11

746 105 78
                                    

That's Miss Kim or Park Jiyeon.

-

Jiyeon menatap pria yg berdiri di depannya. Dengan pakaian resmi pria itu makin terlihat tampan saja. Tatapan matanya begitu teduh, membuat Jiyeon untuk pertama kalinya terpana pada seseorang yg bermarga Kim itu. Calon suaminya, Kim Myungsoo. Pria itu perlahan meraih tangan Jiyeon, jantung dua insan itu berdebar tak karuan.

Inikah yang namanya menikah?

Pikir Jiyeon. Gadis itu tersenyum, seperti nya muncul blush di pipinya. Kembali Jiyeon merasakan genggaman tangan Myungsoo yg besar.

Hangat.

Gadis itu mulai lupa dengan tujuannya, tubuhnya hanya terus memanas seolah terbakar oleh api asmara. Begitu indahnya dunia yg ia ciptakan dengan pria di depannya.

Ah tidak! Ini hanya sementara!!!

Pikir gadis itu lagi sambil meneguhkan hatinya. Sesuatu yg akan terjadi tak akan lebih baik dari apa yg ia pikirkan. Pada akhirnya mereka tetap akan berpisah.

"Nona Park Jiyeon, apa anda bersedia?"
Tanya pendeta sekali lagi, tak sadar bahwa pria separuh baya itu sudah menanyakannya 3 kali pada Jiyeon. Gadis itu segera tersadar, lamunannya makin berbahaya saja. Gadis itu melirik ke arah Myungsoo yg kini menebar senyum penuh misteri.

Jawabb!!

Itulah yg dipikirkan Myungsoo, Jiyeon perlahan mulai membuka mulutnya. Tak tahu apakah suaranya mampu keluar dengan lantang seperti pendeta yg bertanya padanya barusan.

"Sa-saya bersedia.."
Gadis itu terbata. Sesaat setelah itu suara mulai riuh terdengar, sorakan bahagia dari para keluarga atas sah nya pernikahan Jiyeon dan Myungsoo.

"Kau boleh mencium pengantinmu"
Ujar si pendeta.

Dengan cepat bagai kilat, Myungsoo menarik tubuh Jiyeon dan menghilangkan jarak antara mereka. Dipeluknya tubuh si pengantin wanita, lalu dengan buru buru Myungsoo melayangkan kecupannya pada bibir Jiyeon. Ciuman yg kesekian kalinya yg menyebabkan timbulnya gejolak di hati Myungsoo maupun Jiyeon.

Mereka dilarang saling jatuh cinta!.

-

Jiyeon menatap bayangannya di cermin, pipi nya masih merah merona berkat ciuman di depan umum itu. Gadis berambut panjang itu membelai bibirnya, entah kenapa sesuatu yg Myungsoo lakukan barusan itu terasa begitu bermakna bagi Jiyeon. Apa karna mereka sudah menikah? Entahlah, namun sejak tadi pagi, hati Jiyeon mulai merasakan hal yg lain. Perasaan girang yg tak terkira. Apa dia sudah gila?

Myungsoo memasuki ruangan itu, kamar pengantin. Disinilah mereka akan menghabiskan malam pertama sebagai pengantin baru. Itu juga yg membuat Jiyeon merasa was was. Ia hanya takut akan larut pada suasana yg mungkin tidak akan terduga.

Pria itu melepas dasinya secara kasar dan melemparkan jas yg ia kenakan ke arah sofa yg ada di dekat ranjangnya. Lalu pria jangkung itu berbaring dengan damai. Tak ada lagi rasa tidak enak hati di depan gadis yg sekarang menjadi istrinya itu. Ia bebas melakukan apapun.

Jantung Jiyeon berdebar dengan hebatnya saat melirik ke arah Myungsoo yg kini tengah memejamkan matanya. Ini bukanlah kali pertama Jiyeon melihat pria itu tidur, namun inilah pertama kalinya ia berbagi sesuatu yg bersifat privasi seperti kamar tidur. Bukan hanya itu, ia juga akan berbagi ranjang, selimut, bahkan malam malam yg tak terlupakan.

"Aku tampan kan?"
Myungsoo bergumam, seolah tahu bahwa Park Jiyeon sedang memandanginya dari tadi.

"A-aku tidak melihat ke arahmu!"
Dalih Jiyeon. Myungsoo membuka matanya dan terduduk di ranjang menatap tajam ke arah gadis yg berdiri di depan cermin itu.

[NOT] YOUR GAME || myungyeon✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang