran polos ke teman temannya yang masih setia menontonnya di meja, lalu setelah itu ia kabur terbirit birit menuju kamar mandi.

***

Di toilet Keyra hanya membasahkan sedikit wajahnya, ia berdiri di depan cermin memperhatikan pantulan dirinya yang terlihat sangat memalukan sekarang. Ia menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya keluar dari toilet.

Saat masih di depan pintu toilet, kini ia di hadapkan dengan manusia datar itu lagi. Keyra lupa bahwa ia ke toilet perempuan yang bersampingan langsung dengan toilet laki laki. Kenapa ia tidak ke toilet perempuan yang satunya lagi tadi, yang memang itu toilet khusus perempuan, supaya tidak memungkinkan ia bertemu dengan Ranata.

Mereka saling menatap, sampai akhirnya Keyra tersadar dan memutuskan untuk cepat pergi, namun Ranata juga memiliki niat yang sama rupanya, Keyra berjalan ke kiri Ranata juga ikut ke kanan dari arah yang berlawanan. Begitupun saat Ranata ke kiri, Keyra juga ikut ke kanan. Hingga akhirnya Keyra jengah, dan ia pun memutar balik langkahnya.

Lebih baik ia memutarkan lapangan dulu untuk menuju kelasnya daripada ia lama lama bertatap muka dengan Ranata.

Ranata yang melihat itu hanya menaikan kedua bahunya acuh, ia juga memilih memutar balik langkahnya dan berniat kearah perpustakaan terlebih dahulu sebelum ke kelas, daripada ia nanti bertemu dengan cewe aneh itu lagi, pikirnya.

Sepanjang perjalanan Keyra hanya mendumel tidak jelas dan menendang kaleng bekas minuman siswa lain yang ia temukan di dekat tong sampah tadi.

"Ada gitu ya cowok kayak gitu, ngomong kok ya irit banget, takut keabisan pita suara?!" Ucapnya dengan diakhiri tendangan yang sangat kencang pada si kaleng bekas. Entah apa yang membuatnya sangat kesal dengan Ranata. Atau karna dirinya yang di permalukan tadi? Ralat bukan di permalukan tapi memang Keyra sendiri yang memalukan dirinya sendiri. Tapi tetap saja itu yang membuat dirinya semakin kesal dengan Ranata.

"Siapa yang berani lempar nih kaleng?!" Geram seseorang yang Keyra kenali wajahnya tapi ia lupa akan namanya.

Gadis itu buru buru menyamperi cowok yang kini sedang mengusapi belakang kepalanya.

Sepertinya ia sudah pernah ketemu dengan cowok ini.

Ia menunduk takut "Maaf gue ga sengaja tadi" Ucap Keyra pelan.

"Maaf maaf enak banget bilang maaf, sakit nih" Cicit cowok itu sembari menunjuk kepalanya.

"Ya trus gue harus bilang apa selain maaf?!" Geram Keyra kesal

"Lakuin 3 hal kalo lo mau di maafin" Ucap cowok itu tersenyum mengerikan

Keyra memundurkan langkahnya ngeri. Apa apaan dengan cowok ini hanya tak sengaja melempar kaleng dan mengenai kepalanya saja ia harus menuruti 3 permintaannya.

"Ga, emang lo kira gue jin tomang!!"

"Yaudah, lo bakal gue laporin ke BK"

"Laporin aja yang penting gue udah minta maaf, lagian BK gabakal nerima laporan siswa yang gabisa di maafin! Gapenting."Ucap Keyra menantang

Cowok bermata abu itu menyunggingkan senyuman singkat

"Gue akan laporin kalo lo buang sampah sembarangan, udah gitu bukannya di buang malah di tendang tendang, dan..satu lagi" Lagi lagi cowok itu mengarahkan jari telunjuknya kekepalanya yang besar "Mengenai kepala gue" Lanjutnya dengan cengiran puasnya

Keyra pasrah kalau sudah begini, karna di sekolahnya ini memang kalau ada yang menbuang sampah sembarangan akan diberi denda sepuluh ribu. Bayangkan, sepuluh ribu bahkan setengah dari uang jajannya perhari. Dan jika sudah berurusan dengan bu Budi..maka kamar mandi kotor resikonya.

Ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan pasrah, Keyra melirik cowok berambut sedikit coklat sama sepertinya itu dengan tajam.

"Sekarang apa mau lo?!"

Cowok itu mengulurkan tangan kanannya kedepan Keyra. Gadis itu hanya terdiam melihat tangan besar itu, cowok itu memainkan alisnya dan menberikan senyuman manis ke Keyra yang sangat berbeda dengan tadi.

"Sebelum melakukan 3 permintaan gue, kita kenalan dulu, gimana? Siapa tau lo lupa? " Ucapnya sedikit ragu, namun lebih kepada menggoda menurut Keyra.

Mereka masih berhadapan dilorong yang selalu sepi ini karna jarang siswa lain melewatinya, dengan tangan cowok tersebut yang masih melayang, berharap cepat cepat di jabat oleh gadis cantik dihadapannya.

Keyra memutar bola mata malas "Keyra"
Jawabnya singkat tanpa membalas uluran tangan tersebut. Melihat itu cowok berdada bidang dihadapannya kembali menarik tangannya dengan senyuman manis yang masih menghiasi wajahnya.

"Dio" Ucap cowok itu lagi.

Sekedar info, sejak hilangnya ingatan Keyra tahun lalu yang Dio sendiri tidak mengerti sebabnya apa, sejak saat itu juga seorang Keyra jadi sering lupa, dan ia tau dari hasil introgasi teman sekelas tempo lalu.

***

Tinggalkan jejak👣

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEYRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang